Rusuh Papua

Jaringan ISIS Aktif Bergerak di Papua Setahun Terakhir, Sempat Rencanakan Mengebom Polres Manokwari

MABES Polri membenarkan terdapat jaringan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Papua.

Editor: Yaspen Martinus
Dedi Prasetyo
Karopenmas Divhumas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo saat kunjungi Redaksi Warta Kota di Palmerah, Jakarta Pusat, Selasa (19/3/2019). 

MABES Polri membenarkan terdapat jaringan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Papua.

Hal itu berdasarkan informasi yang diperoleh dari Densus 88 Antiteror.

"Ya jadi semalam saya sudah konfirmasi ke Densus 88, kalau indikasi ISIS di Papua itu sudah terindikasi."

Komisi III DPR Siap Tunjukkan Arsip Rapat Saat Pimpinan KPK Setuju Revisi UU 30/2002

"Betul jaringan ISIS di Papua," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (6/9/2019).

Ia menjelaskan, jaringan ISIS tersebut sudah terdeteksi oleh pihaknya, kurang lebih sejak dua tahun lalu.

Namun, mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menyebut jaringan tersebut baru aktif bergerak dalam setahun terakhir.

Mobil Dinas Jokowi Mogok Lagi, Fadli Zon: Pakai Esemka Aja

"Memang sudah terdeteksi kurang lebih sekitar dua tahun belakangan ini, cuma dia aktifnya kurang lebih satu tahun belakangan ini," jelasnya.

Namun demikian, ia mengatakan pihaknya masih mendalami ada tidaknya keterkaitan jaringan ISIS itu, dengan aksi kerusuhan yang terjadi di Bumi Cendrawasih.

Jenderal bintang satu itu menegaskan, pihaknya berpijak pada fakta hukum dan tentu akan melakukan penegakan hukum apabila ada bukti.

Ayah Aniaya Anak Tiri Hingga Tewas, Dimasukkan ke Karung Lalu Digantung di Pohon

"Tapi yang jelas saat ini kita masih fokus untuk mengungkap dalang kerusuhan terkait kasus Papua."

"Dan terus melakukan upaya-upaya pencegahan maksimal sampai dengan beberapa hari dan beberapa bulan ke depan," paparnya.

Dedi Prasetyo menyebut keberadaan ISIS di Papua terdeteksi di sejumlah wilayah, seperti Jayapura, Wamena, Fakfak, Manokwari, hingga Merauke.

Fahri Hamzah Bilang Revisi UU 30/2002 Permintaan Pimpinan KPK

Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menyebut, sejak adanya penangkapan dua terduga teroris di Manokwari pada 2017 lalu, kelompok itu mulai melakukan rekrutmen.

Selain itu, kata dia, mereka juga berusaha melakukan penguasaan wilayah dan berupaya melakukan aksi amaliyah kepada kepolisian.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved