Artis

Dari Karya Sastra hingga Film, Ayushita Nugraha dan Adipati Dolken 'Mengenal' Pramoedya Ananta Toer

Ayushita Nugraha dan Adipati Dolken, dua pemain film 'Perburuan', mengenal Pramoedya Ananta Toer dan perjuangannya lewat karya-karyanya.

Warta Kota/Feri Setiawan
Pasangan bintang film Ayushita Nugraha dan Adipati Dolken mengenalkan film 'Perburuan' yang kisahnya diangkat dari Novel 'Perburuan' tulisan Pramoedya Ananta Toer di Redaksi Warta Kota, Palmerah, Jakarta Pusat, Jumat (2/8/2019). Film 'Perburuan' ditayangkan di bioskop Indonesia mulai 15 Agustus 2019. 

Melalui karya-karyanya, yang dua diantaranya diangkat ke layar lebar, Adipati Dolken (27) dan Ayushita Nugraha (30) mengenal Pramoedya Ananta Toer.

Adipati Dolken dan Ayushita Nugraha adalah dua pemeran utama film Perburuan.

Kisah film Perburuan diambil dari novel pertama yang diterbitkan Pramoedya Ananta Toer pada 1950 berjudul sama.

Pasangan bintang film Ayushita Nugraha dan Adipati Dolken mengenalkan film 'Perburuan' yang kisahnya diangkat dari Novel 'Perburuan' tulisan Pramoedya Ananta Toer di Redaksi Warta Kota, Palmerah, Jakarta Pusat, Jumat (2/8/2019). Film 'Perburuan' ditayangkan di bioskop Indonesia mulai 15 Agustus 2019.
Pasangan bintang film Ayushita Nugraha dan Adipati Dolken mengenalkan film 'Perburuan' yang kisahnya diangkat dari Novel 'Perburuan' tulisan Pramoedya Ananta Toer di Redaksi Warta Kota, Palmerah, Jakarta Pusat, Jumat (2/8/2019). Film 'Perburuan' ditayangkan di bioskop Indonesia mulai 15 Agustus 2019. (Warta Kota/Feri Setiawan)

Novel Perburuan ini menjadi pemenang sayembara garapan Penerbit Balai Pustaka, Jakarta pada 1949 yang kemudian dicekal pemerintah karena tudingan ada muatan komunisme.

Tidak hanya melalui peran Ningsih di film Perburuan yang dimainkannya, Ayushita Nugraha 'mengenal' mendiang Pramoedya Ananta Toer karena karya-karya sastranya yang luar biasa besar.

"Beliau adalah orang yang berani dan tahu betul prinsip hidupnya. Pak Pram selalu konsisten selama hidupnya," kata Ayushita Nugraha, Senin (5/8/2019) malam.

Lewat Pameran Jejak Langkah Pram, Adipati Dolken Berharap Karya Pramoedya Dikenal Generasi Masa Kini

Mawar Eva De Jongh Senang Melihat Dekat Karya Pramoedya Ananta Toer di Pameran Jejak Langkah Pram

Ayushita Nugraha dan Adipati Dolken berbincang disela pembukaan Pameran Jejak Langkah Pram di RBoJ Cafe, Jalan Buncit Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Nama pameran yang digelar hingga akhir Agustus 2019 ini merupakan salah satu judul novel karya Pramoedya Ananta Toer berjudul Jejak Langkah yang diterbitkan 1985.

Jejak Langkah merupakan bagian ketiga Tetralogi Buru yang dituliskan Pramoedya Ananta Toer yang kemudian juga dilarang peredarannya oleh Jaksa Agung masa itu.

Pramoedya Ananta Toer berbicara dalam video dokumentasi yang diputar di Pameran 'Jejak Langkah Pram'. Pameran digelar di RBoJ Cafe, Jalan Buncit Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dan mulai dibuka untuk umum, Senin (5/8/2019) malam, hingga akhir Agustus ini.
Pramoedya Ananta Toer berbicara dalam video dokumentasi yang diputar di Pameran 'Jejak Langkah Pram'. Pameran digelar di RBoJ Cafe, Jalan Buncit Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dan mulai dibuka untuk umum, Senin (5/8/2019) malam, hingga akhir Agustus ini. (Warta Kota/Heribertus Irwan Wahyu Kintoko)

Bagi Adipati Dolken, pemeran tokoh Hardo di film Perburuan, Pramoedya Ananta Toer mempunyai ideologi besar ditengah kondisi serba kesusahan di masanya.

Namun Pramoedya Ananta Toer tetap bisa menyalurkan ideologi kebenaran dan keadilan melalui tulisan-tulisannya.

"Itu cara yang brilian. Beliau bisa sekuat itu di posisi yang sangat tertekan tapi bisa memberi bekal buat kita hingga bisa seperti sekarang," kata Adipati Dolken.

Selain Film Bumi Manusia dan Perburuan, Pameran Jejak Langkah Pram Melengkapi Bulan Pramoedya

Sudah Lama Sutradara Richard Oh Mengincar Adipati Dolken Memainkan Peran Hardo di Film Perburuan

"Gue senang banget karya-karya Pak Pram bisa dipamerkan. Karya-karya Pak Pram bisa diapresiasi lebih luas oleh masyarakat di pameran ini," kata Adipati Dolken.

Dari karya tulisannya, Ayushita Nugraha merasakan, semangat Pramoedya Ananta Toer untuk berjuang bagi Indonesia begitu besar.

Halaman
123
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved