Yusuf Mansyur Bela Pemerintah soal Larangan Celana Cingkrang dan Cadar, Ini Penjelasannya
Walau beda pandangan dengan larangan pakai celana cingkrang serta cadar, Yusuf Mansyur Minta Umat Muslim berprasangka baik kepada pemerintah
Penulis: Dwi Rizki |
"Jangankan satu kampung, apalagi satu kota, satu provinsi, satu negara, orang satu rumah aja beda-beda kok, ada yang jadi kakak kan?
"Lahirnya beda, ada yang jadi adek, betul? Gara-gara berbeda kemudian yang satu jadi suami, yang satu jadi istri.
"Gara-gara berbeda, yang satu jadi guru, yang satu jadi anak, perbedaan itu membawa rahmat, jangan kemudian perbedaan itu membawa pertikaian," tegasnya.
Timbul Curiga
Larangan pakai celana cingkrang serta larangan pakai cadar dapat melahirkan kecurigaan antar sesama warga Indonesia.
Ustaz Yusuf Mansyur menganalogikan sikap umat Hindu ketika menyambut pengunjung yang hendak memasuki pura di Bali.
Lewat pendekatan persuasif dan ramah, mereka menyampaikan kewajiban seseorang untuk mengenakan kain.
Walaupun diketahui, penggunaan kain diwajibkan kepada siapa pun ketika memasuki pura.
"Kalau misalnya ada orang yang tidak berpakaian sesuai dengan syariatnya, diyakini oleh kita (muslim) misalnya, kan nggak boleh juga kita ngusir orang, kan musti arif, misalnya iket-iket ala Bali itu kan, tapi orang nggak merasa dipaksa, orang nggak kemudian diharuskan, nah di situ kan bagus, nah itu namanya dakwah," jelasnya.
Hal serupa dibuktikan dalam lingkungan Pesantren Tahfizh Daarul Qur'an Cipondoh, Tangerang yang disirikannya.
Dirinya mengaku pernah dikritik tentang keleluasaan perempuan tidak berhijab masuk ke dalam area dalam pesantren.
"Ketika di pesantren juga misalnya, orang mengkritisi saya, 'kok di pesantren boleh ya orang-orang (perempuan) nggak pake jilbab masuk?'
"Nah saya bilang, 'aslinya nggak boleh gitu kan', tapi bukannya itu sebagai proses dakwah gitu, masih bagus ada yang nggak berjilbab kemudian mau, kemudian main ke pesantren," ungkap Ustadz Yusuf Mansyur.
"Sesampainya di pesantren, barangkali dia bersentuhan dengan suasana-suasana pesantren, begitu di pesantren dia bersentuhan dengan Quran, bersentuhan dengan mesjid, bersentuhan dengan santri, kemudian datanglah hidayah itu," tambahnya.
Dirinya pun menyinggung soal pernyataan Menteri Agama Republik Indonesia, Fachrul Razi yang menyebut bakal mengusir seseorang yang mengenakan celana cingkrang dan muslimah bercadar apabila memasuki kantor Kementerian Agama Republik Indonesia.