Aksi Mujahid 212
Keterlibatan Pensiun TNI di Aksi Mujahid, Kasad Jenderal Andika Tegaskan Perintah di Luar Komando
Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa memastikan anggotanya tidak akan mengikuti perintah dari purnawirawan.
Sejumlah Pensiunan TNI Ikutan Demo? KSAD Jenderal Andika Pastikan Tak Tunduk Perintah Purnawirawan
Kepala Staf Angkatan Darat - Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa memastikan anggotanya tidak akan mengikuti perintah dari purnawirawan.
Hal tersebut disampaikan Andika dalam menyikapi adanya purnawirawan atau pensiun TNI yang terlibat dalam aksi Mujahid 212 beberapa waktu lalu.
"Kalau ada pesanan dan perintah di luar komando, itu tidak bisa dilakukan," ujar Andika di Mabes TNI AD, Jakarta, Rabu (9/10/2019).
• Dosen IPB Abdul Basith Ditetapkan Jadi Tersangka, Berikut Perannya dalam Rencana Chaos Aksi Mujahid
Menurut Andika, hubungan purnawirawan dengan Anggota TNI yang saat ini masih aktif bersifat pribadi atau layaknya kakak dan adiknya.
"Mereka sudah berada di luar struktur, sudah di luar dinas aktif. Kami dalam bertugas aktif, kami ikuti perintah komando, komando atas," ucap Andika.
"Kalaupun ada purnawirawan yang kira ada hubungan, itu hanya sekadar hubungan emosional. Kami sayang purnawirawan, dan kami sangat menghormati, tetapi kami juga punya tugas pokok yang juga diatur komando kami," tuturnya.
• VIDEO: Profil Purnawirawan Jenderal yang Ditahan Karena Diduga Siapkan Bom di Aksi Mujahid 212
Sebelumnya, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebianto dipanggil ke Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal), Jumat (27/9/2019).
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Mohamad Zaenal mengatakan, mediasi tersebut terkait keterlibatan Slamet dalam aksi di depan Mabes TNI pada 25-26 September 2019.
Selain itu, Laksamana Pertama (Purn) Sony Santoso diamankan polisi di kawasan Tangerang, Sabtu (28/9/2019), bersama dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) Abdul Basith, terkait kasus dugaan rencana rusuh Aksi Mujahid 212.
Kumpulkan pejabat utama
Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Andika Perkasa mengumpulkan sejumlah pejabat utama TNI Angkatan Darat (AD) untuk membahas rencana aksi demo serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Pejabat utama TNI AD yang hadir berasal dari semua daerah, kecuali Papua yang saat ini sedang fokus menjalankan operasi di wilayahnya.
"Kami semua kumpul dalam rangka untuk mengudpate situasi terakhir di semua wilayah," ujar Andika di Mabes TNI AD, Jakarta, Rabu (9/10/2019).
Menurutnya, berdasarkan laporan yang disampaikan masing-masing daerah, secara umum sudah sangat baik atau kondusif.
"Yang menonjol dari kesimpulan kami hanya dua, yaitu tentang rencana demonstrasi tapi rencana demonstrasi itu pun tidak terlihat, sampai hari ini tidak terlihat disemua wilayah," ujarnya.
Ia menjelaskan, ada beberapa daerah yang sudah terbaca, terkait tanggal dan lokasi pelaksanaan aksi demo dalam waktu dekat ini.
"Tapi itu sangat sedikit sekali, saya tidak perlu menyebut di mananya, tapi mayoritas belum ada rencana (aksi demo) yang terucap maupun tertulis," tutur Andika.
Persoalan kedua, kata Andika, pelibatan TNI AD dalam menangani Karhutla yang telah dijalankan bersama semua instansi terkait.
"Kami semua para Panglima Kodam dan Panglima Korem, semuanya membantu all out. Kemudian juga terakhir sampaikan apa yang harus dilakukan oleh seluruh jajaran Angkatan Darat dalam menghadapi event-event besar satu-dua sampai tiga minggu kedepan," kata Andika. (Tribunnews.com/ Seno Tri Sulistyono)
Soal Dugaan Keterlibatan Purn TNI AL di Aksi Mujahid 212, Menhan: Berati Dia Mengkhianati Negara
Menteri Pertahanan RI Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu menanggapi informasi penangkapan Laksamana Muda (Purn) Sony Santoso yang diduga terlibat dalam upaya perencanaan kerusuhan aksi Mujahid 212 pada Sabtu (28/9/2019) lalu.
Ryamizard menekankan bahwa jika setelah diperiksa Sony terbukti bersalah maka hal itu termasuk pengkhianatan terhadap negara.
Tidak hanya itu, ia juga menilai pelanggaran terhadap sumpah prajurit Sapta Marga adalah pelanggaran sumpah terhadap Tuhan.
Itu karena menurutnya, sumpah prajurit Sapta Marga yang diucapkan oleh setiap prajurit TNI melekat sampai mati.
• Tersangka Aksi Mujahid 212 Ali Udin Bisa Mengobati Orang Sakit
"Kalau berjanji negara itu dilanggar, berarti mengkhianati negara. Itu saja. Saya rasa kita sudah pada tua, mengerti lah. Sapta Marga sumpah prajurit itu dibawa sampai mati," kata Ryamizard Ryacudu di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta Pusat pada Rabu (2/10/2019).
Dalam acara Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan yang diselenggarakan oleh Forum Rekat (Rekonsiliasi Masyarakat) Indonesia di tempat dan waktu yang sama, Ryamizard juga mengingatkan terkait hal tersebut.
• Salah Satu Terduga Dalang Recana Kerusuhan Aksi Mujahid 212 Ternyata Menumpang Alamat KTP
Ia mengingatkan kepada seluruh Purnawirawan TNI dan Prajurit TNI bahwan Prajurit TNI bukanlah profesi atau jabatan, namun Prajurit TNI adalah jiwa yang menyatu dengan manusianya.
Prajurit TNI menurutnya adalah ruh yang tak bisa dicopot kecuali oleh pengkhianatan dan ketidaksetiaan.
"Kita harus camkan ini dan pahami ini, karena tanpa adanya kesadaran ini sangat sulit bagi kita semua untuk bersatu, dan tanpa adanya persatuan maka akan sulit bagi kita untuk terus memperjuangkan kepentingan rakyat, bangsa, dan negara," kata Ryamizard Ryacudu.
Diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya menangkap pensiunan TNI, Laksamana Muda (Purn) Sony Santoso karena diduga merencanakan kerusuhan saat aksi Mujahid 212 pada Sabtu (28/9/2019) lalu.
Dalam penangkapan ini, polisi bekerja sama dengan Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal).
"Iya benar (ada pensiunan TNI yang diamankan bernama Soni Santoso)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Senin (30/9/2019).
• VIDEO: Kronologi Penggerebekan di Tangerang Kasus Rencana Chaos Gunakan Bom di Aksi Mujahid 212
Argo mengatakan pemeriksaan terhadap Sony dilakukan bersama-sama dengan Puspomal. Mengingat Sony merupakan pensiunan TNI.
"Intinya bahwa untuk yang pensiunan TNI itu Polda Metro sudah sejak awal dalam penyelidikan bersama dengan Pomal. Jadi semua kegiatan yang berkaitan dengan pensiunan TNI kita sudah dengan Pomal jalannya bersama-sama, bareng," tutur Argo.
Saat ini Sony telah diamankan di Pomal. Meski begitu, Argo belum memaparkan peran Sony maupun statusnya saat ini.
Saat ini, proses pemeriksaan terhadap Sony masih berlangsung di Pomal.
Seperti diketahui, polisi telah mengamankan enam orang karena diduga akan menyusup saat berlangsungnya aksi Mujahid 212 di Jakarta.
Polisi menciduk enam orang berinisial HAB (44), S (30), YF (50), A (43), SS (61), dan OS (42) yang diduga hendak membuat kekacauan.
a.
3. Nama : Yudhi Febrian
- Tempat tanggal lahir : Jakarta, 04 Fabruari 1969
- Alamat: Jelambar Grogol Petamburan
- Pekerjaan: Karyawan Swasta
- Lokasi penangkapan: Jl KH Hasyim Ashari, Cipondoh Tangerang kota
- Waktu penangkapan : hari Jumat tanggal 28 September 2019
- Peranan : disiapkan oleh Okta alas Toto sbg salah satu eksekutor melempar bom molotov tsb utk buat chaos, menerima uang operasional dari Soni melalui Okta als Toto
- Barang bukti berupa : Handphone Xiaomi S3 (083172701025), KTP, dompet
4. Nama : Ali Udin
- Tempat tanggal lahir : Jakarta, 17 Juni 1976
- Alamat : Pajaten Timur, Pasar Minggu
- Agama: Islam
- Pekerjaan : Wiraswasta
- Lokasi penangkapan : GS Supermarket jl KH Hasyim Ashari no 93 Tangerang Kota
- Waktu penangkapan : Jumat tanggal 28 September 2019
- Peran : disiapkan oleh Okta alas Toto sbg salah satu eksekutor melempar bom molotov tsb utk buat chaos dan menerima uang operasional dari Soni melalui Okta als Toto
- Barang bukti meliputi : handphone Oppo A3 warna Cream (081298389925), dompet, KTP
5. Nama : Okto Siswantoro
- Tempat tanggal lahir : Jakarta, 20 Oktober 1977
- Alamat :Wijaya Kusuma Kec. Grogol Petamburan Jakarta Barat
- Agama: Islam
- Pekerjaan : Karyawan Swasta
- Lokasi penangkapan : jalan permata raya Rt 004 Rw 001, poris, kel. Cipondoh, Tangerang Kota
- Waktu penangkapan: hari Jumat tanggal 28 September 2019 pukul 18.25 WIB
- Peran : Menerima Bahan peledak berupa Granat Nanas dari SONNY utk diserahkan kepada ustad Yudi (DPO), sebagai eksekutor, merekrut eksekutor lainnya utk melakukan pelemparan bensin dan bom molotov utk membuat chaos.
6. Nama : Dr. H. Sony Santoso, S.H., M.H
- Tempat tanggal lahir : Medan, 13 Maret 1958
- Alamat : Cipondoh Makmur Kec. Cipondoh Tangerang Kota
- Agama : Islam
- Pekerjaan : Dosen
- Lokasi penangkapan : jalan permata raya Rt 004 Rw 001, poris, kel. Cipondoh, Tangerang Kota
- Waktu penangkapan: hari Jumat tanggal 28 September 2019 pukul 18.25 WIB
- Peran : memberikan bom molotov kepada OKTO SISWANTORO, menentukan target yg akan di Bom, pimpinan atau koordinator atau pengarah kelompok utk membuat chaos dengan menggunakan Bom melotov dan Granat Nanas, merekrut OKTO als Toto untuk menjadi eksekutor dan pelempar bensin dan bom molotov.
Profil Abdul Bastih
Dari ke 6 pelaku yang diamankan berikut profil Abdul Basith yang berprofesi sebagai Dosen IPB.
Seorang dosen IPB University, Abdul Basith tengah menjadi sorotan.
Ia dibekuk Densus 88 terkait perakitan bom molotov yang diduga untuk aksi demostrasi.
Dari pemberitaan di media massa, Abdul Basith disebut dosen Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB University.
• VIDEO: Zara Mulai Menikmati Main Film Horor Meski Awalnya Tidak Kepikiran
Berdasarkan penelusuran Tribunjabar.id di dunia maya, Senin (30/9/2019), nama Abdul Basith memang muncul di daftar pencarian.
Di laman resmi Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB namanya pun ada dalam daftar dosen pengajar di Departemen Manajemen.
Tercatat pula nama Abdul Basith masuk dalam daftar dosen yang berprestasi.
Prestasinya tercatat di tingkat nasional.
Kemudian, ada pula riwayat diri atau curriculum vitae Abdul Basith yang ternyata bisa diunduh dalam format Microsoft Word di laman tersebut.
Dilihat dari profil atau riwayat dirinya, Abdul Basith ternyata bergelar doktor.
• Gunakan Teknologi, Museum Penerangan Kini Tampil Lebih Modern
Nama lengkapnya sekeligus gelarnya adalah Dr Ir Abdul Basith, MS.
Ia merupakan doktor lulusan IPB program studi Teknologi Industri Pertanian.
Dituliskan, Abdul Basith lulus S3 pada 2012.
Sebelumnya, ia pun pernah menempuh pendidikan S2 di ITB.
Di sana ia mengambil program studi Teknik dan Manajemen Industri.
Dituliskan pula, Abdul Basith lulus pada 1987.
Kemudian, dosen yang satu ini ternyata mengenyam pendidikan sarjana di kampus tempatnya mengajar.
Ia lulusan Teknologi Industri Pertanian IPB University pada 1981.
• Begini Harapan Krisdayanti Setelah Dilantik Sebagai Anggota DPR
Di data diri itu, tercantum pula pria kelahiran Kendal, 9 Juli 1957 itu merupakan dosen Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomo dan Manajemen.
Di departemen tersebut, ia mengajar banyak mata kuliah.
Mulai dari mata kuliah perencanaan dan evaluasi usaha, pengantar manajmen, perilaku organisasi, hingga manajemen rantai pasok.
Selain itu, Abdul Basith pun mengajar mata kuliah menajemen produksi dan operasi hingga metode kuantitatif untuk manajemen.
Sebagai dosen IPB, Abdul Basith tak hanya mengajar, ia memiliki karya ilmiah.
Satu di antaranya yang jurnal ilmiah berjudul Analisis Kelayakan Pengembangan Usaha Peternakan Sapi Perah KUNAK (Studi Kasus Usaha Ternak Kavling 176 Desa Pamijahan Kabupaten Bogor).
Jurnal ilmiah itu diterbitkan Jurnal Manajemen dan Organisasi pada 2014.
• VIDEO: Selasa Siang, Gelar Demo Lagi, Mahasiswa Long March Sambil Bawa Bunga ke Gedung DPR
Kemudian, ditemukan pula bahwa Abdul Basith tinggal di Pakuan Regency, Linggabuana X, Margajaya, Kota Bogor Barat.
Seperti yang dimuat Tribun Bogor, kediaman Abdul Basith memang berada di Pakuan Regency Linggabuana, Margajaya, Bogor Barat.
Di rumah itu pula, Abdul Basith disebut menyimpan bom molotov.
Namun, saat ditangkap polisi, ia sedang berada di luar rumah.
Dosen IPB itu diamankan di Jakan Maulana Hasanudin, Cipondoh, Tangerang, Sabtu (28/9/2019).
Ia ditangkap pada pukul 01.00 WIB.
Kediaman Abdul Basith
Garis polisi terpasang di rumah AB, dosen Institut Pertanian Bogor di Margajaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Minggu (29/9/2019).
Pantauan TribunnewsBogor.com, rumah tersebut tampak kosong tak berpenghuni.
Sementara di garasi masih terparkir satu unit mobil sedan silver, satu unit motor roda dua dan sebuah sepeda.
• Jihan Fahira Terus Mendukung Pekerjaan dan Kesibukan Primus Yustisio Bekerja Sebagai Anggota DPR
Personel Densus, Polda Metro Jaya dan Polres Metro Tangerang menangkap AB bersama YF, SG, AU, OS dan SS di Jalan Maulana Hasanudin, Kota Tangerang, Sabtu (28/9/2019) dini hari WIB.
Kasubag Humas Polrestro Tangerang, Kompol Abdul Rachim, menjelaskan 6 pelaku memiliki peran masing-masing.
"Dari pihak Polres hanya melakukan back up. Diamankan oleh pihak Polda dan Densus," ujar Rachim kepada Warta Kota pada Minggu (29/9/2019).
• Setahun Lebih Kursi Wagub DKI Kosong, Ahmad Syaikhu Tetap Siap Jadi Wagub Meski Kini Anggota DPR
Wartawan TribunnewsBogor.com hanya diperkenankan melihat kondisi rumah AB lebih dekat dengan waktu terbatas oleh pihak kemananan perumahan.
Selain itu, kondisi di sekitaran rumah itu juga terpantau cukup sepi dari para penghuni rumah lainnya.
Jaenudin, petugas keamanan perumahan, mengatakan penghuni rumah memang dosen.
"Iya, yang saya tahu beliau emang dosen. Tinggal sama istrinya, sekarang kosong," kata Jaenal saat berbincang dengan TribunnewsBogor.com.
Ia mengaku tidak mengetahui pasti kapan rumah itu disegel polisi.
Jaenudin sudah mendapatkan garis polisi terpasang pada Sabtu (28/9/2019) malam setelah bertukar shift jaga dengan rekannya.
"Saya sudah gak lihat beliau itu udah sekitar tiga hari yang lalu," katanya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker.com dengan judul Sejumlah Pensiunan TNI Ikutan Demo? KSAD Jenderal Andika Pastikan Tak Tunduk Perintah Purnawirawan