Pembunuhan

UPDATE, Bukan Cuma Suara Dengkuran, Usaha Milik Pembunuh Ayah Kandung di Bekasi Bangkrut

Usaha Bangkrut, Stres, Keluarga Bermasalah, Suherman mendapat gangguan kejiwaan. Suara Dengkuran Hanya Alasan Suherman, Jadi Pembunuh Ayah Kandung.

Penulis: Muhammad Azzam |
Istimewa
Suherman (35) tega membunuh ayah kandungnya sendiri menggunakan linggis. Bukan Cuma Suara Dengkuran, Usaha Milik Pembunuh Ayah Kandung di Bekasi Bangkrut 

Polisi menduga kasus pembunuhan yang dilakukan anak terhadap ayah kandungnya di Bekasi karena stres yang disebabkan usahanya bangkrut.

Suherman (35) warga Kampung Kobak Sumur 01/04, Desa Sukamakmur, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi tega membunuh ayah kandungnya sendiri menggunakan linggis.

Korban bernama Juminta (65) tewas di tempat usai mendapatkan luka pada bagian wajah dan kepala.

"Dugaan sementara karena depresi usahnya bangkrut. Tim medis bersama kepolisian juga tengah memastikan kondisi kejiwaan pelaku," ujar Kapolres Sukatani, AKP Taifur, saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (1/9/2019).

Cut Syifa: Jerawatan Itu Menyebalkan, Ada Tiga Hal yang Bikin Dia Kesal

Taifur menuturkan kemungkinan besar pelaku mengalami gangguan jiwa. Pasalnya, ketika proses pemeriksaan dan interograsi jawaban pelaku tidak nyambung.

"Saat diperiksa dan diinterograsi pelaku lebih sering diam dan jawabannya juga engga nyambung. Tapi kita belum bisa menetukan karena itu ranah medis," jelas dia.

Suherman merupakan anak ketiga, dahulu ia memiliki usaha lapak rongsokan dan terbilang sukses.

Akan tetapi lima tahun lalu, usahanya bangkrut ditambah dengan kondisi rumah tangganya yang mengalami masalah.

Ini Perbedaan Festival Al Azhom Dibandingkan dengan Tahun Sebelumnya

"Usaha bangkrut, terus ada masalah keluarganya. Pelaku jadi banyak pikiran sehingga alami depresi," ucap Taifur.

Kemudian, lanjut Taifur, berdasarkan keterangan pihak Pusekesmas pelaku pernah dilakukan pengobatan.

Akan tetapi kondisinya tak kunjung sehat sehingga dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ).

"Kondisinya itu suka ngamuk baik dengan keluarga atau lingkungannya. Tapi kalau lagi sadar ya normal kaya orang biasa aja," imbuhnya.

Merasakan Keseruan Bermain Lumpur di Serpong Green Warrior Run 2019

"Terus kalau diajak oleh Puskesmas ke RSJ keluarga selalu engga mau selalu menutupi, mungkin karena aib kali ya, jadi mungkin malu atau gimana," kata Taifur.

Puncaknya saat terjadi peristiwa pembunuhan itu, pelaku beralasan kesal karena ayah kandungnyaa kerap mendengkur saat tidur.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved