Divestasi Saham Jalan Tol, Industri Jalan Tol Masuk Masa Konsolidasi: Bagaimana Penjelasannya?

Maraknya aksi konsolidasi di bisnis jalan berbayar ini menandakan industri jalan tol tengah memasuki masa konsolidasi.

Kementerian PUPR via Kompas.com
Sekretaris Jenderal ATI, Krist Ade Sudiyono. 

Belum lama ini PT Astra Tol Nusantara mengakuisisi 44,5 persen saham PT Jasamarga Surabaya Mojokerto yang memegang konsesi Tol Surabaya-Mojokerto.

Akuisisi senilai Rp 1,7 triliun itu berasal dari penjualan saham milik dua investor di tol tersebut yakni PT Moeladi (24,2 persen) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (20,3 persen).

 WARTA KOTA, PALMERAH--- Beberapa hari ini, rencana divestasi saham jalan tol milik BUMN karya kian marak.

Misalnya PT Waskita Tol Road (WTR), anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk, yang berencana melepas kepemilikan saham di perseroan yang mengelola Tol Solo-Ngawi dan Tol Ngawi-Kertosono.

Di kedua perusahaan tersebut, PT Jasamarga Solo-Ngawi dan PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri, WTR memegang kepemilikan saham masing-masing 40 persen.

Alasan OJK Beri Izin Fintech P2P Lending Akses IMEI Ponsel

Rencananya, saham tersebut akan dilepas ke calon investor tol asal Hongkong.

Selain kedua ruas tersebut, belum lama ini PT Astra Tol Nusantara mengakuisisi 44,5 persen saham PT Jasamarga Surabaya Mojokerto yang memegang konsesi Tol Surabaya-Mojokerto.

Akuisisi senilai Rp 1,7 triliun itu berasal dari penjualan saham milik dua investor di tol tersebut yakni PT Moeladi (24,2 persen) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (20,3 persen).

Heboh di Facebook, Ada Fintech Ilegal Pakai Ribuan Data dari Go-Jek, Grab, dan Tokopedia

Krist Ade Sudiyono, Sekretaris Jenderal Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI), mengatakan, maraknya aksi konsolidasi di bisnis jalan berbayar ini menandakan industri jalan tol tengah memasuki masa konsolidasi.

Dalam sebuah bisnis, hal tersebut cukup wajar untuk memperkaya portofolio sebuah sektor.

Tak terkecuali dalam hal portofolio infrastruktur.

Diancam Amerika Serikat, Turki Siap Melakukan Aksi Balas Dendam

"Dalam sebuah siklus investasi itu pasti develop aset. Di bursa juga gitu, susah kalau sedikit yang listed. Saat konsolidasi banyak intrumen investasi yang muncul, seperti bond, sekuritisasi RDPT, ini tahapan-tahapan konsolidasi," kat Krist baru-baru ini.

Divestasi ini memungkinkan calon investor memiliki portofolio yang lebih banyak untuk memilih investasi.

Tentunya, hal tersebut dinilai dapat membuat bisnis infrastruktur, khususnya jalan tol, semakin menarik.

IMEI Ponsel Bakal Bisa Diakses Pelaku Usaha Fintech P2P Lending

"Orang bisa mulai tertarik kan. Saya dengan Pak Danang (Kepala BPJT) menginginkan sektor ini menjadi industri yang sangat menarik untuk investor, bukan hanya direct tetapi juga alternatif lain. Ini yang saya inginkan secara asosiasi," katanya.

Meski demikian, ada banyak hal yang harus 'dijaga' untuk memastikan iklim bisnis tetap menarik.

Pertama dari segi harga. Menurut Krist, bila harga yang ditawarkan terlalu tinggi, tentunya hal tersebut dipandang kurang menarik oleh investor.

Sekretaris Jenderal ATI: Jangan Sampai Ada Pengelana di Jalan Tol

"Mending lihat yang lai ya yang ada potensi tumbuh," kata Krist.

Hal yang lain yaitu biaya konstruksi.

Semakin tinggi investasi yang dikeluarkan developer, tentunya akan berdampak terhadap tingginya tarif yang dipatok untuk mengembalikan nilai investasi sesuai dengan target yang telah ditentukan sebelumnya.

Dampak Perang Dagang, Perhatikan Beberapa Saham Ini

"Selain itu jangan stocksplit. Investor jeli juga kan," katanya.

Krist tak menampik bila bisnis jalan tol memiliki resiko yang besar.

Meski demikian, banyak investor yang masih tertarik untuk bermain di sektor ini.

"Bagi Astra sebagai korporasi, infrastruktur menjadi bagian dari rebalancing portofolio. Investasi long term kan enggak masuk di komoditas, terhenyak-henyak kan. Makanya buat Astra ini rebalancing, kami ingin menarik, (sebagai) passive investor," katanya.

Daftar Pekerja yang Rawan Digantikan oleh Robot

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Dampak Masa Konsolidasi, Banyak Tol yang Dijual

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved