Reaksi Istri Setelah Dapat Kabar Idham Azis Jadi Calon Kapolri: Kaget, Diam, Lalu Saling Tatap

KOMJEN Idham Azis dan istrinya, Fitri Handari, menyambut kedatangan anggota Komisi III DPR di rumahnya, Rabu (30/10/2019).

TRIBUNNEWS/IGMAN IBRAHIM
Komjen Idham Azis dan keluarga menyambut kedatangan jajaran Komisi III DPR di kediamannya, Jakarta Selatan, Rabu (30/10/2019) 

KOMJEN Idham Azis dan istrinya, Fitri Handari, menyambut kedatangan anggota Komisi III DPR di rumahnya, Rabu (30/10/2019).

Mengenakan batik cokelat bermotif biru-putih dan kerudung warna cokelat, istri Kabareskrim Polri itu berdiri di dekat suaminya, bahkan sesekali menggandeng lengannya.

Idham Azis sendiri mengenakan batik cokelat lengan panjang, menyalami para jajaran Komisi III yang satu per satu memasuki rumah di Jalan Panglima Polim III itu.

Sebulan Menjabat Anggota DPR Belum Bekerja, Pengamat: Kalau Pegawai Swasta Sudah Dipecat

Idham Azis dan Fitri kemudian duduk berdampingan di sebuah kursi.

Di samping Fitri duduk putrinya, Firda Athira Azis.

Sedangkan di samping Idham Azis ada Ilham Urane Azis, yang mengenakan seragam taruna Akademi Kepolisian.

Sri Mulyani Merasa Tua dan Terusik Saat Dilantik Bareng Nadiem Makarim, Ini Katanya

Di hadapan mereka, hadir jajaran Komisi III, mulai dari Ketua Komisi Herman Herry.

Nama-nama familiar lain juga datang di sana, di antaranya Desmond Mahesa, Arsul Sani, Habiburokhman, Hinca Panjaitan, dan Muhammad Nasir Djamil.

Lalu ada Arteria Dahlan, Masinton Pasaribu, Taufik Basari, dan Hillary Brigitta Lasut.

Handphone Siswi SMA Dicuri, Lalu Dipakai Video Call Sambil Pamer Kelamin oleh Pelaku

"Ketika kami mendapat kabar (calon Kapolri), kami benar-benar kaget karena pembicaraan ini tidak ada di keluarga kami, mimpi pun tidak."

"Kaget berdua dan kami diam, lihat-lihatan," ujar Fitri Handari kepada para jajaran Komisi III DPR, di Jalan Panglima Polim III, Jakarta Selatan, Rabu (30/10/2019).

Sebagai seorang istri dari perwira tinggi Polri, Fitri menggambarkan sosok Idham Azis sebagai suami yang memiliki sifat keras.

Jimly Asshiddiqie: Sikap Paling Pragmatis Adalah Capres Jadi Menhan

Meski begitu, dirinya tak merasa itu jadi problem besar di keluarga.

"Bapak memang cukup keras dan (umur) kami beda cukup jauh. Namun, di situlah bapak punya prinsip, jadi istilahnya ngemong," jelas Fitri.

Idham Azis yang memang mobile atau fleksibel dalam bertugas, diamini sang istri.

Mulan Jameela Ternyata Belum Laporkan Dugaan Gratifikasi Kacamata ke KPK, Sempat Mengaku Sudah Beres

Jarak dan waktu yang digunakan Idham Azis untuk mengabdi kepada masyarakat tak membuat Fitri mengurangi rasa sayang kepada calon Kapolri.

"Tugas saya sebagai istri adalah mendorong bapak untuk melakukan kinerja terbaik jika mendapatkan amanah seperti itu."

"Dan selain menjadi ibu, saya juga menjadi bapak bagi anak-anak di rumah. Tidak mudah, tapi jika ada komitmen, anak-anak bakal mengerti," ujarnya.

KISAH Pilu Tukang Ojek Dibunuh KKB Papua, Belum Pernah Lihat Wajah Anak Bungsunya

Seakan tak mau kalah, Idham Azis pun memuji balik sang istri.

Dirinya mengakui bahwa sosok dominan dalam tumbuh kembang anak-anaknya kini adalah peran dari Fitri Handari.

"Banyak orang bilang, anak kamu hebat-hebat. Kata saya bukan saya yang hebat, mamanya yang hebat."

Gerindra Nilai Restu Amien Rais kepada Prabowo Ada Syaratnya

"Tapi saya juga hebat, karena bisa cari mama yang hebat," seloroh Idham Azis disambut senyum dan tawa.

Komisi III DPR dijadwalkan menggelar fit and proper test untuk Komjen Idham Azis sebagai Kapolri, Rabu (30/10/2019) sore.

Namun, di pagi harinya, pimpinan Komisi III terlebih dahulu akan menyambangi kediaman Idham Azis di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Tujuannya untuk menelusuri rekam jejak Kepala Bareskrim Polri itu, dengan melihat secara langsung kondisi keluarganya.

 Sebulan Menjabat Anggota DPR Belum Bekerja, Pengamat: Kalau Pegawai Swasta Sudah Dipecat

"Untuk melihat latar belakang kehidupan beliau pribadi dan keluarganya," kata Ketua Komisi III DPR Herman Hery, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/10/2019).

Lebih lanjut, Herman mengatakan pihaknya menargetkan uji kelayakan dan kepatutan selesai pada Rabu malam.

Bila seluruh anggota Komisi III sepakat menyetujui Idham Azis sebagai Kapolri, maka selanjutnya akan disahkan dalam rapat paripurna keesokan harinya.

 Sri Mulyani Merasa Tua dan Terusik Saat Dilantik Bareng Nadiem Makarim, Ini Katanya

"Jika selesai fit and proper test, mungkin malam hari kami akan lakukan penetapan calon Kapolri terpilih yang dibuatkan keputusan tingkat pertama di Komisi III."

"Kemudian Hari Kamis kami teruskan ke paripurna," imbuhnya.

Komjen Idham Azis merupakan salah satu perwira tinggi (Pati) Polri berprestasi.

 Handphone Siswi SMA Dicuri, Lalu Dipakai Video Call Sambil Pamer Kelamin oleh Pelaku

Berbagai jabatan di Korps Bhayangkara pun pernah ditempati hingga ke kursi Kepala Bareskrim Polri.

Selain kariernya cemerlang, Idham Azis juga sering dilibatkan dalam tim satuan tugas untuk mengungkap perkara-perkara yang menjadi sorotan publik.

Karena, ia punya latar belakang sebagai reserse dan antiteror.

 Jimly Asshiddiqie: Sikap Paling Pragmatis Adalah Capres Jadi Menhan

Pada Desember 2001, Idham Azis tercatat menjadi anggota Tim Kobra untuk menangkap Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto di bawah pimpinan Tito Karnavian.

Saat itu Idham Azis bertugas di Unit Harda Polda Metro Jaya.

Selanjutnya, Idham Azis juga ikut menumpas dua teroris kelompok Santoso di Poso, Sulawesi Tengah. Saat itu, Idham Azis menjabat Kapolda Sulawesi Tengah.

 Mulan Jameela Ternyata Belum Laporkan Dugaan Gratifikasi Kacamata ke KPK, Sempat Mengaku Sudah Beres

Saat menjabat Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Idham Azis mengungkap pelaku kasus pembunuhan dan sodomi 14 anak jalanan yang ditangkap pada 9 Januari 2010.

Saat jadi Kapolda Metro Jaya, Idham Azis mengungkap kasus penyelundupan narkotika jenis ganja seberat 1,3 ton dari Aceh ke Jakarta.

Lalu, penyelundupan sabu-sabu 1,6 ton dari Taiwan di Anyer, Banten.

 KISAH Pilu Tukang Ojek Dibunuh KKB Papua, Belum Pernah Lihat Wajah Anak Bungsunya

Idham Azis juga berhasil menjaga situasi keamanan di Jakarta tetap kondusif, saat Ibu Kota menjadi tuan rumah perhelatan Asian Games 2018.

Idham Azis juga terlibat dalam Operasi Camar Maleo bersama TNI, untuk menangkap kelompok teroris Santoso di wilayah pegunungan Poso, Sulawesi Tengah, awal tahun 2015.

Sebelumnya, Mabes Polri mengungkap mekanisme penunjukan Kabareskrim Komjen Idham Azis sebagai calon tunggal Kapolri hingga pelantikan nanti.

 Gerindra Nilai Restu Amien Rais kepada Prabowo Ada Syaratnya

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, awalnya Presiden Joko Widodo berkirim surat ke DPR, Selasa (22/10/2019) sore.

"Jadi Bapak Presiden kemarin sore sudah berkirim surat ke DPR RI tentang penunjukkan calon tunggal Kapolri, yaitu Bapak Kabareskrim Komjen Idham Azis."

 Tak Ada Menteri Asal Papua di Kabinet Indonesia Maju, Ini Kata Juru Bicara Presiden

"Untuk surat sudah diterima (pihak DPR)," ujar Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (23/10/2019).

Kini, pihak Korps Bhayangkara menunggu DPR untuk menyiapkan perangkat Komisi III yang menaungi Polri.

Apabila Komisi III sudah terbentuk, maka akan segera diagendakan pemanggilan terhadap Idham Azis terkait fit and proper test.

 Pesan Khusus Jokowi untuk Menpora Zainudin Amali: Sepak Bolanya, Pak!

"Kemudian tentunya DPR menyiapkan dulu perangkat Komisi III."

"(Setelah) Komisi III terbentuk, akan dibuat rencana pemanggilan atau fit and proper yang dilakukan oleh Pak Idham Azis," jelasnya.

Setelah fit and proper test selesai, mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu mengatakan DPR akan bersurat kepada Presiden.

 Digantikan Mahfud MD, Wiranto: Masa Mau Lima Kali Jadi Menteri?

Apabila Presiden Jokowi sudah menerima surat hasil fit and proper test itu, maka Presiden dapat merencanakan pelantikan Kapolri baru.

Namun, jenderal bintang satu itu menegaskan tak ada istilah kekosongan dalam tampuk pimpinan Polri.

Sebab, Wakapolri Komjen Ari Dono telah ditunjuk sebagai pelaksana tugas harian hingga pelantikan Kapolri dilakukan.

 Tabib Rancang Bunuh Ninoy Karundeng Pakai Kampak, Lalu Mayatnya Dibuang ke Lokasi Kerusuhan

"Setelah Presiden menerima surat hasil fit and proper test Pak Idham Azis, maka Presiden akan merencanakan untuk pelantikan Pak Idham Azis sebagai Kapolri."

"Jadi tidak ada istilah kekosongan. Sambil menunggu pelantikan, Pak Wakapolri melaksanakan tugas dan tanggung jawabnnya sebagai Kapolri," paparnya.

Untuk mengisi kekosongan jabatan Kapolri, Presiden, terang Dedi Prasetyo, mengeluarkan dua Keputusan Presiden (Keppres).

 Pesan Perpisahan Ryamizard Ryacudu: Tidak Perlu Saling Membunuh karena Beda Aliran

Keppres pertama bernomor 91 Polri tahun 2019 tentang penunjukan Wakapolri Komjen Ari Dono sebagai pelaksana tugas harian Kapolri.

Dari Keppres itu, ia mengatakan hingga saat ini tak pernah terjadi kekosongan kepemimpinan Polri. Sebab, Ari Dono terhitung melaksanakan tugasnya sejak kemarin.

"Mulai hari ini Bapak Wakapolri sudah melaksanakan tugas dan kewenangan sebagai Kapolri, sehingga tetap tak ada kekosongan," ucapnya.

 Ryamizard Ryacudu: Saya akan Menangis Kalau Prabowo Tidak Lebih Baik

Sementara, Keppres kedua dengan nomor 92 Polri tahun 2019, tertanggal 22 Oktober 2019, terkait pemberhentian dengan hormat Tito Karnavian sebagai Kapolri.

"Beliau (Tito Karnavian) sudah diberhentikan dengan terhormat, karena memiliki jabatan baru dan hari ini sudah dilantik beliau sebagai Mendagri," terangnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku telah menunjuk Kabareskrim Komisaris Jenderal Idham Azis, sebagai calon Kapolri.

 Tak Ada Orang Asli Papua di Kabinet Indonesia Maju, Padahal Pernah Dijanjikan Jokowi

Surat pengajuan Presiden soal pengajuan Idham Azis sebagai Kapolri sudah diterima DPR.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, surat presiden ke DPR untuk melakukan uji kepatutan terhadap Komjen Idham Azis sebagai calon tunggal Kapolri, cacat administrasi.

 Tak Ada Menteri Asal Papua di Kabinet Indonesia Maju, Ini Kata Juru Bicara Presiden

"Sebab sesuai ketentuan Kompolnas atau Komisi Kepolisian Nasional, masa dinas calon Kapolri itu, minimal 2 tahun menjabat di jabatan terakhirnya."

"Sementara, masa dinas Idham Azis sebagai Kabareskrim Polri hanya 1 tahun lebih, atau belum 2 tahun," kata Neta S Pane kepada Wartakotalive, Rabu (23/10/2019).

"Untuk itu IPW mendesak Komisi III DPR harus menolak uji kepatutan untuk calon Kapolri Idham Azis."

 Kabareskrim Komjen Idham Azis Bakal Gantikan Tito Karnavian Jadi Kapolri

"Dan mengembalikan surat Presiden tersebut agar calon Kapolri yang ditetapkan Presiden sesuai ketentuan."

"Jika tidak, pencalonan Kapolri kali ini akan menjadi preseden buruk ke depannya," papar Neta S Pane.

Presiden Jokowi memberhentikan Tito Karnavian sebagai Kapolri, karena diberikan tugas sebagai Menteri Dalam Negeri.

 Fachrul Razi Duga Jokowi Pilih Dia Jadi Menteri Agama karena Alasan Ini

Untuk sementara, posisi Kapolri dijabat Wakapolri Komjen Ari Dono yang ditunjuk sebagai Plt Kapolri.

Ia akan menjabat sampai adanya Kapolri baru yang diajukan Presiden lewat mekanisme uji kelayakan dan kepatutan di DPR.

Jokowi kemudian mengumumkan telah mengajukan satu nama ke DPR sebagai Kapolri baru, yakni Komjen Idham Azis yang kini menjabat Kabareskrim.

 Pesan Khusus Jokowi untuk Menpora Zainudin Amali: Sepak Bolanya, Pak!

Neta S Pane S Pane mengatakan, nama Idham Azis masuk dalam bursa calon Kapolri berdasarkan surat Kompolnas yang dikirim ke Presiden pada Senin malam.

"Ada 5 nama calon yang direkomendasikan Kompolnas ke Presiden."

"Kemudian Presiden memilih nama Idham Azis dan meneruskan surat itu ke DPR, untuk dilakukan uji kepatutan di Komisi III," ucapnya. (Reza Deni)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved