Nunung Ngaku Bersyukur Sudah Ditangkap Polisi karena Merasa Bisa Diselamatkan dari Narkoba

Pendalaman juga untuk melihat ada tidaknya artis lain atau komedian lain selain Nunung yang juga pengguna sabu.

Penulis: Budi Sam Law Malau |
Warta Kota/Budi Sam Law Malau
Nunung dan suami serta bandar narkoba mereka dihadirkan dalam konpers di Mapolda Metro Jaya, Senin (22/7/2019). 

Nunung Srimulat yang memiliki nama asli Tri Retno Prayudati mengaku sangat berterimakasih kepada pihak kepolisian yang sudah menangkap dirinya bersama suaminya July Jan Sambiran karena memiliki dan mengonsumsi narkoba jenis sabu.

Dengan begitu, Nunung mengaku merasa terselamatkan karena mau tak mau harus melepaskan diri dari jeratan narkoba.

Hal itu, dikatakan Nunung, saat dihadirkan dalam jumpa pers terkait kasus narkoba yang menimpanya yang digelar di Halaman Gedung Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin (22/7/2019) siang.

Turut pula dihadirkan ke hadapan wartawan suami Nunung, July Jan Sambiran dan satu tersangka lainnya yakni bandar yang menjual sabu ke mereka Hadi Moheriyanto.

"Kepada bapak polisi yang sudah ada karena kejadian ini, saya berterimaksasih karena dengan begini saya terselamatkan dari narkoba."

"Kalau gak ada kejadian ini saya myngkin sampai kapan gak bisa berhenti, saya gak ngerti dan sekali lagi saya minta maaf," kata Nunung di hadapan wartawan.

Anak Kandungnya Menangis Sedih dan Pilu karena Nunung Srimulat Belum Bisa Dia Besuk di Tahanan

Tarzan Berharap Nunung Srimulat Direhabilitasi Narkoba dan Tabah Menjalaninya

Perpanjangan Masa Jabatan Sekda DKI Jakarta 5 Tahun ke Depan Terjadi Atas Permintaan Anies Baswedan

Dengan suara sendu dan bergetar, Nunung meminta maaf kepada semuanya karena sudah mengecewakan akibat terjerat narkoba dan ditangkap polisi.

"Selamat siang rekan-rekan wartawan."

"Yang perlu saya sampaikan saya mohon berkat Allah SWT."

"Kepada ibu saya, anak cucu saya, keluarga besar saya, kepada kakak saya dan tempat di mana saya bekerja saya sudah mengecewakan, saya sudah berbuat salah melanggar hukum dan mohon maaf," kata Nunung.

"Saya minta maaf ke semua wartawan, fans saya, netizen dan dengan kejadian ini saya mohon maaf sebesar besarnya, saya janii gak ngulangi lagi, saya janji, mohon maaf," kata Nunung sambil menangis tersedu.

Nunung yang tampak menyesal ini tampil mengenakan kerudung merah bermotif batik serta berkaca mata hitam.

Sesekali tangannya menggenggam tangan suaminya Jan yang ada di sampingnya dan mengenakan baju tahanan warna oranye.

Kasubdit I Ditresnarkoba Polda Metro Jaya AKBP Jean Calvijn Simanjuntak menuturkan, dari pemeriksaan intensif terhadap komedian Nunung Srimulat serta suaminya July Jan Sambiran, Nunung mengaku awalnya menggunakan sabu sejak 20 tahun lalu.

Pengakuan itu diungkapkan Nunung dalam pemeriksaan dan sudah dituangkan dalam berita acara pemeriksaan.

“Pengakuan tersangka N dan suaminya JJ, yang sudah dituangkan dalam berita acara pemeriksaan bahwa diakui awal penggunaan sabu sejak 20 tahun yang lalu, dengan alasan untuk stamina” kata Calvijn, Minggu (21/7/2019).

Bahkan, kata Calvijn, suami Nunung, yakni Jan bahkan sudah lebih dulu menggunakan sabu yaitu sejak 24 tahun yang lalu.

"Jadi suaminya yakni JJ lebih lama, sekitar 24 tahun yang lalu,” kata Calvijn.

Meski lebih lama menggunakan narkoba, kata Calvijn, Jan mengaku cukup sering mengingatkan Nunung untuk berhenti mengonsumsi sabu.

"Namun apa yang disampaikan JJ tidak diindahkan N.

Sebab, N selalu menggunakan sabu pagi hari sebelum ia beraktivitas,” kata Calvijn.

Seperti diketahui, Nunung dan suaminya dibekuk polisi di rumahnya di Jalan Tebet Timur III, Jakarta Selatan, Jumat (19/7/2019), usai mengonsumsi sabu.

Sebelum membekuk mereka, polisi sudah membekuk Hadi Moheriyanto, bandar yang menjual sabu kepada mereka

Calvijn mengatakan dalam pemeriksaan terungkap bahwa Nunung mengenal Hadi, bandar sabunya, karena teman satu kampung halaman di Solo, Jawa Tengah.

"Nunung mengaku ia dan Hadi. pemasok sabu ke dirinya adalah teman satu kampung halaman dan berdekatan."

"Sama-sama dari Jawa Tengah," katanya.

Namun Calvijn tak menjelaskan, apakah Nunung mengonsumsi sabu karena ditawari Hadi atau memang keinginan dan inisiatif sendiri.

"Masih didalami soal itu," katanya.

Yang pasti, kata Calvijn, dalam 3 bulan terakhir, Nunung terhitung 10 kali membeli sabu ke Hadi.

Setiap pembelian, minimal Nunung membeli satu gram senilai Rp 1,3 Juta.

"Kadang lebih," katanya.

Calvijn menjelaskan, pihaknya masih memeriksa intensif Nunung dan suaminya Jan serta bandar sabu penyuplai sabu ke Nunung yakni Hadi Moheriyanto alias Heri.

Pemeriksaan kata dia untuk mendalami kemungkinan tersangka lain atau pengguna sabu sesama artis rekan Nunung.

"Masih diperiksa intensif di kantor. Didalami lagi kemungkinan tersangka atau pemakai sabu lainnya," kata Calvijn.

Ia tak membantah pendalaman juga untuk melihat ada tidaknya artis lain atau komedian lain selain Nunung yang juga pengguna sabu.

Calvijn menyatakan pihaknya masih memburu satu orang pemasok sabu ke Nunung.

Pemasok sabu ke Nunung ini kini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) pihak kepolisian.

"Kami masih memburu satu orang DPO pemasok utama sabu ke Nunung yakni E. Dari E inilah sabu di dapat Hadi, yang menjual sabu ke Nunung dan suaminya," kata Calvijn, Sabtu (20/7/2019).

Tantangan Ustadz Abdul Somad Bawa Tumpukan Buku Tebal Minta Pelaku Semburan Ujaran Kebencian Datang

Sebelumnya, Calvijn menjelaskan bahwa sebelum dibekuk, Nunung mengaku, sempat membuang 2 gram sabu ke kloset kamar mandinya untuk menghilangkan jejak.

"Namun, kita berhasil dapati 0,36 gram sabu sisa pakai, serta sejumlah alat untuk menghisap sabu sebagai barang bukti," kata Calvijn saat dihubungi, Jumat (19/7/2019) malam.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan penangkapan komedian Nunung bersama suaminya merupakan hasil pengembangan atas penangkapan bandar sabu sebelumnya.

"Ya, penangkapan merupakan hasil pengembangan sebelumnya."

"Totalnya ada tiga tersangka dalam kasus ini," kata Argo, Jumat (19/7/2019) malam.

Argo menjelaskan, awalnya tim membekuk Hadi Moheriyanto warga Cilincing, Jakarta Utara, Jumat di Tebet, Jaksel.

"Kami mendapat informasi masyarakat di TKP sering terjadi penyalahgunaan dan transaksi narkoba, sehingga dilakukan penangkapan tersangka 1 dan ditemukan barbuk 1 unit HP Nokia dan 37 lembar uang pecahan Rp.100.000, dengan total Rp. 3.700.000, hasil penjualan shabu," kata Argo.

Dari interogasi Hadi katanya diketahui ia sudah menyerahkan sabu ke Nunung.

"Penyerahan narkoba pesanan N, dilakukan di depan rumahnya. Tersangka H ini mengaku memperoleh sabu dari E yang kini jadi DPO kami di daerah Cibinong, Bogor, Jawa Barat," kata Argo.

Akhirnya pada pukul 13.15 katanya dilakukan penggeledahan di rumah Nunung dan suaminya di Tebet.

Di sana ditemukan barang bukti 1 klip sabu 0,36 gram, 2 klip kecil bekas bungkus shabu, 3 buah sedotan plastik untuk menggunakan shabu, 1 buah sedotan plastik sendok shabu, 1 buah botol larutan cap kaki tiga untuk bong memakai sabu, potongan pecahan pipet kaca untuk memakai shabu, 1 buah korek api gas dan 4 HP.

"Hasil introgasi N dan suaminya J, sabu dibeli dari tersangka H seharga Rp. 1,3 Juta sebanyak 1 gram," katanya.

Sehingga kaya Argo sabu 0,36 gram yang didapat petugas adalah sabu sisa pakai yang dibeli 3 hari lalu dari tersangka Hadi sebanyak 2 gram.

"Sabu yang diterima N sebanyak 2 gram sudah dibuang ke dalam closet kamar mandi," kata Argo.

Dari tersangka Nunung kata Argo telah diserahkan uang pembayaran sabu sebanyak Rp 3,7 Juta, yang sebelumnya masih hutang Rp. 1.100.000.

"Tersangka N dan suaminya mengambil sabu dari tersangka H sebanyak 10 kali dalam waktu 3 bulan," kata dia. Tersangka Nunung dan suami mengakui memakai sabu 5 bulan lalu untuk stamina dalam bekerja," kata Argo.

Menurutnya, dalam cek urine 3 tersangka hasilnya positif narkoba.

"Saat ini, tim sedang lakukan pengembangan ke DPO E dan tersangka lainnya," kata Argo.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved