Pemain Uang Elektronik Semakin Banyak, Perbankan Masih Bisa Mendominasi

Besarnya kue uang elektronik di Tanah Air banyak membuat industri keuangan non bank (IKNB) turut ikut mencicipi bisnis tersebut.

thinkstockphotos
Ilustrasi. 

Pada periode yang sama, jumlah transaksi Flazz tercatat sudah mencapai 240 juta transaksi sejak Januari-Juni 2019 atau naik 49 persen secara yoy dengan jumlah kartu beredar tercatat sebanyak 16,5 juta kartu.

BCA juga memiliki uang elektronik berbasis server yang bertajuk Sakuku.

Walau tak merinci, Santoso menyebut pertumbuhan jumlah dan nilai transaksi Sakuku naik hingga dua kali lipat dibandingkan periode semester-I 2019.

"Meskipun nominalnya belum signifikan dibandingkan channel lainnya," katanya.

Walau tak memasang target, bank swasta terbesar ini menilai ke depan uang elektronik atau dompet elektronik akan terus didorong untuk memudahkan transaksi pembayaran nasabah.

Sebagai salah satu bank transaksi terbesar, BCA tetap akan fokus melakukan pengembangan dan mematangkan produk dan layanan pembayaran sesuai dengan kebutuhan nasabah.

Sekadar informasi saja, merujuk data Bank Indonesia (BI) sampai dengan bulan Juli 2019 tercatat jumlah transaksi uang elektronik menembus 2,73 miliar transaksi, tumbuh 83,99 persen secara yoy.

Dari jumlah tersebut, nilai atau nominal transaksi sudah mencapai Rp 69,04 triliun.

Transaksi itu naik signifikan sebanyak 184,71 persen dibandingkan periode Juli 2018 sebesar Rp 24,25 triliun.

Berikut Pergerakan Harga Emas dari Pagi Hingga Sore Hari

Berita ini sudah diunggah di Kontan dengan judul Meski kue uang elektronik dikerubuti, perbankan tetap bisa unjuk gigi

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved