DP 0 Rupiah
Kebahagiaan Tihana dan Firman, Pasangan Disabilitas yang Akhirnya Bisa Tinggal di Hunian DP 0 Rupiah
WAJAH Tihana (35) dan Firman (34) tampak sumringah ketika akhirnya pengajuan kredit rumah susun milik (rusunami) DP 0 Rupiah yang diajukan disetujui.
Penulis: Mohamad Yusuf | Editor: Fred Mahatma TIS
"Saya sehari-hari mengajar Bahasa Indonesia, PKN, kelas 12 SLB (Sekolah Luar Biasa) Ganda Elsafan, Pondok Bambu (Jaktim). Jadi lumayan dekat kalau dari sini (Klapa Village)..."
WAJAH Tihana (35) dan Firman (34) tampak sumringah ketika akhirnya pengajuan kredit Rusunami Klapa Village di Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, disetujui pihak Bank DKI.
Mereka adalah pasangan disabilitas tuna netra yang akhirnya lolos verifikasi untuk memiliki rusun tipe satu kamar hunian DP 0 Rupiah Klapa Village tersebut.
"Alhamdulillah, cita-cita kami punya rumah akhirnya terwujud. Ngga pernah nyangka bisa punya rumah sendiri, karena kami cuma punya gaji pas-pasan," kata Tihana saat ditemui Wartakotalive.com, Sabtu (31/8/2019), saat peresmian Festival Samawa DP 0 Rupiah Rusunami Klapa Village.
• Anies Ajak Real Estate Indonesia Kembangkan Hunian DP 0 Rupiah
• Anies : Hunian DP 0 Rupiah Menguntungkan Masyarakat
• Penyerahan Kunci Patahkan Stigma Program Hunian DP 0 Rupiah yang Digagas Anies

Tihana mengaku selama ini tinggal di rumah kontrakan bersama orangtuanya di Cipete, Jakarta Selatan.
Karena engga merepotkan orangtuanya, ia pun ingin hidup mandiri.
"Dari dulu mau punya rumah sendiri. Karena kalau ngontrak, kami ngga akan pernah punya rumah yang jadi milik kami. Sekarang ada program DP 0 rupiah ini sangat membantu kami yang kesulitan untuk DP rumah," jelas pasangan penyandang disabilitas ini.
Meskipun penyandang disabilitas, keduanya yakin akan bisa tinggal di rumah tersebut dengan nyaman. Apalagi beberapa fasilitas rusun juga tersedia termasuk sarana transportasi.
Pihak pengelola rusun pun menurut Tihana, selalu memintanya agar memberitahu jika ada kebutuhan atau kesulitan untuk fasilitas lain.
"Saya sehari-hari mengajar Bahasa Indonesia, PKN, kelas 12 SLB (Sekolah Luar Biasa) Ganda Elsafan, Pondok Bambu (Jaktim). Jadi lumayan dekat kalau dari sini (Klapa Village)," katanya.
Sementara itu, Firman, mengaku bekerja di Pokja Koalisi Nasional Disabilitas di Rawamangun. Karena itu, ia mengaku senang, karena jarak rusun dan tempat bekerjanya kini lebih dekat.
"Kami dapat rusun tipe satu kamar lantai 2. Cicilannya sekira Rp 1,7 juta per bulan. Memang tidak ada keringanan biaya. Tapi kami akan berusaha sekuat tenaga," katanya.
Terbentur biaya uang muka
Hal senada dikatakan oleh, Mardiono (39), warga Duren Sawit.
Ia mengaku selama ini sudah berkali-kali berusaha untuk membeli rumah dan selalu terbentur dengan biaya uang muka.
"Memang rusun ini bukan tempat tinggal tapak. Tapi kami tetap bersyukur karena bisa punya tempat tinggal sendiri. Dengan DP 0 rupiah ini sangat meringankan kami," katanya.