Wiranto Diserang
Penikam Wiranto Diduga Terpapar Paham Radikal, Menteri Agama: Cara Kita Beragama Harus Dimoderasi
SYAHRIL Alamsyah alias Abu Rara (31), penikam Menkopolhukam Wiranto, diduga terpapar paham radikalisme.
"Itulah kenapa setiap agama menolak cara kekerasan dalam mengatasi persoalan-persoalan yang ada:"
"Karena setiap agama pasti mengajak terwujudnya kedamaian dengan menebarkan kasih sayang," paparnya.
Sementara, Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) menyatakan prihatin atas penikaman Wiranto di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019).
• Edy Rahmayadi Semprot ASN Sumut: Angkat Kursi Lama Kali, Macam Anak TK Aja Kalian
Ketua PBNU Robikin Emhas meminta agar kejadian tersebut tak dikaitkan dengan agama tertentu, apalagi Islam.
Polri menyatakan pelaku penusukan diduga terpapar paham ISIS.
Ketua PBNU Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyampaikan, motif penusukan oleh mereka yang terpapar ISIS adalah pejabat publik dan polisi.
• BEDA Kronologi Penganiayaan Ninoy Karundeng Versi PA 212 dan Korban, Siapa yang Benar?
"Segala macam tindakan kekerasan bukan merupakan ajaran. Oleh karena itu jangan ada yang mengaitkan dengan agama."
"Jangan ada yang mengaitkan dengan Islam. Karena Islam adalah agama damai, rahmat bagi alam semesta (rahmatan lil alamin)," kata Robikin di Jakarta, Kamis (10/10/2019).
Islam, ia menambahkan, mengutuk segala bentuk kekerasan.
• Dicecar 20 Pertanyaan Nyaris 12 Jam, Munarman Mengaku Tak Tahu Penganiayaan Ninoy Karundeng
Bahkan, tidak ada satu pun agama di dunia ini yang membenarkan cara-cara kekerasan dalam mencapai tujuan.
"Untuk itu, saya mendukung penuh upaya dan langkah-langkah aparat keamanan untuk mengusut cepat dan tuntas motif, pola, serta gerakan yang memicu terjadinya peristiwa tersebut," paparnya.
Ia menilai, dengan adanya kejadian tersebut, ketenangan masyarakat, bahkan negara, terusik.
• Dua Orang yang Menolong Jadi Tersangka Kasus Kematian Advokat Walhi Sumut Golfrid Siregar
"Pak Wiranto selaku Menkopolhukam RI merupakan pengemban amanah di bidang keamanan negara."
"Sehingga yang diserang adalah simbol negara. Itu artinya, yang diserang hakikatnya adalah keamanan negara, keamanan masyarakat," tuturnya.
PBNU pun meminta agar masyarakat dapat mengambil pelajaran berharga dari peristiwa ini.
• BREAKING NEWS: Orang Tak Dikenal Coba Tikam Menkopolhukam Wiranto di Banten