Gempa Bumi
Tips Selamat dari Bencana: Saat Tsunami Datang, Bergeraklah ke Tengah Laut
Masyarakat Indonesia harus bisa bertahan hidup di tengah ancaman bencana. Berikut fakta cara-cara bertahan di tengah tsunami
Penulis: Desy Selviany |
SATU fakta mengejutkan diungkap Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Kata BMKG, jika gempa terjadi, umumnya korban yang tengah berada di tengah lautan akan selamat.
Hal itu diungkapkan BMKG lewat akun Instagramnya @Infobmkg.
• Pemerintah Janji Pembangunan Ibu Kota Baru Tak Ganggu Hutan Kalimantan
Selain tentang gempa, BMKG memang aktif menginformasikan tentang mitigasi bencana.
Misalnya saja mitigasi saat menghadapi tsunami pasca-gempa berlangsung.
Beberapa cara dapat dilakukan masyarakat jika gempa terjadi dan memicu tsunami.
• Surat Terbuka Politikus Partai Gerindra untuk Jokowi, Tanyakan Sumber Dana Pindahkan Ibu Kota
Misalnya saja, jika masyarakat tengah berada di tengah lautan saat gempa datang, hal itu justru disebut jauh lebih baik.
“Kalau kita berada di laut saat tsunami datang, bergeraklah ke tengah laut, jangan ke pantai."
"Karena tinggi gelombang di laut jauh lebih rendah dibandingkan gelombang di pantai,” jelas BMKG dalam penjelasan animasi yang diunggah beberapa waktu lalu.
• BMKG Bilang Penurunan Kualitas Udara Jakarta Biasa Terjadi Saat Musim Kemarau
Sedangkan jika masyarakat berada di pantai saat tsunami terlihat, maka diimbau masyarakat segera berlari menjauhi bibir pantai.
“Panjat bangunan tinggi terdekat seperti tower air atau pohon kelapa terdekat,” kata BMKG.
Perlu dicatat, begitu gelombang pertama mulai surut, masyarakat diharapkan untuk tidak langsung turun dari tempat tinggi tersebut.
• Jakarta Belum Ideal, Ibu Kota Baru di Kalimantan Bakal Jadi Standar Pembangunan Kota di Indonesia
Sebab, biasanya gelombang terbesar bukanlah gelombang pertama, melainkan gelombang susulan.
“Karena tsunami selalu datang lebih dari satu gelombang, dan gelombang pertama bukan yang terbesar,” jelas BMKG.
Selain itu, masyarakat juga diharapkan harus menjauhi sungai saat gempa terjadi.
• Tak Bakal Ada Tiang Listrik dan Kabel Berseliweran di Ibu Kota Baru