Pasca Kekalahan Spurs 2-7 Lawan Bayern, Pochettino Belum Ajak Bicara Pemain, Masih Sama-sama Emosi

Kekalahan Tottenham Hostpurs 2-7 oleh Bayern Muenchen masih jadi pembicaraan media Inggris.

Kekalahan itu merupakan kekalahan terbesar dalam 137 tahun dalam sejarah klub tersebut.

Kekalahan besar itu terasa makin menyakitkan karena berlangsung di Stadion Baru Tonttenham nan megah.

'Ini adalah peringatan besar, ini pukulan yang hebat ... apa sesungguhnya yang terjadi?," kata Mantan pemain Spurs, Jermain Jenas.

Kekalahan telak Spurs pun seolah seperti kekalahan Inggris di Eropa.

Di twiter sempat menjadi trending dan jadi bahan pembicaraan para netizen dunia.

• Demo Buruh di DPR, Jalan Jendral Gatot Subroto dan Sekitarnya Macet Parah

• Livestreaming Gratis Persipura vs Ps Tira Persikabo: Jangan Sampai Persipura Jadi Pelampiasan

• Kembali Duduk di Kursi Parlemen, Nurul Arifin Ingin Selesaikan UU Perlindungan Data Perorangan

Menurut Jenas, kekalahan tersebut harus dievaluasi, harus diketahui penyebabnya.   

“Mereka punya waktu untuk mencari tahu apa yang mereka inginkan, seberapa jauh sebenarnya mereka ingin memenangkan pertandingan.

“Anda bisa kehilangan pertandingan sepakbola, kalah dalam sebuah pertandingan. Tapi ini kompetisi Eropa, dimana semua peserta terseleksi ketat," imbuhnya.

• Digugat Perdata Rp 2 Miliar, Baim Wong dan Paula Verhoeven Datangi Pengadilan Negeri Kota Bogor

Jenas mengakui, dalam beberapa bulan terakhir, mantan klubnya itu seperti kesulitan dalam pertandingan.

Dalam tujuh laga yang sudah dilalui di Liga Inggris, Spurs hanya menang tiga kali, seri dua kali dan kalah dua kali.

Dan kini berada di peringkat enam klasemen.

• Rudiantara: Pendidikan Islam Adalah Ekosistem Kuat Penangkal Hoaks

Di Liga Champions, Spurs sukses mencapai babak final melawan Liverpool.

Itulah yang membuat Jenas terkejut dengan kekalahan besar 2-7.

“Skor ini memberitahu saya tidak pada saat ini, skor ini mengejutkan."