Peristiwa

Kecelakaan Beruntun Tol Cipularang Libatkan 15 kendaraan Terbakar dan Mengakibatkan 6 Korban Tewas

Musibah berupa kecelakaan beruntun terjadi di Tol Cipularang, Purwakarta. Sejumlah kendaraan terbakar di KM 92 dari arah Bandung menuju Jakarta.

"Semua box girder sudah dipasang, tersisa 4 saja di KM 17 karena ada SUTET," ujar Pimpinan Proyek Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) Suchandra Hutabarat kepada Warta Kota, Rabu (28/8/2019).

Sementara, arus lalu lintas di jalan tol tersebut tidak kunjung lancar, setiap saat terjadi kemacetan kronis sejak ada proyek jalan tol layang tersebut.

Suchandra menjelaskan pemasangan box girder tak bisa dilakukan karena ada tegangan induksi.

"Proyek itu kan melintasi bawa Sutet itu, engga boleh terlalu dekat ada jarak minimal. Maka dari itu kami minta agar dibuat lebih tinggi," ucap dia.

 Mega Kaget karena Tak Mengira Kamarnya Terlalu Kecil Setelah Dia Melihat Hunian DP 0 Rupiah

Kemacetan di jalan tol kian kronis. Penyelesaian konstruksi Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) atau Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek terhambat oleh Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).
Kemacetan di jalan tol kian kronis. Penyelesaian konstruksi Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) atau Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek terhambat oleh Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET). (Warta Kota/Muhammad Azzam)

Persoalan tersebut, kata Suchandra, sudah dibahas dengan pihak PLN agar segera dilakukan peninggian Sutet tersebut.

Tidak langsung ditinggikan Sutet itu dikarenakan menunggu desain dari Proyek Kerata Api Cepat Jakarta-Bandung agar PLN tidak kerja dua kali.

"Jadi Sutet ini kan bukan menghambat proyek Tol Layang saja, tapi LRT juga sama Kereta Api Cepat. Nah baru akan dikerjakan karena nunggu desain dari Kereta Api Cepat," ungkap dia.

Untuk itu, ia berharap agar proses peninggian Sutet itu bisa berlangsung cepat agar penyelesaian proyek bisa sesuai target.

"Semua pier dan box girder kan sudah terpasang semua. Sisa 4 buah saja dilokasi yang ada Sutet itu. Diharapkan agar bisa segera diselesaikan agar target kami beroperasi akhir tahun 2019 terlaksana," jelas dia.

Pekerjaan konstruksi Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) telah mencapai progres 94,5 persen, ditargetkan selesai pada akhir September 2019.

Suchandra mengatakan untuk pekerjaan kontruksi selesai September 2019, akan tetapi untuk pengoperasian ditargetkan pada November atau paling lambat Desember 2019.

Adapun proyek Tol Layang telah dimulai tahun 2017 itu dimulai dari KM 9 Cikunir hingga KM47+500 Karawang Barat atau total panjang 37,5 Kilometer.

Tol Layang dibangun oleh PT Jasamarga Jalan Layang Cikampek (JJC) dengan nilai investarsi 13 Triliun.

Tol Layang itu dibangun dari 2.573 box girder erection dengan 854 pier atau tiang beton.

"Jadi memang sebentar lagi, kami optimis pada Libur Natal dan Tahun Baru sudah bisa beroperasi," ungkap dia.

 Fadli Zon Ungkap AIPA Seharusnya Jadi Forum Terhormat Bukan Basa Basi atau Seremonial

Tol Layang itu memiliki dua lajur arah Cikampek dan dua lajur arah Jakarta. Fasilitas lainnya yakni adanya lokasi pemberhentian darurat jika terjadi kendala pada kendaraan.

"Ini kan pintu masuk hanya di Cikunir dan pintu keluar di Karawang Barat. Ini khusus kendaraan yang mau langsung menuju ke Karawang Timur, Cikampek atau Cipularang, atau dari Karawang Barat yang ingin langsung ke Cikunir," jelas dia.

Adapun untuk tarif, kata Suchandra pihaknya belum bisa memaparkan. Pasalnya, masih tahap pembicaraan bersama pemerintah pusat.

"Untuk waktu fungsional atau tarif belum bisa kami informasikan," ucap dia.

Hadirnya Tol Layang ini mampu mengurangi kepadatan yang kerap terjadi di Tol Jakarta-Cikampek.

 BJ Habibie Ungkap Air Matanya Tumpah Saat Terakhir Kali Dia Berbicara dengan Presiden Soeharto

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved