Bursa Saham Bergejolak, Lo Kheng Hong: Banyak Saham Salah Harga
Lo Kheng Hong mengatakan, fluktuasi bursa saham belakangan ini membuatnya menemukan semakin banyak saham salah harga.
Alhasil, pada periode pertengahan 2015 hingga pertengahan 2016, harga saham BUMI relatif anteng di posisi Rp 50 per saham.
Saat itulah, Lo Kheng Hong makin agresif menambah saham BUMI.
Pertimbangan Lo Kheng Hong waktu itu adalah cadangan batubara terbukti BUMI yang sebanyak 3 miliar ton.
Dengan asumsi harga rata-rata batubara periode 2015-2016 di kisaran 40 dollar AS per metrik ton, nilai cadangan batubara BUMI masih sebesar 120 miliar dollar AS.
Sementara, dengan harga saham BUMI di posisi Rp 50 per saham dan jumlah saham beredar saat itu sebanyak 36,6 miliar saham, nilai perusahaan BUMI saat itu hanya 137 juta dollar AS dengan asumsi kurs Rp 13.300 per dollar AS.
Enggak ada salahnya Anda yang juga mulai mencari saham-saham yang salah harga.
• Orang Terkaya di Dunia, Bill Gates Bisa Kaya bukan dari Microsoft?
Bagi Lo Kheng Hong, pekerjaan seorang sleeping investor setiap hari adalah mencari perusahaan yang bagus dan murah.
Salah satu kiat Lo Kheng Hong mencari saham salah harga adalah dengan memilih perusahaan yang sektornya kurang bagus tapi memiliki prospek bagus.
Lo Kheng Hong menyarankan untuk memilih sektor komoditas. Sebab, saham di luar sektor komoditas sulit berubah menjadi bagus di kemudian hari.
Lo Kheng Hong yakin, saham salah harga itu suatu hari akan dibeli oleh investor saham dan fund manager di seluruh dunia.
Sehingga, saham yang salah harga itu akan kembali ke harga wajarnya.
"Ini seperti yang dikatakan oleh pemenang hadiah Nobel Eugene Fama mengenai pasar efisien," ujar Lo Kheng Hong.
Tentu saja, kunci dari investasi ala Lo Kheng Hong adalah kesabaran.
Sebab, tak jarang butuh waktu lama agar saham yang salah harga menjadi naik sehingga harga pasarnya sesuai dengan nilai wajarnya.
"Beli dan simpan, menunggu dengan sabar, suatu pasti akan menjadi baik," ujar Lo Kheng Hong.
Jadi, silakan mulai mencari saham-saham salah harga versi Anda sendiri.
• Pasien Indonesia Senang Berobat ke Malaysia, Ini 6 Kendala Pelayanan Kesehatan di Indonesia
Berita ini sudah diunggah di Kontan dengan judul Temukan Makin Banyak Saham Salah Harga, Lo Kheng Hong Beli 20 Saham Setiap Hari