Traveling
Tips Mendaki Gunung Saat Musim Kemarau, Ini 4 Ancaman yang Harus Anda Hadapi
Saat cuaca benar-benar cerah, biasanya suhu udara akan sangat dingin karena tidak ada uap air yang menahan panas.
2. Rawan kebakaran hutan
Musim kemarau identik dengan jarangnya turun hujan. Hal itu membuat kondisi padang ilalang di gunung menjadi kering sehingga rawan terbakar.
Kebakaran hutan dan lahan memang bisa diakibatkan oleh alam. Gesekan ranting yang kering akan menghasilkan api yang bisa memicu kebakaran.
Meski demikian, pendaki juga harus berusaha menjaga agar tidak terjadi kebakaran.
Salah satu caranya adalah tidak membuat api unggun atau perapian.
Bara api perapian rawan terbang saat terkena embusan angin sehingga bisa jatuh di padang ilalang kering. Hal itu tentu akan menyebabkan kebakaran.
Pendaki yang merokok juga tidak boleh membuang puntung rokoknya sembarangan.
Selain mencemari lingkungan, puntung rokok yang masih menyala juga bisa memicu terjadinya kebakaran hutan.
• Saat Mendaki Gunung Menggigil Hebat, Hati-hati Anda Terkena Gejala Hipotermia
3. Kehabisan bekal air
Kondisi kering tidak hanya membuat kebakaran semakin rawan terjadi. Biasanya, banyak sumber air di gunung yang turut mengering saat musim kemarau.
Hal itu menyebabkan pendaki tidak bisa lagi mengambil air di sumber mata air yang telah mengering itu.
Oleh karena itu, lebih baik jika bertanya terlebih dulu kepada petugas basecamp mengenai kondisi mata air sebelum mulai mendaki.
Jika sumber air kering, pendaki harus membawa bekal air yang cukup dari bawah karena tidak bisa diisi ulang di tengah perjalanan.
Selain itu, pendaki juga harus berhemat air. Jangan sampai ada air yang terbuang sia-sia agar bekal air tidak habis di tengah perjalanan.
• Sebelum Mendaki Gunung Perhatikan Tip Manajemen Pendakian
4. Iritasi mata dan gangguan pernapasan karena debu