Kecelakaan

Truk Kontainer Bermuatan Minuman Soda Terguling di Flyover Kranji Bekasi karena Sopir yang Mengantuk

Petugas langsung melakukan rekayasa lalu lintas dikarenakan badan truk itu menutupi seluruh badan jalan arah ke Bekasi.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Gede Moenanto
Warta Kota/Muhammad Azzam
Sebuah truk kontainer bernomor polisi B 9333 FR terguling di Flyover Kranji, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Kamis (30/1/2019). 

Sebuah truk kontainer bernomor polisi B 9333 FR terguling di Flyover Kranji, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Kamis (30/1/2019).

Truk bermuatan minuman bersoda terguling diduga terjadi karena sopir mengantuk.

Kepala Seksi Pengendalian Operasi Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Bambang Nurmawan Putra mengatakan truk kontainer itu terguling sekitar pukul 06.00 WIB.

Petugas langsung melakukan rekayasa lalu lintas karena badan truk itu menutupi seluruh badan jalan arah ke Bekasi.

"Kita masih tunggu alat berat untuk evakuasi truk. Kita lakukan rekayasa pengaturan lalu lintas," ujar Bambang, Kamis (31/10/2019).

Sebuah truk kontainer bernomor polisi B 9333 FR terguling di Flyover Kranji, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Kamis (30/1/2019).
Sebuah truk kontainer bernomor polisi B 9333 FR terguling di Flyover Kranji, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Kamis (30/1/2019). (Warta Kota/Muhammad Azzam)

Bambang menyatakan, rekayasa lalu lintas dengan mengalihkan kendaraan dari Jakarta menggunakan lajur paling kiri secara bergantian.

"Jadi, bukan buka tutup dua jalur, melainkan bergantian satu jalur ambil lajur paling kiri buat lurus ke Bekasi," ucap Bambang.

Meski demikian, dilaporkan tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tunggal yang meliibatkan satu truk kontainer tersebut.

"Tidak ada korban jiwa, sopir selamat. Hanya badan truk ringsek dan kaca truk pecah," kata Bambang.

Anies Baswedan Menilai Kesalahan Sistem e-Budgeting Warisan Gubernur Ahok karena Tidak Smart System

Hingga pukul pukul 12.30 WIB, truk masih menutup jalur menuju ke Bekasi. Hal itu menyebabkan kemacetan parah hingga ekor kemacetan mencapai satu kilometer atau berada di simpang Alexindo.

Berdasarkan catatan, truk terguling di Flyover Kranji ini merupakan yang ketiga kalinya sejak dua pekan terakhir.

Penyebabnya mulai karena kelalaian mulai dari rem blong sampai sopir mengantuk.

Terungkap Tidak Terpilihnya Yusril dan Fahri Hamzah Ungkap Parpol Dekati Presiden dengan Memecatnya

Sebelum ini, dampak truk kelebihan muatan yang terguling di tengah jalan tol demikian dirasakan oleh pengguna Jalan Tol Jakarta Cikampek.

Kemacetan panjang sangat menyengsarakan pengguna jalan tol tersebut hingga berjam-jam terjebak karena banyaknya kendaraan tidak bisa bergerak.

Sejumlah pekerja yang pulang kerja pun tidak bisa berbuat banyak.

Lagi-lagi kecelakaan dipicu oleh banyaknya pelanggaran oleh truk yang melewati jalan tol tanpa adanya upaya untuk mengakhirinya.

Pelanggaran itu terjadi seperti truk tidak laik pakai, truk kelebihan muatan, hingga pengemudi yang tidak mempunyai kapasitas mengemudi.

Sementara itu, diungkap Kompas.com, truk bermuatan pelat besi seberat 60 ton yang terguling di Tol Jakarta-Cikampek KM 14 arah Jakarta telah dipindahkan pada Selasa (22/10/2019) pukul 21.30 WIB.

Corporate Communication Department Head PT Jasa Marga, Faiza Riani mengatakan, arus lalu lintas berangsur normal.

"Evakuasi kendaraan memakan waktu lama akibat patahnya as roda truk yang overload," ujar Faiza dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa malam.

Petugas memang sempat terkendala memindahkan truk karena beban berlebih.

Untuk menyiasatinya, muatan besi seberat 60 ton yang diboyong truk tersebut harus dipotong-potong.

"Dua unit crane dan satu unit kendaraan multiguna yang dikerahkan masih harus dibantu dengan pemotongan dan pembongkaran muatan besi yang diangkut truk tersebut," Fazia menjelaskan.

Pukul 22.05 WIB, seluruh lajur arah Jakarta telah dapat dilalui oleh kendaraan.

Faiza berharap, kemacetan yang mengular panjang akibat insiden ini dapat segera terurai.

"Jasa Marga memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan."

"Jasa Marga menghimbau kepada seluruh pengguna jalan, baik pengusaha logistik maupun kendaraan pribadi untuk memastikan kelayakan kendaraan sebelum memulai perjalanan," sebut Faiza.

"Kendaraan yang tidak layak operasi akan berakibat fatal dalam perjalanan dan merugikan pengguna jalan lainnya, seperti kasus pecah ban atau patah as roda dalam kejadian ini," katanya.

Kecelakaan truk ini sebetulnya telah terjadi sejak Selasa pagi, tepatnya pukul 05.30 WIB.

Diduga, sopir truk mengantuk sehingga menabrak pembatas jalan hingga terbalik miring dan mengalami patah as roda, karena truk kelebihan beban. (Vitorio Mantalean)

Tautan asal

 Ustadz Abdul Somad Mengungkap Ini Dia Makna Bela Agama Islam untuk Menjawab Pernyataan Moeldoko

 Gisel Kesal Memastikan Pemeran Video Sama Sekali Bukan Dirinya dan Saat Dilihat Hanya Mirip

 Basarnas Ingatkan Kapal Pasang Alat Deteksi Dini Sebagai Antisipasi Kecelakaan Laut

Dinas Pendidikan DKI Jakarta Melakukan Revisi Anggaran Pembelian Lem Aibon, Pulpen, dan Komputer

Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved