Formula E Jakarta

Pemprov DKI Jakarta Tunggu Proses Administrasi FIA Soal Formula E

Penyelenggaraan Formula E di Jakarta terus digodok. Kini Pemprov DKI Jakarta tengah menunggu proses administrasi dari FIA.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
Kompas.com
Jakarta bakal menjadi tuan rumah turnamen balap mobil bertenaga listrik Formula E Tahun 2020. 

PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta masih menunggu pengumuman mengenai detail pelaksanaan ajang formula E pada 2020 mendatang dari lembaga FIA Formula E Championship.

Hingga kini, lembaga yang fokus mengurusi kejuaraan mobil balap kursi tunggal bertenaga listrik tersebut, tengah merampungkan administrasi di internalnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan enggan memaparkan terkait komitmen penyelenggaraan ajang Formula E dengan FIA, sampai mereka menyelesaikan tugasnya.

Dianggap Pemborosan, Ketua DPRD DKI Sebut Formula E Berdampak Bagi Ekonomi Jakarta

Jakpro Ajak Rio Haryanto dan Sean Gelael Ikuti Ajang Formula E

Bila proses pemberkasan rampung dan konsepnya telah matang, maka DKI dan FIA akan duduk bersama untuk menyampaikan rencana itu kepada publik.

“Kami tidak dalam posisi menjelaskan apakah sudah meneken tanda tangan atau belum. Seperti pernah saya katakan, mereka sedang menyelesaikan beberapa proses administrasi di internalnya, setelah itu akan kami jelaskan kepada publik,” ujar Anies papda Selasa (27/8/2019).

Menurut Anies, tim FIA beberapa waktu lalu pernah meninjau lokasi sejumlah jalan protokol di Jakarta.

Anies bercerita, saat itu tim FIA memuji kualitas aspal yang ada di Ibu Kota.

“Tim dari formula E sudah datang ke sini melakukan peninjauan wilayah Jakarta sebelum saya berangkat ke New York. Karena tidak mungkin kami melakukan negosiasi tanpa bahan kondisi lapangannya seperti apa,” katanya.

“Saya juga bangga loh lihat hasil mereka dengan memuji kualitas jalan-jalan di sini, karena kami gunakan jalan umum bukan bikin sirkuit baru,” tambahnya.

Jakpro Usulkan Rp 305 Miliar untuk Ajang Balap Formula E 2020

Anggaran untuk Formula E 2020 Rp 360 Miliar, Kata Anies Baswedan DKI Bakal Untung Rp 1,2 Triliun

Gandeng BUMN dan Swasta

Sementara itu, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) berencana akan menggandeng sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam pelaksanaan ajang balap Formula E di Jakarta pada Juni 2020 mendatang.

Keberadaan BUMN ini diharapkan mampu menyukseskan kegiatan yang digagas oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

“Dalam hal sponsor bisa saja kami ngajak Pertamina, PLN dan beberapa bank BUMN lainnya,” kata Direktur Utama PT Jakpro, Dwi Wahyu Daryoto pada Sabtu (17/8/2019).

Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Dwi Wahyu Daryoto beserta Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia (PB ISSI) Raja Sapta Oktohari, memberikan penjelasan terkait penandatanganan kerja sama pengelolaan Jakarta International Velodrome.
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Dwi Wahyu Daryoto beserta Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia (PB ISSI) Raja Sapta Oktohari, memberikan penjelasan terkait penandatanganan kerja sama pengelolaan Jakarta International Velodrome. (Warta Kota/Joko Supriyanto)

 Apartemen Padamkan Listrik, Anies Bilang Bisa Cabut Izinnya

 Ini Masalah Kesehatan yang Diderita Ahn Jae Hyun, Bakal Cerai dengan Ku Hye Sun

Tidak hanya BUMN, kata dia, Jakpro juga membidik perusahaan swasta dari kalangan otomotif di antaranya Astra Internasional dan sebagainya.

“Kami juga menjalin komunikasi dengan IMI (Ikatan Motor Indonesia) dan teman-teman pecinta lingkungan seperti Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI),” ujar Dwi.

Menurut dia, lembaganya ditunjuk sebagai pelaksana tidak hanya bertugas mencari sponsor, namun menjadi promotor dalam kegiatan ini.

Mengingat ajang ini akan dihadiri oleh tamu negara, maka diperlukan kerjasama dengan sektor lain seperti pemerintah pusat, BUMN, pihak swasta, asosiasi bahkan masyarakat.

“Acara ini kami gelar di bulan Juni karena bersamaan dengan Jakarta Fair, sehingga penontonnya akan lebih banyak. Untuk tempatnya belum bisa kami beritahu, namun kemungkinan ada tiga lokasi,” imbuhnya.

 Ratusan Anak Nelayan Ikut Lomba HUT RI Hingga Dapat Bantuan

 Kini Segera Cerai Dengan Ku Hye Sun, Ahn Jae Hyun Ternyata Punya Masalah Kesehatan

Seperti diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menunjuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jakpro sebagai pelaksana kegiatan Formula E.

PT Jakpro ditunjuk sebagai pelaksana supaya bisa mencari sponsor demi berlangsungnya kegiatan ini.

Anggaran pelaksanaan Formula E sempat membuat Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Syahrial terkejut karena biayanya menelan sekitar Rp 934 miliar dari APBD 2020.

Rinciannya, 22 juta poundsterling atau setara Rp 378,46 miliar untuk pelaksanaan lomba, dan 35 juta euro atau setara Rp 556 miliar untuk asuransi.

Di luar kegiatan itu, DKI telah mengalokasikan dana sekitar Rp 360.600.000.000 dari APBD-Perubahan 2019 untuk sosialisasi dan pra-event. Dengan demikian, total keseluruhan biaya yang dibutuhkan hampir menyentuh Rp 1,3 triliun. 

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meresmikan pemasangan signane dan wayfinding di Halte Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2019).
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meresmikan pemasangan signane dan wayfinding di Halte Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2019). (Warta Kota/Junianto Hamonangan)

 Pembuat Oleh-oleh Khas Pulau Tidung Kepulauan Seribu Semakin Berkurang

Ajak Rio Haryanto

PT Jakarta Propertindo (Jakpro) akan melobi FIA Formula E supaya dua pembalap formula asal Indonesia diizinkan untuk ikut bertanding dalam ajang ini.

Mereka bernama Rio Haryanto pembalap Formula 1, dan Sean Gelael pembalap Formula 2.

“Untuk mobilnya tentu memakai mobil mereka karena biasanya tuan rumah itu bisa (pinjam mobil),” kata Direktur Utama PT Jakpro, Dwi Wahyu Daryoto pada Sabtu (17/8/2019).

Menurut dia, dua pembalap asal Indonesia ini sangat layak untuk mengikuti ajang ini.

 Sepanjang Hari Minggu Ini Bioskop XXI TIM Tetap Buka Seperti Biasanya Meski Senin Esok akan Ditutup

Mereka dianggap memiliki izin mengemudi karena pernah mengemudi Formula 1 dan 2.

“Kalau di ajang Formula itu istilahnya ada super lisensi (izin), sehingga mereka bisa membalap di ajang Formula 2,3,4 bahkan Formula E sekalipun,” ujarnya.

Karena itulah, Dwi yakin kedua pembalap ini bisa ikut bertarung demi mengharumkan nama bangsa.

Dia juga meyakini, kedua pemuda ini mau mewakili Indonesia dalam ajang Formula E.

“Formula E itu kelasnya di bawah Formula 1, artinya Formula E itu setara dengan Formula 2 dan 3. Nah saya yakin mereka bisa ikut ajang ini,” imbuhnya.

Digelar Juni 2020

PT Jakarta Propertindo (Jakpro) membeberkan jadwal penyelenggaraan ajang balap Formula E 2020.

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta yang ditunjuk sebagai pelaksana Formula E ini menyebut, acara akan digelar pada Juni 2020 mendatang.

Acara sengaja digelar bersamaan dengan kegiatan Jakarta Fair atau Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2020 di Kemayoran, Jakarta Pusat karena kehadiran masyarakat diprediksi akan lebih banyak.

 Program Sahabat Semata, Akhirnya Bagus dan Bagas Bisa Terbang Kembali

“Dipilih bulan Juni karena bersamaan dengan Jakarta Fair. Nanti di sana (Jakarta Fair) akan ada penandatanganan bussines to bussines (antar bisnis) untuk penggunaan mobil listrik dengan pihak TransJakarta,” kata Direktur Utama PT Jakpro, Dwi Wahyu Daryoto pada Sabtu (17/8/2019).

Lantaran kegiatan ini dimulai pada Juni, maka sejak awal tahun 2020 Jakpro sudah harus menyiapkan sarana dan prasarananya. Infrastruktur yang sangat diperlukan adalah lintasan Formula E yang akan digunakan oleh para atlet.

 Horor, Pengalaman Mistis Bianca Hello Ketika Menjalani Syuting Film Makmum

“Nah yang perlu diketahui, aspalnya itu harus selesai bulan Maret 2020 apabila event dilaksanakan bulan Juni. Aspal sudah harus siap 2 bulan sebelum event, supaya tidak terkelupas saat digunakan karena kecepatan mobil ini hampir 300 kilometer per jam,” ujarnya.

Dwi yakin ajang balap mobil ini akan mendorong perekonomian Indonesia, khususnya Jakarta.

Biasanya, kata dia, setiap tim balap akan memboyong sekitar 100 anggotanya demi kelancaran perlombaan.

Sementara yang diundang dalam kegiatan ini ada sekitar 10 tim.

Artinya, kata dia, akan ada sekitar 1.000 warga negara asing yang berkunjung ke Indonesia.

Kedatangan mereka tidak hanya menyaksikan perlombaan saja, tapi mereka bisa berbelanja dan menginap di Ibu Kota sehingga perekonomian DKI meningkat.

“Nanti kami akan gandeng dari teman-teman Jakarta Tourism dan Asosiasi Perhotelan karena dampaknya bukan dari penjualan karcis yang menonton, tapi dari orang yang datang dan belanja di Jakarta,” imbuhnya. 

 Penyebab Perceraian Ahn Jae Hyun Terbongkar

Pemborosan

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi meminta masyarakat jangan memandang pelaksanaan Formula E pada 2020 sebagai pemborosan anggaran yang cukup besar.

Penyelenggaraan kegiatan itu memiliki dampak signifikan dari sisi perekonomian, bagi Indonesia dan khususnya DKI Jakarta.

“Kalau melihat Formula E ini jangan melihat sekarangnya, tapi lihat ke depannya, karena kegiatan itu bisa menghasilkan pendapatan dari orang yang menonton, menginap (di hotel), berbelanja, dan itu bisa menjadi pemasukan PAD (Pendapatan Asli Daerah),” kata Prasetio, Kamis (2/8/2019).

 Anies: Sudah Ada Studi Soal Keuntungan Ekonomi Jakarta Menjadi Tuan Rumah Balap Formula E

Tidak hanya itu, kata dia, ajang bergengsi ini juga sebagai bentuk sosialisasi mengenai penggunaan mobil listrik.

Hal ini sejalan dengan program Presiden Joko Widodo melalui Peraturan Presiden yang diteken pada 5 Agustus 2019 lalu mengenai peralihan kendaraan mobil berbahan bakar minyak ke tenaga listrik.

“Saya mengapresiasi kegiatan itu, karena saya melihatnya kapan sih gitu, ini bukan masalah pemborosan, karena Jakarta akan mendapatkan timbal baliknya,” imbuhnya.

 TERUNGKAP, Untuk Jadi Tuan Rumah Balap Formula E, Ternyata Anies Minta Anggaran Hampir Rp 1 Triliun

Pemprov DKI Jakarta mengalokasikan dana sekitar Rp 1,3 triliun dari APBD-Perubahan 2019, dan APBD 2020 sebagai tuan rumah balap Formula E.

Dari APBD-Perubahan 2019, DKI menyiapkan dana Rp 360,6 miliar, dengan perincian, Rp 360 miliar digunakan untuk pre-event, dan Rp 600 juta untuk sosialisasi.

Dalam Rapat Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk APBD 2020 pada 16 Agustus lalu, Pemprov DKI kembali mengusulkan dana Rp 934,46 miliar untuk pelaksanaan Formula E di Jakarta pada 2020 mendatang.

 Jakpro Usulkan Rp 305 Miliar untuk Ajang Balap Formula E 2020

Dana sebesar itu akan digunakan sebagai biaya asuransi (Rp 556 miliar atau setara 35 juta euro), dan  biaya pelaksanaan (Rp 378,46 miliar atau 22 juta poundsterling).

Komisi E DPRD DKI mengusulkan agar DKI mencari sponsor untuk menutup biaya asuransi yang sebesar Rp 556 miliar itu. 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved