Balap Formula E
Dianggap Pemborosan, Ketua DPRD DKI Sebut Formula E Berdampak Bagi Ekonomi Jakarta
Penyelenggaraan kegiatan itu memiliki dampak signifikan dari sisi perekonomian, bagi Indonesia dan khususnya DKI Jakarta.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi meminta masyarakat jangan memandang pelaksanaan Formula E pada 2020 sebagai pemborosan anggaran yang cukup besar.
Penyelenggaraan kegiatan itu memiliki dampak signifikan dari sisi perekonomian, bagi Indonesia dan khususnya DKI Jakarta.
“Kalau melihat Formula E ini jangan melihat sekarangnya, tapi lihat ke depannya, karena kegiatan itu bisa menghasilkan pendapatan dari orang yang menonton, menginap (di hotel), berbelanja, dan itu bisa menjadi pemasukan PAD (Pendapatan Asli Daerah),” kata Prasetio, Kamis (2/8/2019).
• Anies: Sudah Ada Studi Soal Keuntungan Ekonomi Jakarta Menjadi Tuan Rumah Balap Formula E
Tidak hanya itu, kata dia, ajang bergengsi ini juga sebagai bentuk sosialisasi mengenai penggunaan mobil listrik.
Hal ini sejalan dengan program Presiden Joko Widodo melalui Peraturan Presiden yang diteken pada 5 Agustus 2019 lalu mengenai peralihan kendaraan mobil berbahan bakar minyak ke tenaga listrik.
“Saya mengapresiasi kegiatan itu, karena saya melihatnya kapan sih gitu, ini bukan masalah pemborosan, karena Jakarta akan mendapatkan timbal baliknya,” imbuhnya.
• TERUNGKAP, Untuk Jadi Tuan Rumah Balap Formula E, Ternyata Anies Minta Anggaran Hampir Rp 1 Triliun
Pemprov DKI Jakarta mengalokasikan dana sekitar Rp 1,3 triliun dari APBD-Perubahan 2019, dan APBD 2020 sebagai tuan rumah balap Formula E.
Dari APBD-Perubahan 2019, DKI menyiapkan dana Rp 360,6 miliar, dengan perincian, Rp 360 miliar digunakan untuk pre-event, dan Rp 600 juta untuk sosialisasi.
Dalam Rapat Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk APBD 2020 pada 16 Agustus lalu, Pemprov DKI kembali mengusulkan dana Rp 934,46 miliar untuk pelaksanaan Formula E di Jakarta pada 2020 mendatang.
• Jakpro Usulkan Rp 305 Miliar untuk Ajang Balap Formula E 2020
Dana sebesar itu akan digunakan sebagai biaya asuransi (Rp 556 miliar atau setara 35 juta euro), dan biaya pelaksanaan (Rp 378,46 miliar atau 22 juta poundsterling).
Komisi E DPRD DKI mengusulkan agar DKI mencari sponsor untuk menutup biaya asuransi yang sebesar Rp 556 miliar itu.