Demo di Hong Kong Berkepanjangan, 10 Warga Hong Kong Kehilangan Uang Senilai Rp 213 Triliun

Dampak dari demo besar-besaran itu berdampak terhadap aktivitas ekonomi, mengganggu penerbangan di bandara, dan menyebabkan volatilitas di pasar saham

youtube euronews
Situasi penjemputan di Bandara Hong Kong yang terganggu aksi demonstrasi 

Makin memanasnya demo di Hong Kong membuat Li Ka-Shing dan sejumlah miliarder lain menyerukan diakhiri aksi protes tersebut.

Media setempat menuliskan, Li mengeluarkan iklan di koran-koran lokal Hong Kong yang menyerukan diakhirinya protes pada 15 Agustus 2019.

WARTA KOTA, PALMERAH--- Demonstrasi di Hong Kong sudah berjalan sekitar 10 minggu.

Dampak dari demo besar-besaran itu berdampak terhadap aktivitas ekonomi, mengganggu penerbangan di bandara, dan menyebabkan volatilitas di pasar saham.

Demo yang menolak soal undang-undang ekstradisi itu juga membuat pasar saham di Hong Kong anjlok.

Efeknya nilai kekayaan 10 warga terkaya Hong Kong hilang lebih dari 15 miliar dollar AS atau setara Rp 213 triliun lebih.

Hilangnya nilai kekayaan dari 10 warga Hong Kong itu diperkirakan oleh Financial Times seperti yang dilansir Kontan.

Cara Mendapatkan Diskon Tiket Kereta Api untuk Lansia

Harta orang terkaya Hong Kong, Li Ka-Shing, menyusut 3 miliar dollar AS sejak Juli 2019 lalu menurut hitungan Financial Times yang dikutip Business Insider yang dilansir Kontan.

Sering disebut Superman, miliarder berusia 90 tahun itu sekarang memiliki kekayaan bersih 27 miliar dollar AS.

Li lahir di China tetapi pindah ke Hong Kong pada tahun 1940 untuk melarikan diri dari invasi Jepang.

Ia memulai kariernya sebagai pekerja pabrik.

Dia memupuk kekayaan dari bisnis pengembang real-estate dan investor pada operator pelabuhan dan operator telepon seluler CK Hutchison Holdings.

Makin memanasnya demo di Hong Kong membuat Li Ka-Shing dan sejumlah miliarder lain menyerukan diakhiri aksi protes tersebut.

Lansia Antre Tiket untuk Dapat Potongan Harga Tiket Kereta Api

Media setempat menuliskan, Li mengeluarkan iklan di koran-koran lokal Hong Kong yang menyerukan diakhirinya protes pada 15 Agustus 2019.

Iklan tersebut berisi pesan, "Hentikan kemarahan dan kekerasan atas nama cinta,".

Iklan ini ditandatangani "seorang warga Hong Kong, Li Ka-shing".

Miliarder yang juga pengembang real estat Peter Woo juga menyerukan penghentian aksi demonstrasi.

"Sudah waktunya untuk berpikir secara mendalam. Melawan RUU ekstradisi adalah 'pohon besar' dari gerakan ini. Seruan besar satu-satunya ini telah diterima oleh pemerintah, jadi pohon ini tumbang,” katanya.

Lebih dari 1 miliar dollar AS kekayaan pribadi Woo lenyap sejak aksi protes dimulai/

Harta kekayaan Woo sekarang bernilai 11 miliar dollar AS.

Macam-macam Jenis Tanaman Kopi di Indonesia

Menurut Bloomberg Billionaire Index, Woo merupakan orang terkaya kedelapan di Hong Kong.

Swire Pacific, pemilik maskapai Cathay Pacific, maskapai Hong Kong juga merilis pernyataan pada 13 Agustus yang menyerukan diakhirinya "kegiatan ilegal dan perilaku kekerasan."

"Swire Pacific sangat prihatin dengan kekerasan dan gangguan yang sedang berlangsung yang berdampak pada Hong Kong," kata konglomerat yang bermarkas di Hong Kong itu dalam pernyataannya.

Perusahaan juga mengatakan mendukung penegakan hukum dan langkah Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam dalam upaya memulihkan hukum dan ketertiban.

Pengembang real-estate Sun Hung Kai Properties yang dimiliki keluarga Kwoks, juga menyerukan diakhirinya kerusuhan.

"Serangkaian tindakan kekerasan baru-baru ini untuk menantang supremasi hukum telah merusak ekonomi Hong Kong dan secara serius mempengaruhi kehidupan sehari-hari warga negara," demikian pernyataan Sun Hung Kai Properties.

Maskapai Asal Hong Kong Kumpulkan Rekaman Foto Penumpang, Ini Penjelasannya

Kekayaan para miliarder Hong Kong memang sangat sensitif terhadap volatilitas pasar.

Maklum, kebanyakan perusahaan yang mereka miliki sudah tercatat di bursa saham.

Ribuan orang turun ke jalan-jalan di Hong Kong mulai Juli 2019 lalu menolak RUU ekstradisi dengan China daratan.

Namun aksi demo kemudian berubah menjadi gerakan reformasi.

Para pengunjuk rasa bahkan sempat memblokir pintu keberangkatan di bandara Hong Kong pada 13 Agustus, menyebabkan ratusan penerbangan dibatalkan.

Saham Apa yang Potensial Tahun Ini, Berikut Penjelasan Lo Kheng Hong

Berita ini sudah diunggah di Kontan.co.id dengan judul Harta 10 orang terkaya Hong Kong amblas US$ 15 miliar gara-gara demo berkepanjangan

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved