Kecelakaan

Terungkap Saksi Kecelakaan Fatal Tol Cipularang Mengungkap Kata Terakhir Korban yang Bikin Merinding

Saat semua kendaraan menunggu giliran untuk bisa melewati jalan yang terhalang truk tanah yang melintang, sebuah truk tanah kecepatan tinggi menabrak.

Grid Oto
Proses evakuasi korban kecelakaan fatal di Tol Cipularang memakan waktu 12 jam. 

KECELAKAAN fatal di jalan tol Cipularang masih terbayang jelas dalam ingatan.

Kecelakaan itu diawali dengan truk tanah yang terguling dan mengakibatkan jalan tol di KM91 ke arah Jakarta tidak bisa digunakan.

Di saat semua kendaraan menunggu giliran untuk bisa melewati jalan yang terhalang truk tanah yang melintang di tengah jalan, sebuah truk tanah kecepatan tinggi menabrak mereka.

Diduga sopir truk tanah yang menabrak tersebut dalam keadaan tidak wajar karena dia memacu kendaraannya dalam kecepatan tinggi, yang bisa dilihat di sejumlah video yang tersebar luas.

Alasan pun terdengar aneh dari sejumlah keterangan yang menyebutkan dirinya sedang mengejar truk tanah yang melaju di depannya.

Akhirnya, kecelakaan fatal itu terjadi karena sopir truk tidak berupaya menurunkan kecepatan, malah menambah kecepatan di jalan yang menikung dan ada sejumlah ruas menanjak, kemudian menurun.

Akibatnya truk tanah tersebut menabrak sejumlah kendaraan yang sedang terjebak dengan kecepatan maksimal.

Belum diketahui bagaimana akhirnya kasus kecelakaan tersebut berujung pada keteledoran sopir truk tanah tersebut atau tetap jadi misteri.

Sejumlah video yang diunggah juga menunjukkan kalau truk tanah tersebut yang mengakibatkan kecelakaan fatal itu terjadi.

Bukannya menghindarkan truk tanah itu dari menabrak antrean kendaraan di depannya, sopir truk tanah itu malah menabrak puluhan kendaraan yang terjebak itu.

Hingga akhirnya, sejumlah kendaraan terbakar dan banyak korban berjatuhan.

Proses hukum yang keras perlu diberlakukan oleh ulah sejumlah sopir yang diduga ugal-ugalan dan tidak memenuhi syarat tersebut.

Apalagi di jalan tol yang demikian padat dan sangat berbahaya untuk dilalui truk dengan sopir yang ugal-ugalan.

Makam Ade Irma Suryani Nasution yang Tewas Ditembak G30S PKI Terkunci Rapat Seperti Kian Terlupakan

Sambil Terisak Anak Korban Ungkap Melihat Kekejaman PKI Melakukan Penculikan dan Pembunuhan Brutal

Terungkap Alasan Anies Sasar Jalur Sepeda di Ruas Ganjil Genap akan Dilengkapi dengan Pembatas Jalan

Sementara itu, diungkap Grid Oto, kalian tentu masih ingat dengan Kecelakaan karambol di Km 91 jalan Tol Cipularang yang merenggut korban jiwa pada Senin siang (2/9/2019).

Seorang sopir truk pengangkut pasir, Subhana (43) waktu itu mengisahkan detik-detik sebelum tabrakan beruntun di KM 91+200 Tol Cipularang, Purwakarta, pada Senin (2/9/2019).

Subhana adalah teman Dedi (50), sopir truk yang terguling kemudian terjadi kecelakaan maut yang melibatkan 21 mobil dan menewaskan 8 orang.

Kali ini, GridOto.com mendapatkan kisah dari sudut pandang yang berbeda.

Dahlan, seorang petugas derek evakuasi Jasa Marga Purbaleunyi menceritakan betapa ngerinya saat sedang menyelamatkan korban kecelakaan maut ini.

Saat kejadian, beberapa dari korban ada yang meninggal sampai terbakar di dalam mobil.

Dahlan menjelaskan kalau Kebakaran terjadi karena gesekan antarmobil dan terkena bensin.

"Begitu dihantam dump truck, bensin moncor, terjadilah gesekan. Yang mobil-mobil pribadi terjepit penumpangnya tidak bisa keluar pas mobil kebakar," ujar Dahlan kepada GridOto.com beberapa waktu yang lalu.

Evakuasi bangkai kendaraan yang terlibat kecelakaan maut tersebut ternyata memakan waktu selama 12 jam.

"Evakuasi sampai jam 12, malam baru beres, yang terakhir itu Fortuner dievakuasi dan penumpangnya selamat," tuturnya.

Saat ingin menyelamatkan korban yang terjepit di dalam mobil, Dahlan menceritakan kata-kata terakhir dari korban yang terbakar.

"Pas evakuasi korban yang kejepit, tangannya masih bergerak yang mobil kebakar, masih sempat minta minum sebagai kata-kata terakhirnya, meninggal di tempat saat sedang dievakuasi," jelasnya.

Ajakan Terakhir Imam ke Teman Jadi Pertanda Sebelum Terlibat Kecelakaan Tragis di Jalan Tol Pejagan

Dahlan juga mengaku suka tidak konsentrasi saat mengevakuasi korban karena banyaknya orang yang melihat kejadian naas tersebut.

"Petugas juga kalau lihat begitu pasti juga tidak konsen karena berbaur dengan warga dan orang proyek," tuturnya.

"Itu ngerinya pas nolongin orang yang kejepit yang di mobil kecil," sambungnya.

Dahlan mengungkapkan, peristiwa kecelakaan fatal ini adalah yang paling parah selama 2 tahun terakhir.

Tautan asal

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved