Menjalankan Bisnis Kuliner Tanpa Memakai Warung, Kok Bisa?

Untuk bisa menjalankan roda bisnis kuliner, pelaku usaha enggak perlu repot-repot lagi memikirkan tempat yang luas, cukup bermodalkan dapur.

Kontan/Muradi
Kepiting Nyinyir 

Cukup duduk manis di rumah atau di kantor, makanan kesukaan yang akan datang menghampiri mereka.

Mereka tetap bisa makan bareng dengan keluarga atawa teman.

“Kami ingin jadi bagian dari solusi, kalau buka restoran, kan, pelanggan harus butuh usaha untuk datang,” kata Gilang.

Walhasil, Gilang dan Rachman hanya menyiapkan tempat kecil sebagai dapur sekaligus lokasi pengambilan makanan pesanan.

Saat ini, dapur Kepiting Nyinyir bercokol di Duren Sawit, Jakarta Timur, dan Bintaro, Tangerang Selatan.

Pangkas biaya

Meski begitu, lokasi dapur mereka strategis, di pinggir jalan raya.

Ini guna memudahkan pengambilan pemesanan sekaligus untuk semakin melambungkan nama Kepiting Nyinyir.

Gilang dan Rachman bisa memotong biaya sewa tempat yang mahal karena tempatnya enggak luas.

Mereka juga enggak perlu keluar duit untuk renovasi dan membeli perlengkapan, seperti piring dan gelas, serta kursi dan meja makan.

Sesuai namanya Kepiting Nyinyir menawarkan makanan olahan kepiting.

Selain itu, ada juga yang berbahan baku udang dan kerang.

Harganya, mulai Rp 65.000 hingga Rp 295.000 per porsi.

“Namun, satu porsi bisa untuk disantap sama tiga orang,” kata Gilang.

Kini dalam sehari, penjualan Kepiting Nyinyir bisa mencapai 200 porsi atau 6.000 porsi per bulan.

Halaman
1234
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved