Museum Rasulullah Bakal Dibangun di Depok Awal Januari 2020, Non Muslim Boleh Berkunjung
Museum Rasulullah rencananya dibangun serentak di 25 negara, salah satunya di Indonesia.
Selain untuk melapor, kedatangan waketum DMI juga meminta MUI untuk menyeleksi siapa tokoh atau ulama dan ahli sejarah yang akan andil dalam detail pembangunan museum ini.
Menurutnya, pembangunan di Arab Saudi bakal dimulai bersamaan dengan yang di Indonesia, karena di sana masih dalam pengkajian sejarah.
"Di Madina itu baru punya miniaturnya saja, bukan museum yang sudah utuh."
• Sebut Kasusnya Rekayasa, Kivlan Zen: Saya Tidak Bersalah 100 Persen
"Itu pun tetap akan kita diskusikan, masih didalami oleh tokoh-tokoh ulama dan ahli-ahli sejarah dari Indonesia, sebanyak 3 orang dari Liga Arab dan 3 orang dari Indonesia," terangnya.
Syafruddin berujar, Museum Rasulullah akan jadi destinasi wisata Islam yang terkenal.
"Kami juga telah menghitung secara teknis, kira-kira museum ini akan dikunjungi 6-8 juta orang per tahunnya," paparnya.
• Novel Baswedan Pesimistis Kasusnya Terungkap, Berkaca dari Penghentian Perkara Buku Merah
Mantan Wakapolri tersebut juga mengatakan, Museum Rasulullah bukan hanya terbuka untuk orang muslim, tapi juga non-muslim bisa berkunjung.
"Museum ini akan didanai oleh Liga Muslim Dunia. Tapi kita juga ada tugas-tugas dan kewajiban."
"Indonesia juga punya tugas dan kewajiban yang juga sudah saya sampaikan pada MUI," paparnya.
• Menteri Agama Minta Imam Masjid Berdoa Pakai Bahasa Indonesia, Begini Respons Muhammadiyah
Sekretaris Jenderal MUI Anwar Abbas sangat mendukung dibangunnya Museum Rasulullah, karena menurutnya merupakan suatu berita gembira.
"Umat dan non umat bisa mengakses informasi sebanyak-banyaknya secara digital."
"Dan menurut saya itu jelas akan sangat bermanfaat terutama dalam membangun dan mengembangkan ajaran Islam," ucapnya.
• Apa Hal Sangat Signifikan yang Ditemukan Tim Teknis Polri dalam Kasus Novel Baswedan?
Adanya Museum Rasulullah diharapkan akan membantu warga non-muslim untuk bisa memahami Islam yang sebenarnya.
"Dengan demikian, seperti dikatakan Pak Syafruddin tadi, hubungan harmonis antar-umat beragama yang sudah pernah kita bangun di negri ini, kualitasnya semakin meningkat dengan adanya museum ini" harap Sekjen MUI. (Larasati Dyah Utami)