Artis
Dari Karya Sastra hingga Film, Ayushita Nugraha dan Adipati Dolken 'Mengenal' Pramoedya Ananta Toer
Ayushita Nugraha dan Adipati Dolken, dua pemain film 'Perburuan', mengenal Pramoedya Ananta Toer dan perjuangannya lewat karya-karyanya.
Penulis: Irwan Wahyu Kintoko | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
"Meski 30 tahun di penjara, Pak Pram tetap konsisten pada apa yang dikerjakan. Beliau sosok yang dipilih Tuhan dan semesta untuk menyampaikan pesan untuk kita," kata Ayushita Nugraha.
Ayushita Nugraha menyebutkan, pameran ini merupakan hal yang penting untuk mengenang karya-karya Pram.
"Pameran seperti Jejak Karya Pram ini penting bagi kita, generasi muda, untuk mengetahui Pak Pram," kata Ayushita Nugraha.
Ia berharap, banyak orang datang ke Pameran Jejak Karya Pram sehingga dapat menelaah karya-karya Pramoedya Ananta Toer dan berkontribusi baik bagi film Perburuan dan Bumi Manusia.
Pameran Jejak Langkah Pram
Pameran sebagian kecil karya tulis mendiang Pramoedya Ananta Toer digelar di RBoJ Cafe di sepanjang Agustus 2019.
Pameran tersebut digelar untuk memperingati bulan Pramoedya Ananta Toer yang sekaligus untuk merayakan peringatan Hari Kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia.
Rumah produksi Falcon Pictures menggelar pameran karya-karya Pramoedya Ananta Toer bertajuk Jejak Langkah Pram.

Astuti Ananta Toer (63), putri ke-4 dari 8 bersaudara Pramoedya Ananta Toer, mengungkapkan, tujuan digelarnya Pameran Jejak Langkah Pram adalah untuk mengenang karya-karya ayahnya.
"Pak Pramoedya adalah penulis paling produktif di Indonesia. Semasa hidupnya, beliau menghasilkan 52 buku yang telah diterbitkan," kata Astuti Ananta Toer berbincang, Senin malam.
Jumlah karya Pramoedya Ananta Toer itu belum termasuk karya yang hilang dan belum diterbitkan.
• Diminta Nyanyikan Soundtrack Bumi Manusia, Fiersa Besari: Kalau Menolak, Saya Menyesal Seumur Hidup
• Mengapa Iwan Fals dan Hanung Bramantyo Harus Bersembunyi Setiap Membaca Novel Bumi Manusia?
Frederica, produser Falcon Pictures, menyatakan, Pameran Jejak Langkah Pram digelar supaya generasi masa sekarang bisa ikut merasakan karya-karya Pramoedya Ananta Toer.
"Falcon Pictures bersyukur menjadi bagian dalam mengangkat karya-karya Pramoedya Ananta Toer," kata Frederica.
Ia berharap, digelarnya pameran ini bisa memberikan sesuatu untuk karya-karya Pramoedya Ananta Toer.

Film yang diangkat dari novel mahakarya Pramoedya Ananta Toer yang berjudul Bumi Manusia dan Perburuan akan tayang serentak di seluruh bioskop di Indonesia pada 15 Agustus 2019.
Sebelum 2 film yang diangkat dari novel masterpiece Pramoedya Ananta Toer ini diputar di bioskop, Falcon Pictures akan menggelar gala premier di Surabaya, Jawa Timur.
Gelaran gala premier dilaksanakan di Surabaya Town Square (Sutos) Mal, Surabaya, pada 9 Agustus 2019.