Kabinet Jokowi
Komjen Idham Azis Jadi Kapolri Tunggu Komisi III DPR Terbentuk
MABES Polri mengungkap mekanisme penunjukan Kabareskrim Komjen Idham Azis sebagai calon tunggal Kapolri hingga pelantikan nanti.
MABES Polri mengungkap mekanisme penunjukan Kabareskrim Komjen Idham Azis sebagai calon tunggal Kapolri hingga pelantikan nanti.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, awalnya Presiden Joko Widodo berkirim surat ke DPR, Selasa (22/10/2019) sore.
"Jadi Bapak Presiden kemarin sore sudah berkirim surat ke DPR RI tentang penunjukkan calon tunggal Kapolri, yaitu Bapak Kabareskrim Komjen Idham Azis."
• Tak Ada Menteri Asal Papua di Kabinet Indonesia Maju, Ini Kata Juru Bicara Presiden
"Untuk surat sudah diterima (pihak DPR)," ujar Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (23/10/2019).
Kini, pihak Korps Bhayangkara menunggu DPR untuk menyiapkan perangkat Komisi III yang menaungi Polri.
Apabila Komisi III sudah terbentuk, maka akan segera diagendakan pemanggilan terhadap Idham Azis terkait fit and proper test.
• Pesan Khusus Jokowi untuk Menpora Zainudin Amali: Sepak Bolanya, Pak!
"Kemudian tentunya DPR menyiapkan dulu perangkat Komisi III."
"(Setelah) Komisi III terbentuk, akan dibuat rencana pemanggilan atau fit and proper yang dilakukan oleh Pak Idham Azis," jelasnya.
Setelah fit and proper test selesai, mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu mengatakan DPR akan bersurat kepada Presiden.
• Digantikan Mahfud MD, Wiranto: Masa Mau Lima Kali Jadi Menteri?
Apabila Presiden Jokowi sudah menerima surat hasil fit and proper test itu, maka Presiden dapat merencanakan pelantikan Kapolri baru.
Namun, jenderal bintang satu itu menegaskan tak ada istilah kekosongan dalam tampuk pimpinan Polri.
Sebab, Wakapolri Komjen Ari Dono telah ditunjuk sebagai pelaksana tugas harian hingga pelantikan Kapolri dilakukan.
• Tabib Rancang Bunuh Ninoy Karundeng Pakai Kampak, Lalu Mayatnya Dibuang ke Lokasi Kerusuhan
"Setelah Presiden menerima surat hasil fit and proper test Pak Idham Azis, maka Presiden akan merencanakan untuk pelantikan Pak Idham Azis sebagai Kapolri."
"Jadi tidak ada istilah kekosongan. Sambil menunggu pelantikan, Pak Wakapolri melaksanakan tugas dan tanggung jawabnnya sebagai Kapolri," paparnya.
Untuk mengisi kekosongan jabatan Kapolri, Presiden, terang Dedi Prasetyo, mengeluarkan dua Keputusan Presiden (Keppres).
• Pesan Perpisahan Ryamizard Ryacudu: Tidak Perlu Saling Membunuh karena Beda Aliran
Keppres pertama bernomor 91 Polri tahun 2019 tentang penunjukan Wakapolri Komjen Ari Dono sebagai pelaksana tugas harian Kapolri.
Dari Keppres itu, ia mengatakan hingga saat ini tak pernah terjadi kekosongan kepemimpinan Polri. Sebab, Ari Dono terhitung melaksanakan tugasnya sejak kemarin.
"Mulai hari ini Bapak Wakapolri sudah melaksanakan tugas dan kewenangan sebagai Kapolri, sehingga tetap tak ada kekosongan," ucapnya.
• Ryamizard Ryacudu: Saya akan Menangis Kalau Prabowo Tidak Lebih Baik
Sementara, Keppres kedua dengan nomor 92 Polri tahun 2019, tertanggal 22 Oktober 2019, terkait pemberhentian dengan hormat Tito Karnavian sebagai Kapolri.
"Beliau (Tito Karnavian) sudah diberhentikan dengan terhormat, karena memiliki jabatan baru dan hari ini sudah dilantik beliau sebagai Mendagri," terangnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku telah menunjuk Kabareskrim Komisaris Jenderal Idham Azis, sebagai calon Kapolri.
• Tak Ada Orang Asli Papua di Kabinet Indonesia Maju, Padahal Pernah Dijanjikan Jokowi
Surat pengajuan Presiden soal pengajuan Idham Azis sebagai Kapolri sudah diterima DPR.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, surat presiden ke DPR untuk melakukan uji kepatutan terhadap Komjen Idham Azis sebagai calon tunggal Kapolri, cacat administrasi.
• Tak Ada Menteri Asal Papua di Kabinet Indonesia Maju, Ini Kata Juru Bicara Presiden
"Sebab sesuai ketentuan Kompolnas atau Komisi Kepolisian Nasional, masa dinas calon Kapolri itu, minimal 2 tahun menjabat di jabatan terakhirnya."
"Sementara, masa dinas Idham Azis sebagai Kabareskrim Polri hanya 1 tahun lebih, atau belum 2 tahun," kata Neta S Pane kepada Wartakotalive, Rabu (23/10/2019).
"Untuk itu IPW mendesak Komisi III DPR harus menolak uji kepatutan untuk calon Kapolri Idham Azis."
• Kabareskrim Komjen Idham Azis Bakal Gantikan Tito Karnavian Jadi Kapolri
"Dan mengembalikan surat Presiden tersebut agar calon Kapolri yang ditetapkan Presiden sesuai ketentuan."
"Jika tidak, pencalonan Kapolri kali ini akan menjadi preseden buruk ke depannya," papar Neta S Pane.
Presiden Jokowi memberhentikan Tito Karnavian sebagai Kapolri, karena diberikan tugas sebagai Menteri Dalam Negeri.
• Fachrul Razi Duga Jokowi Pilih Dia Jadi Menteri Agama karena Alasan Ini
Untuk sementara, posisi Kapolri dijabat Wakapolri Komjen Ari Dono yang ditunjuk sebagai Plt Kapolri.
Ia akan menjabat sampai adanya Kapolri baru yang diajukan Presiden lewat mekanisme uji kelayakan dan kepatutan di DPR.
Jokowi kemudian mengumumkan telah mengajukan satu nama ke DPR sebagai Kapolri baru, yakni Komjen Idham Azis yang kini menjabat Kabareskrim.
• Pesan Khusus Jokowi untuk Menpora Zainudin Amali: Sepak Bolanya, Pak!
Neta S Pane S Pane mengatakan, nama Idham Azis masuk dalam bursa calon Kapolri berdasarkan surat Kompolnas yang dikirim ke Presiden pada Senin malam.
"Ada 5 nama calon yang direkomendasikan Kompolnas ke Presiden."
"Kemudian Presiden memilih nama Idham Azis dan meneruskan surat itu ke DPR, untuk dilakukan uji kepatutan di Komisi III."
• Digantikan Mahfud MD, Wiranto: Masa Mau Lima Kali Jadi Menteri?
Sebelumnya, Kabareskrim Komjen Idham Aziz dikabarkan akan menduduki posisi Kapolri menggantikan Tito Karnavian yang ditunjuk sebagai Menteri Dalam Negeri.
Tito Karnavian baru saja dilantik sebagai Menteri Dalam Negeri di Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin.
Menurut Tito Karnavian, surat pergantian dirinya sebagai orang nomor satu di Korps Bhayangkara itu sudah dikirim ke DPR pada Rabu (23/11/2019) hari ini.
• Erick Thohir Bakal Jabat Menteri, Tagar GueBukanErick Jadi Trending Topic Twitter
"Sudah dikirim hari ini ke DPR," ucap Tito Karnavian di Istana Merdeka.
Tito Karnavian tak menjawab saat ditanya siapa yang akan menggantikannya sebagai Kapolri.
Namun, ia tidak membantah saat dikonfirmasi Kabareskrim Komjen Idham Aziz yang akan menggantikannya sebagai Kapolri.
• Laga Persib vs Persija Jakarta Tetap Tanpa Penonton, Manajer Persib: Bersabarlah Wahai Bobotoh!
"Saya dengar gitu," ucapnya.
Sebelumnya, Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal mengatakan adanya kemungkinan Kapolri Jenderal Tito Karnavian akan mengemban jabatan baru.
Hal ini diungkap Iqbal pasca-mendampingi Tito Karnavian saat bertandang ke Istana Negara, Senin (21/10/2019).
Ada pun pernyataan itu merujuk pada isu Tito Karnavian akan mengisi posisi menteri dalam kabinet Presiden Joko Widodo.
• Erick Thohir Bakal Jadi Menteri Jokowi di Bidang Ekonomi, Sempat Bilang Tak Tertarik Masuk Kabinet
Iqbal mengungkapkan, jenderal bintang empat tersebut sempat melakukan pertemuan dengan Jokowi selama sekira satu jam lamanya.
"Jadi tadi saya mendampingi Kapolri. Pertemuannya hampir satu jam ya kira-kira."
"(Terkait alasan ke Istana) Kemungkinan ada penempatan jabatan baru," ujar Iqbal di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (21/10/2019).
• Nadiem Makarim Dipinang Jadi Menteri, Driver Ojol Se-Indonesia Bakal Gelar Demonstrasi Penolakan
Sebelumnya diberitakan, Kapolri Jenderal Tito Karnavian diisukan akan mengisi posisi menteri dalam kabinet Presiden Joko Widodo. Hal itu diperkuat dengan pemanggilannya ke Istana Negara, Senin.
Menanggapi isu itu, Mabes Polri mengaku masih menunggu kabar selanjutnya dari Presiden pada Rabu (23/10/2019) besok.
"Kita menunggu kabar selanjutnya," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (21/10/2019).
• Wishnutama: Saya Tidak Bercita-cita Jadi Menteri, tapi untuk Kebaikan Bangsa Saya Bersedia
"Sebagaimana pihak Istana sudah memberikan informasi awal bahwa Hari Rabu akan dilaksanakan pelantikan, tapi sekali lagi sifatnya informasi awal," imbuhnya.
Sementara, terkait mekanisme jabatan Kapolri apabila terpilih menjadi menteri, Asep belum menjawab secara detail.
Mantan Kapolres Bekasi Kota itu menuturkan akan menganalisis segala informasi yang diterimanya terkait kemungkinan jenderal bintang empat itu menjadi menteri.
• Pidato Jokowi Setelah Dilantik Tak Bahas Korupsi, Ini Kata KPK
"Dari (informasi) itu kita akan bisa bagaimana menganalisis dan memprediksi hal-hal yang berkembang selanjutnya," tuturnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menghadap Presiden Jokowi, Senin (21/10/2019) siang.
Tidak seperti biasanya, Tito Karnavian memilih masuk melalui halaman Istana Negara dan mau diwawancarai oleh awak media.
• FOTO-FOTO Barang Bukti Rencana Kerusuhan Pelantikan Jokowi-Maruf Amin, Ada Ketapel Hingga Gotri
Biasanya jenderal bintang empat ini selalu masuk dan keluar tanpa melalui pintu halaman Istana Negara.
Pantauan Tribunnews.com, Tito Karnavian hadir pukul 12.05 WIB menggunakan seragam lengkap membawa serta tongkat komandonya.
Tito Karnavian dikawal oleh lima orang ajudan, termasuk ada pula Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Moh Iqbal.
• Maruf Amin Tak Takut Jadi Wakil Presiden ke-13, Malah Berharap Keberuntungan
Tidak banyak komentar, Tito Karnavian memilih segera menemui presiden.
"Dipanggil Presiden, tapi saya kira ini mengenai situasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas)."
"Kemarin kan pelantikan, mungkin soal pengamanan pelantikan," ucap Tito Karnavian.
• Bakal Jadi Menteri Jokowi, Nadiem Makarim Mundur dari Go-Jek
"Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar, dengan baik kerja sama TNI/Polri sangat luar biasa serta stakeholder lainnya," tambah Tito Karnavian.
Dikonfirmasi apakah pemanggilan ini terkait posisi tawaran menteri di bidang keamanan, mantan Kepala Densus 88 ini enggan berspekulasi.
"Ini saya pikir ditanya soal situasi kamtibnas pasca-pelantikan, bagaimana pengamanan mengenai kabinet. Prinsip Polri berusaha maksimal," paparnya.
• Mahfud MD Bakal Jadi Menteri yang Urusi Bidang Hukum, Politik, dan Agama
Ditanya soal bagaimana jika ditawari menjadi menteri? Mantan Kapolda Metro ini enggan bicara banyak.
"Saya belum tahu, nanti saja setelah ini," cetusnya. (Vincentius Jyestha)