Lima Pelari Lanjutkan Misi Kebaikan untuk Anak-anak Aceh

Mendengar perjuangan anak Aceh, langkah kaki lima pelari Run To Care tergerak untuk melanjutkan misi kebaikan.

ISTIMEWA
Gregor Hadi Nitihardjo (Direktur Nasional, SOS Children’s Villages Indonesia), Gatot Sudariyono (Charity Runner), Carla Felany (Sports Enthusiast, Charity Runner), Nicky Hogan (Book Author, Charity Runner), Vonny Anggraini (Actor, Charity Runner), dan Beny Syaaf Jafar (Charity Runner). 

"Bangga luar biasa saya sampaikan kepada lima pelari hebat Run To Care yang kembali berlari bagi kemanusiaan dengan jarak 250 km,” sambung Gregor Hadi Nitihradjo.

Mengusung tagline #AnakAcehHebat, kelima pelari hebat itu melibatkan publik dalam penggalangan dana yang dilakukan melalui crowdfunding.

Dimulai pada 25 September hingga 30 November 2019, publik dapat ikut berdonasi melalui website runtocare.com yang akan wujudkan biaya pengasuhan, pendidikan, dan kesehatan bagi 250 anak di Banda Aceh dan Meulaboh.

209 Perusuh dan 41 Polisi Terluka, Polri: Masyarakat Jakarta Sudah Jenuh dengan Kerusuhan Ini

Sebelumnya Wartakotalive memberitakan, sepertiga penduduk Indonesia atau sekitar 85 juta orang adalah anak-anak.

Berbagai kondisi seperti ekonomi, kesenjangan sosial, tindakan kriminal, hingga bencana alam, menyebabkan anak-anak rentan masalah.

Sehingga, risiko mereka ditelantarkan, bahkan kehilangan pengasuhan, semkin meningkat.

 PROFIL 10 Calon Pimpinan KPK, Ada yang Langganan Ikut Seleksi tapi Gagal Terus

SOS Children’s Villages yang berkomitmen memperhatikan dan melindungi anak-anak, tetap berpegang pada prinsip keluarga, orang tua, rumah, kakak adik, dan lingkungan, adalah kebutuhan utama tumbuh kembang seorang anak.

Gabriela Mistral, peraih Nobel Sastra dari Cile, dalam karyanya berjudul 'Namanya Hari Ini' menyatakan kita banyak melakukan kesalahan terburuk, yaitu meninggalkan dan mengabaikan anak-anak.

"Banyak hal yang masih bisa menunggu, tapi, anak tidak bisa menunggu."

 Ahok Diusulkan Jadi Menteri PAN-RB, Mahfud MD Jabat Menteri Hukum dan HAM

"Sekarang adalah waktunya, saat tulang-tulang mereka sedang terbentuk, darahnya sedang mengalir, inderanya sedang berkembang. Bagi mereka tidak ada kata esok."

Penggalan tulisan itu menjadi inspirasi bagi Hermann Gmeiner memulai karya kemanusiaannya pada tahun 1949 di Imst Austria.

Pasca-perang dunia kedua, banyak anak kehilangan orang tua dan wanita-wanita yang merindukan keluarganya yang hilang.

 Calon Pimpinan KPK Ini Tak Paham Pasal Suap, tapi Mengaku Jadi Pemerhati Isu Korupsi Sejak 1998

SOS Children’s Villages memberikan kembali kehangatan bagi anak, melalui kasih sayang para wanita yang kemudian membentuk ikatan keluarga.

Berkembang di 135 negara, konsep keluarga menjadi keutamaan dalam pengasuhan SOS Children’s Villages.

Keluarga dengan kasih sayang, yang memberikan rasa aman dan rasa dihargai, menjadi inti dari setiap proses tumbuh kembang anak.

 SUSUNAN Kabinet Jokowi-Maruf Amin Versi Relawan: Yusril Jadi Mensesneg, Moeldoko Geser Wiranto

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved