Berita Daerah
Guru Ngaji Diduga Cabuli 4 Muridnya, Polisi: Diduga 20 Anak Korban Pencabulan Lainnya Belum Laporan
Seorang guru mengaji ditangkap polisi di Bandar Lampung, yang diduga kedapatan guru mengaji mencabuli 4 muridnya.
Seorang guru mengaji ditangkap polisi di Bandar Lampung, yang diduga kedapatan guru mengaji mencabuli 4 muridnya.
Selain 4 murid dicabuli guru mengaji di Bandar Lampung, polisi sebut diduga ada 20 anak korban pencabulan guru mengaji belum melapor.
WartaKotaLive melansir Kompas.com, seorang guru mengaji di Bandar Lampung dipanggil polisi.
Hal itu guna dilakukan pemeriksaan atas kasus dugaan pencabulan kepada empat orang muridnya.
• Kronologi Lengkap Aksi Perampokan Minimarket Terekam CCTV, Karyawati Disekap dan Pakaiannya Dilucuti
• Baru di Film Warkop DKI Reborn, Harga Tiket Nonton Mega Premier di Bioskop Hanya 5 Ribu Perak
• Pentingnya Kesadaran Cyber Security Sebagai Langkah Mengurangi Kejahatan Cyber yang Semakin Canggih
Diduga, masih banyak korban pencabulan guru mengaji tersebut.
Guru mengaji di daerah Kelurahan Gulak Galik, Kota Bandar Lampung itu berinisial MY.
Terduga pencabulan telah dipanggil Polresta Bandar Lampung pada 30 Agustus 2019 kemarin untuk diperiksa.
MY diperiksa atas laporan yang dibuat oleh TD, paman salah satu korban terduga pencabulan, DA (10).
• Sebelum Syuting 2 Film Horor Pertamanya, YouTuber Atta Halilintar Mengambil Kursus Singkat Akting
• Melihat Eksotisme Stupa Candi Borobudur dari Desa Tuksongo yang Ada di Punggung Perbukitan Menoreh
• Empat Jenazah Korban Tabrakan Cipularang yang Terbakar Dibawa ke RS Polri untuk Diidentifikasi
Dalam laporan bernomor LP/B/3084/2019/VIII/2019/LPG/RESTA BALAM itu, TD menyebutkan, perbuatan terlapor MY merugikan masa depan korban dengan perkara Pasal 82 UU Perlindungan Anak.
MY diduga mencabuli DA pada 15 Agustus 2019 lalu.
Kejadian ini dibenarkan Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Rosef Efendi.
Ia membenarkan adanya laporan atas dugaan pencabulan yang dibuat oleh TD pada 18 Agustus 2019 tersebut.
• VIDEO : Dalam OTT KPK Segel Ruang Kerja Bupati Muara Enim
• Ojol Dihina, Driver Gojek: Harus Ada Kesetaraan Karena Ada Aplikator Lain Mencari Uang di Indonesia
• Datangi Kemenkeu karena Tidak Kunjung Dibayar Meski Sudah Mendapatkan Putusan Hingga PK di MA
Tetapi, hingga kini pihaknya masih mengumpulkan bukti dan tengah diselidiki.
"Kami masih kumpulkan alat bukti lainnya untuk memperkuat bahwa pelaku ini memang yang berbuat," katanya, Selasa (3/9/2019).
Diduga ada 20 korban lain
Rosef menambahkan, kedua belah pihak, baik pelapor dan terlapor sudah dimintai keterangan.
Pelapor TD membenarkan dia sudah dipanggil untuk dimintai keterangan oleh kepolisan pada Senin 26 Agustus 2019 lalu.
TD mengatakan, selain keponakannya, ada tiga murid mengaji lainnya yang diduga telah dicabuli oleh MY yakni, SA, KA, dan KI.
Ketiganya adalah teman mengaji DA.
"Harapannya segera ditangkap pelakunya, kalau korban masuk BAP ada empat, tapi yang belum lapor ada sekitar 20 anak, ini akan menyusul," katanya.
Pencabulan dilakukan di rumah pelaku TU, bibi dari SA (7) membenarkan kemenakannya itu diduga telah dicabuli oleh MY.
Pencabulan itu, katanya, dilakukan MY saat SA dan korban-korban lainnya belajar mengaji di rumah MY pada pertengahan Agustus 2019 lalu.
"Pas malam kejadian itu, ada Bhabinkamtibmas juga ketua pemuda setempat kumpul di rumah ketua RT. Dia (MY) juga ngaku. Dia (MY) ngaku khilaf," kata Tu.
TU menambahkan, SA sendiri sudah divisum di RS Bhayangkara dengan hasil diketahui alat vital korban sudah terluka.
Guru Ngaji Disiram Air Keras
Perbuatan keji RM (33) bersama AG (16) yang membunuh guru ngaji dengan cara menyiram air keras berhasil diungkap oleh jajaran Kepolisian Sektor Teluknaga.
Kapolsek Teluknaga, AKP Dodi Abdul Rohim menjelaskan, penyiraman air keras terhadap Hasanudin (29) didasari oleh dendam terhadap RM yang pernah menjadi kekasih dari istri korban.
Pembunuhan yang dianggap sudah direncanakan itu dilakukan di sebuah gang yang mengarah ke kediaman korban di Kampung Sukadamai, Desa Pangkalan, Teluknaga, Tangerang, Jumat (30/8/2019) sekira pukul 22.15 WIB.
RM bersama AG yang sudah menunggu akhirnya melihat korban melintas, mereka kemudian mengejar dan mencegatnya dengan sepeda motor.
"Tanpa basa-basi ada perintah dari RM untuk menyiramkan sejenis air keras ke korban dan dieksekusi oleh AG," kata Dodi di Mapolres Metro Tangerang Kota, Selasa (3/9/2019).
Sekujur tubuh korban pun terkena air keras yang sudah disiapkan pelaku di ember biskuit.
Ditambahkan Dodi, korban saat itu masih bisa berteriak minta pertolongan ke warga sekitar.
Beberapa orang yang melihat hal itu kemudian berusaha untuk memberikan pertolongan.
"Setelah pelaku menyiram air keras, RM dan AG langsung kabur. Setelah disiram korban masih bisa berteriak minta tolong, ada saksi A dan saksi S yang mengantarkan ke rumah sakit," ujar Dodi.
Akan tetapi, korban tidak berhasil ditolong dan dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit pada Sabtu (31/8/2019) pagi.
Polisi yang mendapati informasi itu segera mencari para pelaku, namun, RM dan AG sudah kabur ke Pulau Untung Jawa.
Mendapati kabar itu, kepolisian segera bergerak dan meringkusnya di tempat persembunyiannya itu
"Pelaku saat kejadian langsung melarikan diri, saat kami lakukan pengejaran, pelaku terus kita cari, gali infromasi dan sempat lari ke Pulau Untung Jawa," ungkapnya.
Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap pelaku khususnya RM, diketahui bahwa pembunuhan ini sudah direncanakan sejak lama.
RM adalah mantan istri dari korban yang sempat berpacaran selama dua tahun.
AG yang merupakan teman dari RM ikut membantu melancarkan rencana sadis itu didasarkan oleh rasa solidaritas.
Kini, mereka harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di balik jeruji besi paling lama seumur hidup dengan dugaan pembunuhan berencana sebagaimana Pasal 340 KUHP.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diduga Cabuli 4 Muridnya, Guru Ngaji Diamankan Polisi"