Viral Medsos
MAHFUD MD Jelaskan Arti & Makna Masjid Katedral di Rusia setelah Diprotes Netizen Ini Foto-fotonya
MAHFUD MD menjelaskan arti nama Masjid Katedral di Moskow setelah diprotes netizen. Masjid Katedral Moskow adalah masjid terbesar di Eropa.
MAHFUD MD menjelaskan arti nama Masjid Katedral di Moskow setelah diprotes netizen. Masjid Katedral Moskow adalah masjid terbesar di Eropa.
MOHAMMAD Mahfud MD jelaskan arti Masjid Katedral di Moskow atau Moscow Cathedral Mosque.
Mahfud MD jelaskan arti Masjid Katedral setelah netizen (warganet) memprotes kenapa tidak menggunakan nama 'berbau' Islam untuk tempat ibadah kaum muslimin.
Masjid Katedral di Moskow adalah masjid terbesar di Eropa yang selalu dipadati jemaah, terutama saat Salat Jumat.
Karena itu, ketika berkunjung ke Rusia, Mahfud MD menyempatkan melakukan salat tahyatul masjid.
"Meski tak sempat jum'atan di Masjid Katedral, Moscow, tapi saya sempat berkunjung ke masjid terbesar di Eropah itu. Saya hanya sempat salat tahyatal masjid bersama Prof Eddy," ujar Mahfud MD.
• Mahfud MD Temukan Fakta Baru Soal Rusia, Banyak Masjid dan Bukan Lagi Negara Komunis
• Mahfud MD dan Raja Yogya Kembali Ungkap Peran Soekarno Temukan Makam Imam Bukhari di Uzbekistan
• Ramalan Zodiak Cinta Minggu 4 Agustus 2019 Scorpio Berdamai, Virgo Jatuh Cinta, Leo Alami Gangguan
Menurut Mahfud MD, saat hari Jumat pukul 10:00 waktu setempat dirinya pergi ke Masjid Katedral, sejumlah ruas jalann di sekitar masjid sudah ditutup.
"Di sekeliling masjid dijaga oleh banyak polisi, tapi polisi itu bertugas untuk membantu jamaah seperti mengarahkan jalan untuk masuk dan membantu untuk parkir mobil," ujar Mahfud MD.
Seorang netizen (warganet) @MIchwannuddin bertanya: "Masjid katedral ya pak, sanes gereja. Dan itu nyata ada."
Mahfud MD menjelaskan, "Ya, semula sy heran jg dgn nama itu sebab katedral selalu berkonotasi pusat gereja.
Tapi kemudian saya diberitahu bahwa arti harfiyah 'katedral' adalah 'besar' sehingga saya jadi paham. Masjid Katedral itu kalau di kita bs disebut spt Masjid Jamik, Masjid Agung, Masjid Besar, Masjid Raya, dll."
Foto-Foto Masjid Katedral di Rusia
.jpg)



Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD temukan fakta baru saat ke Rusia.
Rusia ternyata bukan lagi negara komunis seperti yang selama ini terfikirkan.
Fakta baru itu ditemukan saat Mahfud MD temukan sebuah masjid yang berdiri besar dan megah di Ibukota Rusia Moskow.
Mahfud MD berfoto di depan masjid berwarna putih dan beratap biru
Pria yang pernah menjabat sebagai Presidium Kesatuan Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) itu juga menjelaskan kondisi Rusia saat ini.
• Mahfud MD KRITIK Tajam BPJS, Kerap Utang dan Bayar Murah RS hingga Picu Kecerobohan Dokter Indonesia
• Abah Uhi dan Keluarga Naik Haji ke Mekah Gratis, Gara-gara Orang Ini
“Dulu saya (mungkin sekarang masih banyak di antara kita) punya bayangan, Rusia (pelanjut Uni Soviet) adalah negara komunis dengan rakyat miskin yang mencekam karena totaliterisme dan kese-wenang-wenangaan penguasa negara yang anti agama.
Mungkin dulu dikesankan banget, tapi sekarang saya melihat sendiri Rusia itu beda,” tulis Mahfud di akun twitternya @mohmahfudmd pada Jumat (2/8/2019) seperti dikutip Wartakotalive.
Sekarang kata Mahfud, Rusia bukan lagi negara komunis.
Hanya tinggal 12 persen anggota Parlemen Rusia yang berasal dari partai komunis.
“Seperti hanya menjadi oposan yang tak signifikan,” kata Mahfud.
Walhasil kata Mahfud, Presiden Rusia Vladimr Putin memimpin pemerintahan Rusia dengan partai koalisi yang bukan komunis.
Negara Rusia juga tidak terlalu miskin seperti yang dibayangkan selama ini.
Pendapatan perkapitanya mencapai 6.000 ribu dolar.
“Lebih tinggi dari kita yang USD 4000an,” kata Mahfud.
Kini kata Mahfud, banyak tempat-tempat ibadah di negeri berlambang beruang merah tersebut.
“Selain gereja di Rusia banyak juga masjid yang bagus yang selalu terbuka bagi kaum muslimin untuk salat di sana,” ungkap Mahfud.
Misalnya saja di Kazan ada Masjid Kul Syarief, di Moskow ada Masjid Katedral.
“Agak aneh, katedral biasanya nama gereja besar tapi dijadikan nama masjid. Arti Masjid Katedral, kira-kira, Masjid Jamik,” terangnya.
Uniknya lagi Masjid Katedral di Moskow ini dibangun atas dukungan Pemerintah Turki.
Selain itu Mahfud juga mengaku nyaman di Moskow, sebab kota tersebut dapat dibilang anggun dan bersih seperti kota-kota besar lain di Eropa.
“Dulu, kita setengah tidak boleh atau tak berani melanjutkan studi di Rusia. Tapi sekarang ada ribuan mahasiswa Indonesia di sana,” jelasnya.
Bahkan kata Mahfud hampir semua mahasiswa Indonesia yang belajar di Rusia diberi beasiswa oleh pemerintahan Rusia.
“Kalau saya ketemu mahasiswa/i di sana mereka bangga menawari sy utk mengantar ke masjid, mungkin karena menurut mereka saya anak pesantren. Mahasiswi kita di sana banyak yang berhijab, bebas-bebas saja,” kata Mahfud.
Oleh karenanya kata Mahfud, salah besar jika masyarakat Indonesia masih berfikir jika Rusia masih negara komunis yang menyeramkan.
“Dari perbincangan sy dgn Pak Rahmat Witoelar (mantan dubes di Moscow), Pak Wahid (dubes RI di Moscow) Pak Lasro Simbolon (Wadubes) dijelaskan: salah lah kita kalau menganggap Rusia itu (msh) komunis, totaliter, dan miskin. Cafe-cafe buka 24 jam, ramai dikunjungi org dan tetap tertib,” kata Mahfud.

Diberitakan Wartakotalive.com sebelumnya Mohammad Mahfud MD kembali ungkap peran Presiden I RI Soekarno temukan makam Imam Bukhari.
Mahfud dan raja Yogyakarta Sultan Hamengkubowo X berencana kunjungi makam di Uzbekistan itu.
Prof Dr Mohammad Mahfud MD kembali mengungkap peran Presiden I RI Ir Soekarno dalam mengembangkan syiar Islam.
Ir Soekarno meminta Presiden Uni Soviet untuk memugar makam ulama besar yang juga ahli hadis, Imam Bukhari.