Pedagang Pohon Pinang Beralih Jual Bambu karena Pohon Pinang Sulit Ditemukan dan Harganya Selangit
Dengan semakin minimnya pohon pinang membuat sebagian pedagang beralih mengantikan pohon pinang dengan bambu.
Penulis: Joko Supriyanto |
Pepatah, tak ada rotan akar pun jadi mewujud dalam fenomena sulitnya menemukan pohon pinang.
Sehingga, tak ada pohon pinang bambu pun jadi.
Dengan semakin minimnya pohon pinang membuat sebagian pedagang beralih dengan menggantikan pohon pinang dengan bambu.
Pohon pinang sendiri identik dengan perlombaan pada HUT RI yaitu panjat pinang.
Tapi, seiring berjalannya waktu, rupanya keberadaan pohon pinang mulai sulit ditemukan, meskipun ada harganya pun selangit karena mahal, sehingga para pedagang pinang kini mengunakan alternatif bambu sebagai pengganti pohon pinang.
• Satu Keluarga Korban Tewas karena Peristiwa Kebakaran Dikenal Baik di Mata Tetangga
• Polisi Tak Bisa Mengambil Sampel Sidik Jari 3 Korban yang Tewas Terbakar karena Kondisi Mayat Rusak
Di sekitar jalan Jalan Pedongkelan Raya, Kedaung Kali Angke, Cengkareng ini sudah mulai terlihat beberapa pedagang bambu bermunculan.
Para pedagang terlihat mejajarkan bambu panjangnya di pinggiran jalan, meski belum ramai pembeli, para pedagang ini terlihat hanya duduk menanti pembeli bambu, meski HUT RI masih satu pekan lagi.
Sebagian bambu yang sudah di rubah menjadi permain panjat pinang, diletakkan di pinggir jalan sebagai display atau pajangan untuk daya tarik pembali.
Sedangkan beberapa pedagang juga telihat tengah mengamplas batang bambu agar lebih licin karena tekstur pohon pinang dengan bambu cukup berbeda meski segi ukuran panjang sama.
Untuk bambu cenderung lebih kasar jika disentuh, sehingga perlu diamplas agar bambu tersebut lebih licin dan halus, sehingga aman untuk digunakan sebagai alternatif pengganti pohon pinang.
"Sudah beberapa tahun ini, memang pakai bambu karena pinang itu selain carinya susah harganya juga mahal, jadi kita jual yang murah saja," kata Ozi salah satu pedang bambu, Jumat (9/8/2019).
Menurutnya, bambu yang dijual untuk penganti pohon pinang ini berukuran berukuran sekitar 10 meter dengan diamemter 12 cm. Bambu yang digunakan juga harus memiliki ukuran yang lurus.
Bambu-bambu ini, dkatakan Ozi, di dapat dari kawasan Rangkas Bitung, Banten.
• Pengendara Mobil di DKI Jakarta Hindari Sistem Ganjil Genap yang Resmi Diperluas
• Dishub DKI Ungkap Penggandaan Pelat Kendaraan Bisa Dijerat Pidana Pemalsuan dan Terancam Pidana Bui
Harga yang di bandrol pun lebih murah dibandingkan harga pohon pinang yang satuanya dijual hingga jutaan rupiah.
"Ini harganya Rp 700.000 sudah termasuk ongkir. Kalau pinang mah sudah diatas Rp 1 juta sekarang," ujarnya.