BIN: Calon Aparat Keamanan Harus Steril dari Ideologi Selain Pancasila

Calon penyelenggara negara dan aparat keamanan harus steril dari ideologi yang berbeda dari Pancasila dan NKRI.

Editor: Yaspen Martinus
facebook
Enzo, remaja blasteran Indonesia-Prancis lolos ikut Akmil dan kuasai 4 bahasa asing 

JURU Bicara Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Purwanto menegaskan, calon penyelenggara negara dan aparat keamanan harus steril dari ideologi yang berbeda dari Pancasila dan NKRI.

Wawan menilai sangat berbahaya apabila ada calon prajurit TNI yang tidak steril dari ideologi yang berbeda dengan ideologi negara.

"Seorang punya cita-cita oke saja," ujar Wawan dalam diskusi bertajuk 'Enzo, Pemuda, dan Kemerdekaan', di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (10/8/2019).

Jabat Sekretaris Jenderal Dua Periode, Hasto Kristiyanto Bikin Rekor Baru di PDIP

"Namun, semua pihak harus pahami bahwa untuk seorang penyelenggara negara dan aparat keamanan harus steril dari ideologi yang berbeda, karena sangat rentan," sambungnya.

Ia menilai, jika seorang calon aparat keamanan tidak steril dari ideologi yang tidak sesuai, akan berbahaya ke depannya, karena yang bersangkutan akan menimba ilmu khusus keamanan negara.

Menurut Wawan, jika ilmu khusus keamanan negara itu dipelajari orang yang berideologi berbeda, maka efeknya akan panjang dan berdampak bagi masyarakat Indonesia.

Mahasiswa Lampung Tertembak Peluru Polisi, Begini Kronologinya

"Mental ideologi tidak bisa menjadi pertaruhan. Ada aparat keamanan di Poso berbelok ideologi, lalu di Aceh juga ada seperti itu dan dipecat," bebernya.

Wawan menilai mental ideologi negara sangat penting bagi penyelenggara negara dan aparat keamanan.

Karena, menyangkut kebijakan dan politik yang akan diambil yang bersangkutan ketika memimpin, karena menyangkut kepentingan masyarakat.

Demokrat: Di Era SBY Tak Ada Partai Koalisi Minta Jatah Menteri Secara Terbuka, Apalagi Saat Kongres

Menurut dia, Pancasila dan NKRI harus menjadi pegangan utama bagi semua warga negara.

Jika tidak, bisa menjadi momentum munculnya perpecahan.

Terkait persoalan Enzo Zenz Allie, dirinya menyerahkan kepada Tim Panitia Seleksi Taruna Akademi Militer (Akmil), untuk melakukan klarifikasi kepada yang bersangkutan.

Jabat Sekjen PDIP Lagi, Hasto Kristiyanto Minta Jangan Dijadikan Menteri

Sebelumnya, video Taruna Akademi Militer (Akmil) Enzo Zenz Allie diwawancara Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, beredar viral.

Tak lama kemudian, netizen membongkar media sosial Enzo Zenz Allie dan ibunya, yang diduga terpapar paham organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved