Dokter Gadungan

Dokter Ngaku Lulusan S3 Luar Negeri Ditangkap Usai Dilaporkan 3 Pasiennya, Ternyata Dokter Gadungan

dia merupakan lulusan S1 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, lulusan S3 luar negeri dan pernah bekerja di RSCM

IRSUL PANCA ADITRA
Polisi saat menggiring dokter gadungan ke ruang tahanan setelah dilakukan press release, Jumat (18/10/2019) 

Dokter Gadungan di Sukabumi

Sementara itu sebelumnya. seorang dokter gadungan, berinisial TII (54) berhasil diamankan warga Kampung Undrus, Desa/Kecamatan Caringin, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (7/9/2019) lalu.

Oleh warga, dokter gadungan yang mengaku lulusan salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Bandung itu dilaporkan ke Polsek Caringin untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Terungkapnya perkara ini berawal saat seorang warga menelusuri jenis dan kegunaan obat yang diberikan dokter gadungan.

Depok Terjunkan 857 Personel Guna Amankan Pelantikan Presiden

Hasil penelusuran, obat yang diberikan ternyata tidak sesuai peruntukannya.

Akhirnya warga kembali mengundang dokter gadungan lalu mengamankannya.

"Tersangka TII tidak bisa menunjukkan surat praktik dokter, hanya memperlihatkan kartu PNS (Pegawai Negeri Sipil) makanya langsung kami amankan dan terus diperiksa hingga ditetapkan tersangka," kata Kepala Polsek Caringin Iptu Rafik Rahadian Syah saat konferensi pers di Mako Polsek Caringin, Senin (9/9/2019).

Menurut dia, tersangka TII ini sudah dua minggu keliling kampung dengan mengobati beberapa warga dan menjual obat.

Korban Pencabulan Pria di Jakarta Timur Ada Empat Anak, Semuanya Teman Sepermainan Putri Pelaku

Hasil penyelidikan sebelumnya, tersangka TII pernah mendatangi kampung-kampung lain beda desa.

"Selain di kampung Undrus ini, dua bulan lalu pernah di wilayah desa lain. Juga pernah di kecamatan lain, seperti Gegerbitung, Parakansalak dan Kalapanunggal. Pelaku juga mengakuinya," ujar dia.

Dia menuturkan, awalnya tersangka TII ini mendatangi warga untuk mencari lahan atau tanah yang dijual.

Namun, berikutnya, tersangka TII mengaku bila dirinya seorang dokter yang bertugas di sebuah rumah sakit di Kota Sukabumi.

Siasti Latte Factor, Ini Terkait Kebiasaan Belanja Receh yang Bikin Boros

Lalu, kepada warga, tersangka TII meminta dicarikan warga yang ingin diperiksa kesehatannya.

Hingga akhirnya ada beberapa warga yang memeriksakan diri karena memiliki penyakit.

Saat praktik, seperti dokter umumnya, juga memberikan obat. Sedangkan pembayarannya bervariasi ada yang bayar Rp 200 ribu hingga Rp 600 ribu," tuturnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved