Artis
Lewat Pameran Jejak Langkah Pram, Adipati Dolken Berharap Karya Pramoedya Dikenal Generasi Masa Kini
Pameran Jejak Langkah Pram adalah upaya mengenalkan karya sastra Pramoedya Ananta Toer ke generasi masa kini, selain film Bumi Manusia dan Perburuan.
Penulis: Irwan Wahyu Kintoko | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
Adipati Dolken (27), pemeran Hardo di film Perburuan, mengapresiasi gelaran Pameran Jejak Karya Pram gelaran Falcon Pictures dan keluarga Pramoedya Ananta Toer.
"Gue senang banget karya-karya Pak Pram bisa dipamerkan. Karya-karya Pak Pram bisa diapresiasi lebih luas oleh masyarakat melalui pameran ini, terutama generasi muda," kata Adipati Dolken.
Adipati Dolken bersama sejumlah bintang film lain, seperti Ayushita Nugraha (30) dan Mawar Eva De Jongh (17), hingga Giorgino Abraham dan Ayu Laksmi, menghadiri pembukaan Pameran Jejak Langkah Pram, Senin (5/8/2019) malam.

Pameran Jejak Langkah Pram digelar di Lantai 4 RBoJ Cafe, Jalan Buncit Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, hingga akhir Agustus 2019.
Adipati Dolken adalah pemeran Hardo, Tentara Pembela Tanah Air (PETA) bentukan Jepang di film Perburuan garapan Falcon Pictures bersama sutradara Richard Oh.
Kisah pelarian Hardo di film Perburuan tersebut diangkat dari novel pertama Pramoedya Ananta Toer berjudul Perburuan (1980).
• Mawar Eva De Jongh Senang Melihat Dekat Karya Pramoedya Ananta Toer di Pameran Jejak Langkah Pram
• Selain Film Bumi Manusia dan Perburuan, Pameran Jejak Langkah Pram Melengkapi Bulan Pramoedya
Ayushita Nugraha yang memerankan tokoh Ningsih dalam film yang diangkat dari Novel Perburuan, menyebutkan, pameran ini merupakan hal yang penting untuk mengenang karya-karya Pram.
"Pameran seperti Jejak Karya Pram ini penting bagi kita, generasi muda, untuk mengetahui Pak Pram," kata Ayushita Nugraha.
Ia berharap, banyak orang datang ke Pameran Jejak Karya Pram sehingga dapat menelaah karya-karya Pramoedya Ananta Toer dan berkontribusi baik bagi film Perburuan dan Bumi Manusia.

Pameran tersebut digelar untuk memperingati bulan Pramoedya Ananta Toer yang sekaligus untuk merayakan peringatan Hari Kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia.
Astuti Ananta Toer (63), putri ke-4 dari 8 bersaudara Pramoedya Ananta Toer, mengungkapkan, tujuan digelarnya Pameran Jejak Langkah Pram untuk mengenang karya-karya mendiang ayahnya.
"Pak Pramoedya adalah penulis paling produktif di Indonesia. Semasa hidupnya, beliau menghasilkan 52 buku yang telah diterbitkan," kata Astuti Ananta Toer berbincang, Senin malam.
• Diminta Nyanyikan Soundtrack Bumi Manusia, Fiersa Besari: Kalau Menolak, Saya Menyesal Seumur Hidup
• Ikut Menyanyikan Ibu Pertiwi Sebagai Soundtrack Film Bumi Manusia, Begini Harapan Elfonda Mekel
Jumlah karya Pramoedya Ananta Toer itu belum termasuk karya yang hilang dan belum diterbitkan.
Frederica, produser Falcon Pictures, menyatakan, Pameran Jejak Langkah Pram digelar supaya generasi masa sekarang bisa ikut merasakan karya-karya Pramoedya Ananta Toer.