Berita Video

VIDEO: Selain Isi Paku, Bom Rakitan Kelompok Abdul Basith Juga Pakai Merica Untuk Lukai Mata

"Jadi selain ada pakunya juga ada merica yang sifatnya pedas di bom rakitan ini. Dengan harapan asapnya bisa melukai mata," kata

Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Ahmad Sabran
Warta Kota/Budi Sam Law Malau
Konpers bom rakitan di Mapolda Metro Jaya. 

Lalu pada tanggal 24 September 2019 sekira pukul 17.30, tersangka UMR, TM, JG membawa 7 molotov tersebut ke daerah Pejompongan.

"Namun mereka terjebak macet di Benhil sehingga dijemput
oleh tersangka YD," kata Argo.

Selanjutnya, YD membawa ketujuh bom molotov tersebut ke bawah Fly Over Pejompongan.
"Kemudian YD membagikan 7 molotov tersebut kepada tersagka KS sebanyak 2
molotov dan tersangka ADR sebanyak 2 buah dan 3 buah untuk tetap ditangan YD," kata Argo.

Lalu pukul 22.00 hari itu, kata Argo, tersangka YD membakar atau melemparkan 2
buah molotov ke arah petugas kepolisian yang berada diatas fly over Pejompongan. Lalu 1
buah molotov digunakan untuk membakar ban di bawah Fly Over Pejompongan di dekat rel
kereta api.

Sebanyak 28 bom ikan modifikasi berisi paku milik kelompok dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) Abdul Basith, yang dibekuk di kawasan Tangerang pada Jumat 27 September 2019 lalu, ditunjukkan ke wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jumat (18/10/2019) sore.

Argo mengatakan untuk kasus ini pihaknya sudah membekuk 21 tersangka.

"Mereka terbagi dalam 5 kelompok sesuai perannya, namun mereka dalam satu jaringan," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Jumat.

Menurut Argo, peran dosen IPB Abdul Basith selain perencana juga mendanai kelompoknya hingga berhasil membuat bom rakitan dan bom molotov. "Ia mendanai dengan mendatangkan ahli bom ikan dari Papua. Dana yang dikeluarkannya Rp 8 Juta," kata Argo.

Bom rakitan yang ditunjukkan polisi ke wartawan, tampak menggunakan botol minuman energi ukuran 150 ml.

Sebelumnya Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto mengatakan dari serangkaian pemeriksaan terhadap para tersangka, terkuak bahwa motif utama dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) Abdul Basith menyiapkan 28 bom ikan berisi paku, yang akan diledakkan dalam aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI, pada Sabtu, 28 September 2019 lalu adalah untuk menggagalkan pelantikan Jokowi sebagai Presiden RI.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved