Ganjar Minta Audisi PB Djarum Dilanjutkan, Ia Bertanggung Jawab, Tapi Stop Hastag Bubarkan KPAI
Saya minta PB Djarum silahkan lanjutkan audisi terus. Saya akan tanggung jawab penuh. Tapi, hastag bubarkan KPAI ya jangan
Sementara itu, Manager Persatuan Bulutangkis (PB) Hamas Semarang, Mursyid mengatakan, penghentian audisi Djarum dapat mengancam keberlangsungan upaya pembibitan atlet bulutangkis nasional.
Sebab, diakui atau tidak, hanya PB Djarum yang rutin menggelar audisi pencarian bibit unggul bulutangkis nasional setiap tahun.
“Ndak bener itu. KPAI tidak memikirkan dampak lebih panjang. Kenapa KPAI tidak mengurusi saja kasus eksploitasi anak yang lebih marak terjadi di jalanan, kenapa malah ini yang jelas memberikan kontribusi bagi bangsa, dikisruhi,” kata dia.
Mursyid menerangkan, kalau PB Djarum benar-benar menghentikan audisi, maka dampaknya Indonesia akan kekurangan atlet potensial.
• Sutan Zico Beri Keunggulan Skuad Garuda Nusantara
Selain itu, banyak PB kecil di daerah yang menjadi mati karena tidak ada siswa yang mau berlatih badminton.
“Selama ini, yang menjadi penyemangat atlet muda kita adalah ikut audisi Djarum, lolos dan menjadi atlet nasional.
Sebab, selama ini yang memang nyata melakukan penjaringan, pembinaan dan orbit atlet bulutangkis itu tidak banyak, dan saya kira Djarum yang paling konsisten.
• Rafathar Bakal Warisi Hotel Mewah Milik Mama Rieta, Nagita Slavina Ogah Menginap, Raffi Ahmad: Aneh!
Kalau ini ditutup, terus nanti kira-kira atlet dari klub kecil mau kemana,” tegas dia.
Duduk Perkara dan Solusi
Sementara itu Mantan Mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia, Hamid Awaludin menyampaikan solusi terkait konflik istilah ekspolitasi anak dalam konteks PB Djarum.
KPAI menganggap PB Djarum melanggar Peraturan Pemerintah tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan sampai UU Perlindungan Anak.
Pihak Djarum memberi alasan bahwa penyelenggaraan audisi itu dilaksanakan oleh Yayasan Djarum, bukan oleh PT Djarum yang memproduksi rokok.
Alasan ini ditepis oleh KPAI bahwa itu sama saja. Hanya label yang berbeda. “Kami hanya berbicara masalah yuridis semata,” kata KPAI.
"Dan inilah letak masalahnya.
Bila memang pangkal soal adalah membedakan antara PT Djarum dan Yayasan Djarum, perkenankan saya berkomentar."
• Gempita Noura Marten Semakin Populer dan Terkenal, Gisella Anastasia Justru Merasa Tidak Bahagia
