Idul Adha

Penjual Besek Pilih Tambah Tusuk Sate dan Arang Saat Idul Adha Dibandingkan Besek Bambu

Pemerintah DKI berencana akan mengganti kantong plastik dengan besek bambu sebagai wadah tempat pembagian hewan kurban di sejumlah masjid di Jakarta.

Penulis: Joko Supriyanto |
Warta Kota/Joko Supriyanto
Wastiah (50) salah satu penjual besek bambu di Pasar Grogol, Jakarta Barat, Kamis (1/8/2019). 

Pemerintah DKI Jakarta berencana akan mengganti kantong plastik dengan besek bambu sebagai wadah tempat pembagian hewan kurban di sejumlah masjid di Jakarta.

Bahkan pihak PD Pasar Jaya pun menyiapkan 20 besek bambu yang akan distribusikan ke sejumlah pasar tradisional mulai 7 Agustus 2019 mendatang.

Meski ada rencana pengunaan besek bambu, namun hal itu tidak membuat para pedagang untuk menambah jumlah pasokan besek bambu untuk dijual ke masyarakat.

Wastiah (50) salah satu penjual besek bambu di Pasar Grogol justru memilih akan menambah tusukan sate dan arang dibandingkan besek bambu.

Selain pengalaman tahun-tahun sebelumnya penjualan besek sepi, juga minat masyarakat kurang.

 Oknum Pengemudi Ojek Online Ketahuan Lakukan Pelecehan Seksual Pada Wanita Ini Sepanjang Jalan

 Warga Twitter BLOKIR Atta Halilintar Ramai-ramai, Tolak #Atta Jadi Trending Topic Hari Ini

 Viral Oknum Nakal Pengemudi Ojol Kedapatan Elus Paha Penumpang

"Kayaknya sih enggak bakal ramai juga yang beli. Soalnya dari tahun ke tahun memang sepi yang beli besek, apalagi pas Idul Adha, paling tusuk sate aja sama arang yang laku," kata Wastiah, Kamis (1/8/2019).

Menurut Wastia, dirinya tidak ingin mengambil resiko jika menambah jumlah besek bambu untuk di jual jelang hari raya idul.

Ia menilai jika masyarakat saat ini lebih memilih sesuatu yang praktis sebagai wadah tempat hewan kurban, salah satunya pengunaan plastik.

"Sekarang sudah jarang yang beli. Paling kalau ada juga cuma beli satu atau dua saja. Itu juga jarang ada yang belinya," katanya.

Meski sudah puluhan tahun berjualan besek bambu dan juga peratalan anyaman yang terbuat dari bambu.

Ia hanya menyediakan belasan besek bambu untuk dijual.

 TERUNGKAP Bocoran Identitas Artis Inisial SS yang Disebut akan Susul Nunung & Jefri Nichol

 Ibu Kota Pindah ke Kalimantan, Berikut Komentar Pelaku Usaha Hingga Pengamat Perkotaan

 Madura United Gagal ke Puncak Klasemen Liga 1, Kalah 0-1 dari PSS Sleman

 

Itu pun tidak selalu terjual habis, bahkan tersisa dalam waktu jangka lama.

Satu besek bambu kecil ukuran 5x5 cm dijual Wastiah seharga Rp 5.000.

Sedangkan untuk ukuran sedang yakni 7x7 cm seharga Rp 7.500.

Harga tersebut memang lebih mahal dibanding yang rencananya akan dijual PD Pasar Jaya yakni Rp 2.000 per buah.

Besek bambu itu diambil dari langgananya dari Cirebon yang menjualnya ke beberapa pedagang di Pasar Grogol.

 Polisi Akan Periksa Rey Utami Terkait Dugaan Penggelapan Mobil Oleh Pablo Benua

 Kasus Fintech Terus Muncul, Berikut Penilaian LBH Jakarta

Ia mengaku harga dari pasaran (pengrajin) dihargai sebesar Rp. 2000.

"Kita beli dari pedagangnya aja sudah diatas Rp 2.000, masa mau jual segitu (Rp 2.000) yang ada tekor," ucapnya. (JOS)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved