Pemerintah Targetkan 200 Ribu Pelajar Jadi Nasabah Baru Bank Sampah di Jakarta Barat

Pihak Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Jakarta Barat menargetkan 200 ribu pelajar jadi nasabah baru bank sampah.

Penulis: Joko Supriyanto | Editor: PanjiBaskhara
Warta Kota/Fitriandi Al Fajri
Ilustrasi kegiatan bank sampah 

"dan uangnya, dimasukkan ke dalam rekening siswa yang menjadi nasabah bank sampah," jelasnya.

Ia menambahkan, pihaknya hingga saat ini telah memiliki sebanyak 655 Bank Sampah Unit (BSU) di lingkungan pemukiman warga tersebar di delapan kecamatan.

"Sementara pengurangan sampah dari sumbernya di Jakarta saat ini dengan adanya bank sampah sekitar 19 persen"

"Ditargetkan tahun 2020, pengurangan mencapai target 30 persen," ucapnya. (JOS)

SIMAK! Syarat-Syarat Lengkap Mengurus STNK yang Hilang dan Perpanjangan STNK Kendaraan

Lewat Konser The Twenty Tour 2019, Westlife Kembali Melakukan Reuni Setelah Vakum Selama 7 Tahun

Perluasan Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku untuk Sepeda Motor, Ini Alasan Pemprov DKI

Omzet Bank Sampah Jakarta Barat Rp 3,5 Miliar

Edy Mulyanto, Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat sebut bank sampah di Jakarta Barat mempunyai jumlah 13.200 nasabah.

Dengan jumlah nasabah bank sampah sebanyak itu, omzet periode Agustus 2017 hingga Juli 2018 mencapai Rp 3,5 miliar.

Omzet mencapai Rp 3,5 miliar membuat bank sampah di Jakarta Barat menjadi bank sampah dengan omzet terbesar di wilayah Jakarta.

Edy Mulyanto, Kasudin Lingkungan Hidup Jakarta Barat
Edy Mulyanto, Kasudin Lingkungan Hidup Jakarta Barat (Warta Kota/Bintang Pradewo)

"Omzet yang didapat pengumpulan sampah itu, capai Rp 3,5 miliar, terhitung sedari Agustus 2017 hingga Juli 2018 dengan jumlah nasabah 13.200 orang"

"Dibandingkan tahun kemarin, kenaikan mencapai 250 persen," kata Edy Mulyanto, Senin (13/8/2018).

Edy Mulyanto mengatakan, apabila tahun 2017, pendapatan bank sampah hanya mencapai 295 ton setahun.

Sementara pertengahan tahun 2018, pendapatan sampah mencapai 755 ton.

Edy mengatakan, pendapatan yang diperoleh saat ini karena pola pikir masyarakat sudah mulai berubah.

Artinya masyarakat kini sudah memahami keuntungan adanya bank sampah itu.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved