Isu Makar
Kivlan Zen Bayar Orang Rp 25 Juta untuk Memata-matai Wiranto dan Luhut Binsar Panjaitan
Kasus kepemilikan senpi ilegal dan peluru tajam itu berawal dari pertemuan Kivlan Zen dengan Helmi Kurniawan di Monumen Lubang Buaya Jakarta Timur.
Penulis: | Editor: Yaspen Martinus
MENTERI Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto dan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, menjadi target operasi dari kelompok yang dibentuk terdakwa Kivlan Zen.
Hal ini terungkap di sidang pembacaan surat dakwaan atas kasus kepemilikan senjata api (senpi) ilegal dan amunisi yang menjerat terdakwa Kivlan Zen.
"Saksi Helmi Kurniawan menyerahkan uang Rp 25 juta yang berasal dari terdakwa (Kivlan Zen) kepada saksi Tajudin," ungkap Fatoni, Jaksa Penuntut Umum (JPU).
• Dukung Anies Baswedan Trotoar Bisa Dipakai Berdagang, Keponakan Surya Paloh: Apa Masalahnya?
"Sebagai biaya operasional survei dan pemantauan guna memata-matai Wiranto dan Luhut Binsar Panjaitan," imbuh Fatoni, saat membacakan surat dakwaan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat.
Kasus kepemilikan senpi ilegal dan peluru tajam itu berawal dari pertemuan Kivlan Zen dengan Helmi Kurniawan di Monumen Lubang Buaya Jakarta Timur, 1 Oktober 2018 sekira pukul 14.00 WIB
Kivlan Zen meminta Helmi Kurniawan mencarikan senpi ilegal serta menjanjikan akan mengganti uang pembelian tersebut.
• Konferensi PostgreSQL 2019 di Bali, Darah Segar Pertumbuhan Ekosistem Open Source di Indonesia
Selanjutnya, Helmi memperkenalkan Kivlan Zen dengan Tajudin.
Untuk memenuhi permintaan Kivlan Zen, Helmi menemui saksi Asmaizulfi di kantor Cawang Kencana Lantai 9.
Asmaizulfi menawarkan satu pucuk senpi laras pendek jenis Taurus tanpa peluru, yang tidak dilengkapi surat-surat resmi dari pejabat yang berwenang, seharga Rp 50 juta.
• Video Syur Hebohkan Sumedang, Diduga Disebarkan Pemeran Pria karena Kesal Ajakan Menikah Ditolak
"Pada 13 Oktober 2018 sekira pukul 12.00 WIB, Asmaizulfi menemui Helmi di daerah Curug Pekansari Cibinong, dan menyerahkan satu pucuk Senjata Api jenis Revolver Merk Taurus Kaliber 38 mm."
"Helmi menyerahkan uang Rp 50 juta sebagai pembayaran senpi," ungkap Jaksa.
Selanjutnya, Helmi melaporkan kepada Kivlan Zen melalui handphone, telah mendapatkan satu pucuk senpi laras pendek jenis Taurus dari saksi Asmaizulfi, dan telah mengeluarkan uang sebesar Rp 50 juta.
• 10 Calon Pimpinan KPK Harus Teken Surat Pernyataan Bermeterai, Setuju Atau Tidak Revisi UU KPK
Lalu, Kivlan Zen memerintahkan agar senpi disimpan terlebih dahulu dan akan digunakan jika dibutuhkan.
Pada 9 Februari 2019 sekira pukul 12.00 WIB, Kivlan Zen bertemu Helmi dan Tajudin di lantai 2 Rumah Makan Padang Sederhana Kelapa Gading.