Kesehatan
Waspada Anemia pada Anak Perempuan Anda, Bisa Berakibat Prestasi Menurun
"Pendidikan gizi dan suplementasi tablet tambah darah (TTD) mingguan adalah kunci untuk memerangi anemia."
Penulis: |
Mereka juga mendapat pendidikan gizi dan konseling melalui program Right Start dan MITRA Youth.
Total investasi sebesar 3,6 juta dollar Kanada atau sekitar Rp 36 milyar.
• Cara Mendidik dan Mengembangkan Harga Diri pada Anak, Dorong Anak Untuk Berolahraga
Anak perempuan di 9.000 sekolah di Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Timur, mendapat manfaat dari dukungan tersebut.
Joel Spicer, Presiden dan CEO Nutrition International mengatakan, kurang gizi pada dasarnya melemahkan, terutama bagi remaja putri.
Kurang gizi berarti terganggunya perkembangan otak dan sistem kekebalan tubuh yang rendah, menyebabkan performa kegiatan belajar di sekolahnya menjadi terganggu.
Sri Kusyuniati, Direktur Nutrition International Indonesia menambahkan, Majelis Kesehatan Dunia telah menyerukan pengurangan 50 persen anemia pada wanita usia subur pada tahun 2025.
Target jangka waktu itu dipercaya para ahli global dapat dicapai jika upaya pengurangan anemia difokuskan pada remaja putri yang tinggal di negara berkembang.
• Terlalu Banyak PR Bikin Kesehatan Tubuh dan Kejiwaan Anak-anak Buruk, Orang Tua Juga Ikut Stres
Gejala anemia pada anak perempuan antara lain cepat mengalami kelelahan, pucat, pusing dan sakit kepala, sesak nafas, jantung berdebar kencang, kulit serta rambut kering.
Selain pemberian suplementasi, mengonsumsi makanan mengandung zat besi juga harus cukup.
Remaja putri juga harus cukup sumber makanan yang mengandung zat besi, vitamin B12, folat, dan vitamin C, seperti makanan laut, daging, unggas, telur, kacang-kacangan, sayur dan buah.
