Pemerintahan Jokowi

PROF LIPI Sebut Jokowi Mulai Panik Hadapi Gelombang Demo Mahasiswa, Panggil Kapolri dan Panglima TNI

Guru besar politik LIPI mengatakan, Presiden Jokowi panik menyikapi mahasiswa yang mulai bergerak, kasus papua, dan berbagai persoalan bangsa.

Editor: Suprapto
photocollage/wartakotalive.com/tribunnews.com/kompas.com
Presiden Joko Widodo panik menghadapi gelombang demo mahasiswa dan berbagai persoalan bangsa yang kini terjadi, termasuk rusuh di Wamena, Papua. 

Sementara, massa dijadwalkan berkumpul pukul 11.00 WIB. Isu yang akan disuarakan terkait kondisi politik hukum terkini, dan persoalan lingkungan.

Syahdan menyebutkan, ada tiga titik kumpul aksi.

"Ada tiga titik (kumpul), yaitu gerbang utama Kampus Sanata Dharma, pertigaan revolusi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, dan Bunderan Universitas Gadjah Mada," kata Syahdan kepada Kompas.com.

Massa akan berkumpul mulai pukul 11.00 WIB di tiga titik tersebut.

Setelah itu, demonstran akan bergerak menuju ke pertigaan Colombo, Gejayan.

Syahdan memperkirakan, peserta aksi mencapai ribuan, yang tak hanya terdiri dari para mahasiswa.

"Belum kami hitung secara real. Tapi belasan universitas turun, pelajar-pelajar SMA turun, dan organisasi mahasiswa daerah seperti mahasiswa Riau dan Kalimantan turun ke jalan melawan asap," ujar dia.

Untuk mengantisipasi masalah keamanan, menurut Syahdan, aksi ini telah dikoordinasikan dengan pihak kepolisian.

Syahdan mengatakan, ada tujuh tuntutan yang akan disampaikan, di antaranya mendesak pembahasan ulang pasal-pasal yang dianggap bermasalah dalam RKUHP, mendesak revisi UU KPK yang baru disahkan DPR, dan menolak upaya pelemahan pemberantasan korupsi di Indonesia.

Sementara itu, di Twitter, para pengguna memberikan komentar terkait rencana aksi ini.

Ada yang mendukung, ada pula yang mengingatkan agar aksi diselenggarakan secara damai.

Tagar #GejayanMemanggil juga diwarnai dengan unggahan tangkapan layar para mahasiswa yang meminta izin mengikuti aksi kepada dosennya.

Rusuh Papua, Anggota TNI Tewas

PRAKA Zulkifli, prajurit Yonif 751/Raider, menjadi korban pembacokan, Senin (23/9/2019).

Saat kejadian, Praka Zulkifli sedang melaksanakan tugas BKO di Polda Papua sebagai pengemudi kendaraan dinas truk pengangkut pasukan.

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryanto mengatakan, pelaku pembacokan diduga massa Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) yang berunjuk rasa di Universitas Cenderawasih.

 Kader Partai Gerindra Garut: Mulan Jameela Dulu Pelakor, Sekarang Perekor Alias Perebut Kursi Orang

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved