Kabinet Jokowi

Kader Hanura Marah Tak Masuk Kabinet, Mengaku Tidak Mengemis Jabatan tapi Minta Diajak Bicara

Inas mengaku tersinggung ketika ada pernyataan komposisi kabinet saat ini dapat bekerja dengan baik, meski tanpa keterlibatan Hanura.

ISTIMEWA
Logo Partai Hanura 

Oleh sebab itu, Jokowi meminta pihak-pihak yang kecewa untuk memakluminya, karena ruang untuk menentukan orang di kabinet hanya 34 orang.

"Itulah demokrasi, ada yang menang dan kalah dalam pemilihan."

"Ada yang terpilih, ada yang tidak terpilih, kan memang melalui sistem seleksi," ujar Jokowi.

 Mahasiswa Korban Unjuk Rasa Ricuh Minta Doa Anies Baswedan karena Dianggap Sosok Religius

Jokowi menyakini, meski ada yang kecewa, tetapi orang Indonesia lebih mengutamakan persatuan dan kesatuan daripada kepentingan pribadi.

"Perbedaan pendapat itu wajar, perbedaan pilihan juga wajar. Tapi kesatuan, persatuan adalah segala-galanya buat kita," paparnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi membentuk Kabinet Indonesia Maju untuk membantu pemerintahannya bersama Maruf Amin hingga lima tahun ke depan.

 Banyak Minum Air Putih! Jakarta Masih Bakal Terpapar Cuaca Panas Sampai Akhir Oktober 2019

Hampir semua partai politik (parpol) pendukung Jokowi-Maruf Amin saat Pilpres 2019, kebagian jatah di Kabinet Indonesia Maju.

Bahkan, Partai Gerindra yang merupakan rival utama di Pilpres 2019, kebagian dua kursi menteri.

 Catut Nama Kapolda Metro Jaya, Dua Penipu Kibuli Keluarga Tersangka Kasus Judi Hingga Rp 1,1 Miliar

Tak tanggung-tanggung, kursi itu diberikan Jokowi kepada tokoh utama penantangnya di Pilpres 2019, Prabowo Subianto.

Satu kursi menteri lainnya untuk Partai Gerindra diisi oleh Edhy Prabowo, wakil ketua umum partai berlambang burung garuda itu.

Parpol pendukung yang tak dapat kursi di DPR pun kebagian jatah wakil menteri, yakni Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Perindo.

 Sempat Menolak, Mahasiswa Korban Unjuk Rasa Ricuh Kini Terima Tawaran Magang dari Anies Baswedan

Namun, nasib serupa tak dialami Partai Hanura, Partai Bulan Bintang (PBB), dan PKPI.

Ketua DPP Partai Hanura Inas Nasrullah mengatakan, susunan kabinet yang dibentuk menandakan Jokowi menilai perkawanan hanya berdasarkan perolehan suara.

"Jokowi hanya menghitung kawan berdasarkan kalkulator semata, yakni hanya memandang jumlah suara partai saja," katanya saat dihubungi, Jumat (25/10/2019).

 Mahasiswa Korban Unjuk Rasa Ricuh Minta Doa Anies Baswedan karena Dianggap Sosok Religius

Padahal, menurut Inas, Hanura memiliki kontribusi dalam kemenangan Jokowi-Maruf di Pemilu 2019.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved