Ini Ada Layanan Baru dari Pegadaian, Berikut Syarat dan Ketentuannya

PT Pegadaian (Persero) berniat masuk ke bisnis invoice financing atau pembiayaan tagihan tahun ini.

Tribunnews.com
Pegadaian 

WARTA KOTA, PALMERAH--- PT Pegadaian (Persero) berniat masuk ke bisnis invoice financing atau pembiayaan tagihan tahun ini.

Langkah tersebut merupakan kegiatan pendanaan yang dilakukan dengan cara menjaminkan tagihan yang sedang berjalan sebagai sumber pembayaran pinjaman.

Direktur Teknologi Informasi dan Digital Pegadaian, Teguh Wahyono, mengatakan, produk tersebut masih dalam tahap ujicoba dengan melibatkan satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai peminjam.

Setelah tahap uji coba, perusahaan ini tidak hanya menggandeng BUMN tetapi juga perusahaan swasta.

"Jadi perusahaan-perusahaan yang mempunyai invoice atau tagihan tersebut bisa ke Pegadaian dapat uang dan invoice itu sebagai jaminan," kata Teguh, kemarin.

FFA Minta Maskapai AS Periksa Boeing 737 NG, Gara-gara Dimodifikasi di China?

Sembari menunggu hasil uji coba, Pegadaian juga terus mengembangkan infrastruktur pendukung.

Salah satunya terkait credit scoring (penilaian kredit) untuk menyeleksi calon peminjam.

Kriteria calon peminjam yang ditetapkan berasal dari yang mempunyai keuangan sehat.

Adapun dana pinjaman yang diberikan maksimal sebesar Rp 5 miliar.

Mekanismenya, jika calon peminjam sudah memiliki invoice maka dia dapat langsung mendaftar ke Pegadaian untuk mengajukan pinjaman.

Setelah invoice dianalisa dan dinyatakan layak untuk diberikan pinjaman maka dana tersebut bisa segera diproses.

Pegadaian semakin gencar mengembangkan inovasi dari sisi produk dan saluran (channel) layanan agar bisa bersaing.

Inovasi beberapa produk yang dihadirkan seperti Gadai Tabungan Emas, Gadai on Demand, Gadai Efek (Saham dan Obligasi), G-Cash, Gold Card, Digital Lending, Arrum Umroh dan rahn tasjily Tanah.

Acuan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Pakai Standar China, Pengamat: Berita Buruk

Laba perusahaan

Bisnis PT Pegadaian kian tumbuh. Sampai dengan Agustus 2019, Pegadaian meraih laba sebesar Rp 2,06 triliun.

Laba sebesar itu naik 11,6 persen dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 1,79 triliun.

Ninis Kesuma Adriani, Direktur Keuangan dan Perencanaan Strategis Pegadaian, mengatakan, pencapaian ini didorong adanya peningkatan pada produktifitas tenaga kerja.

"Tak hanya itu, upaya pemasaran untuk produk existing, juga produk baru seperti rahn tasjili tanah, serta arrum haji sudah memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan outstanding pinjaman," kata Ninis Kesuma Adriani yang dikutip Kontan, baru-baru ini.

Terpuruk, Begini Kondisi Penjualan Mobil Kategori LCGC selama Bulan Agustus 2019

Direktur Utama Pegadaian, Kuswiyoto, mengatakan, Pegadaian akan terus mengembangkan aplikasi Pegadaian Digital sebagai sarana transaksi yang mudah dan cepat.

"Pegadaian terus mengoptimalkan Sumber Daya Manusia dan jaringan dan produk, melalui kerja sama dengan sejumlah perusahaan BUMN, semua akan mendapatkan keuntungan," kata Kuswiyoto seperti dikutip Kontan.

Selain itu, gadai milik pemerintah ini juga bersinergi dengan BUMN maupun perusahaan non-BUMN untuk meningkatkan efisiensi dan memperluas pasar.

Perusahaan berinisiatif mengajak kolaborasi di sektor pemasaran dan penjualan produk dengan sepuluh BUMN yaitu PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, PT Telekomunikasi Selular Tbk, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Ditambah lagi PT Finarya (LinkAja), PT Sang Hyang Sari (Persero), PT Asuransi Jasindo (Persero), Perum Produksi Film Negara, PT BGR (Persero), PT Pupuk Indonesia (Persero), dan Perum Bulog.

Dengan berbagai strategi yang inovatif dan efisien serta memperluas pasar, Pegadaian yakin bisa bertahan di era persaingan ini.

Meski Ditolak, Mata Uang Digital Libra Dapat Dukungan dari Visa dan Mastercard

Berita ini sudah diunggah di Kontan dengan judul Invoice Bisa Dijaminkan di Pegadaian, Ini Syarat dan Ketentuannya

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved