Listrik Padam
Dahlan Iskan Pertanyakan Keberadaan Kopassus PLN saat Pemadaman Listrik Massal
Dahlan Iskan mempertanyakan keberadaan Kopassus PLN, saat insiden pemadaman listrik massal, Minggu (4/8/2019) lalu.
Dari Jatim ke Jakarta. Sekitar 3000 MW. Tepatnya saya sudah lupa.
Listrik sebesar itu hanya bisa dikirim lewat SUTET --yang tegangannya 500 kVA. Ibarat kirim air, selangnya harus sangat besar.
Kian tinggi tegangannya kian luas medan magnetnya.
Karena itu harus ada sempadan yang lebar.
Di sepanjang jalur SUTET tidak boleh ada tanaman tinggi.
Dalam istilah listrik sempadan itu disebut ROW --Right of Way.
Dulu selalu ada patroli. Yang mengawasi ROW itu --apakah mulai ada gejala pohon yang mengganggu.
Tidak harus tiap hari. Pohon tidak bisa mendadak tinggi.
Pertanyaannya: apakah anggaran patroli masih ada? Atau manajemen patrolinya yang lemah?
Atau patroli sudah dilakukan, laporan sudah dibuat, tapi tidak ada anggaran penebangan pohon?
Sesederhana itu.
Tapi ada juga unsur nasib.
Jawa itu sebenarnya sudah aman. Biar pun sebagian besar pembangkitnya ada di Jatim.
Di Jawa sudah punya dua jalur SUTET. Jalur Utara (yang lewat Ungaran, Semarang itu) dan jalur tengah.
Membentang dari ujung timur ke ujung barat Jawa.
Kalau pun ada gangguan di jalur utara seperti itu sebenarnya tidak ada masalah.
Arus listriknya bisa otomatis pindah ke SUTET jalur tengah.
Pohon sengon itu bukan satu-satunya tersangka.
Memang nasib PLN lagi apes. Terutama Plt Dirutnya. Masih baru. Belum 24 jam.
Hari Minggu itu ada perbaikan SUTET jalur tengah. Di timur Tasikmalaya. SUTET-nya dimatikan.
Dengan pertimbangan sangat rasional: pada hari Minggu beban listrik di sekitar Jakarta turun drastis. Cukup dilayani jalur utara.
Sayang, kok sengon itu begitu jahatnya --bergoyang di hari Minggu itu.
SUTET Utara kena sengon. SUTET tengah lagi diperbaiki.
Akibat hilangnya pasokan dari dua SUTET tadi beban listrik kacau sekali.
Pembangkit-pembangkit listrik di wilayah barat mati satu-persatu.
Terjadilah bencana itu.
Kenapa begitu lama? Ini sudah menyangkut manajemen recovery. Hanya PLN yang tahu.
Ada pertanyaan kecil: ke mana pasukan 'Kopassus'-nya P2B? Yang dibentuk dulu itu?
Yang bisa memelihara SUTET tanpa harus mematikan sistem itu?
Dibubarkan? Tidak diteruskan? Tidak cukup? Tidak dikembangkan? Tidak ada anggaran?
Saya masih ingat. Peresmian pasukan itu dilakukan besar-besaran. Di Monas.
Dengan demo cara-cara memelihara SUTET. Tanpa mematikannya.
Memang sangat berisiko. Peralatannya khusus. Bajunya khusus. Kepandaiannya khusus.
Karena itu kita juluki 'Kopassus'-nya PLN.
Di PLN juga ada satu departemen khusus: namanya P2B.
Itulah yang mengatur seluruh sistem listrik di Jawa.