Ekspedisi Citorek Negeri di Atas Awan

Kemolekan Curug Ciporolak Yang Tersembunyi di Hutan Belantara

Selain jarak yang cukup jauh, sesekali akan menjumpai medan cukup sulit. Kami harus berjalan di bebatuan berlumut di Sungai Ciambulaung.

Penulis: Feryanto Hadi | Editor: AchmadSubechi
Warta Kota
Untuk mencapai air terjun Ciporolak dibutuhkan tenaga ekstra. Selain jalannya licin dan terjal, wisatawan harus keluar masuk hutan dan menyusuri sungai. 

Dikatakan tokoh pemuda setempat, Agus Sutirta (27), warga kampung ini terdiri dari sekitar 65 kepala keluarga dan menginduk kepada beberapa kasepuhan.

"Di sini termasuk dalam Rendangan Kasepuhan Ciptagelar dan Rendangan Kasepuhan Cicarucup, sehingga aturan adat kami berpatokan kepada kasepuhan induk tersebut," ujar Agus.

Seperti perkampungan lain di kawasan Adat Banten Kidul, di Lebak Picung juga banyak dijumpai lumbung padi atau leuit dengan ukuran dan bentuk yang seragam.

Puluhan Leuit tersebut ditempatkan di lereng perkampungan dan menjadi daya tarik tersendiri untuk dijadikan obyek foto.

Kita juga bisa menyaksikan aktivitas warga ketika mengolah padi secara tradisional, yakni dengan cara ditumbuk di dalam lumpang.

Di bagian tengah perkampungan, terdapat sebuah area yang dikeramatkan oleh warga.
Lokasi itu, diyakini, sebagai tempat leluhur kampung itu pada masa lampau.

***

MATAHARI merambat meninggi ketika kami memulai trekking ke area curug.

Kami ditemani oleh seorang pengelola wisata kawasan itu. Namanya Arianto alias Ompong.
Untuk menuju curug, dari area perkampungan kami melintasi area persawahan.

Di area itu terpampang papan petunjuk jarak yang harus kami tempuh, 1,5 kilometer.

Perjalanan menyusuri pematang sawah membutuhkan waktu sekitar 30 menit.

Selanjutnya, kami bertemu rawa sebelum masuk ke area hutan. Rute trekking ke area curug memang lumayan menantang.

Selain jarak yang cukup jauh, sesekali akan menjumpai medan cukup sulit. Kami harus berjalan di bebatuan berlumut di Sungai Ciambulaung atau di tanah basah di sekitar rawa.

Di sepanjang rute trekking sebelum masuk ke hutan, sudah dibangun beberapa jembatan gantung yang memudahkan pengunjung menyebrangi sungai. Bangunan jembatan masih tampak baru.

Ketika menembus hutan, kata Ompong, jika beruntung bisa menyaksikan keluarga primata yang masih menghuni taman nasional.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved