Sekretaris Jenderal ATI: Jangan Sampai Ada Pengelana di Jalan Tol

Krist Ade Sudiyono, Sekretaris Jenderal Asosiasi Jalan Tol Indonesia, mengingatkan pentingnya menjaga kelangsungan bisnis jalan tol di Tanah Air.

Kementerian PUPR via Kompas.com
Sekretaris Jenderal ATI, Krist Ade Sudiyono. 

Sebut saja PT Waskita Karya (Persero) Tbk yang berencana melepas kepemilikan saham ruas Tol Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono kepada investor asal Hongkong.

Hal serupa juga dilakukan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk yang melepas sahamnya di ruas Tol Surabaya-Mojokerto kepada Astra Infra.

WARTA KOTA, PALMERAH--- Krist Ade Sudiyono, Sekretaris Jenderal Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI), mengingatkan pentingnya menjaga kelangsungan bisnis jalan tol di Tanah Air.

Menurut Krist, yang perlu dijaga bukan saja proses pembangunannya, tetapi juga pada saat divestasi.

Menurut dia, baik pemerintah, developer, maupun investor memiliki peran penting untuk menjaga kelangsungan bisnis ini.

Dampak Perang Dagang, Perhatikan Beberapa Saham Ini

"Jangan sampai ada avonturir (pengelana) deh," kata Krist, baru-baru ini.

Pernyataan tersebut untuk menanggapi maraknya aksi divestasi saham tol yang dilakukan perusahaan pelat merah.

Menurut Krist, hal itu wajar dilakukan perusahaan BUMN yang memang pada dasarnya core business-nya bukan industri pengelolaan jalan tol, melainkan hanya developer.

Melirik Kemitraan Usaha Cuci dan Perawatan Sepeda Motor

Sebut saja PT Waskita Karya (Persero) Tbk yang berencana melepas kepemilikan saham ruas Tol Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono kepada investor asal Hongkong.

Hal serupa juga dilakukan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk yang melepas sahamnya di ruas Tol Surabaya-Mojokerto kepada Astra Infra.

"Sekarang developer-developer BUMN karya tadi, mereka kan bukan fokus di industri ini. Harusnya hal ini bisa ditangkap oleh financial investor," kata Krist.

Krist mencontohkan avonturir yang dia maksud adalah perseroan yang telah mendapatkan hak konsesi untuk membangun sebuah jalan tol, namun pada akhirnya tidak menjalankannya.

Imbas Perang Dagang, Puluhan Perusahaan Hengkang dari China

Sebaliknya, perseroan tersebut justru menjual hak konsesi yang dimiliki kepada perusahaan lain.

"Ini yang kami bersama BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol) selalu bilang, mari jagain," katanya.

Menurut Krist, divestasi bisnis jalan tol maupun sektor lainnya merupakan sebuah hal yang wajar.

Bisa Merusak Hubungan Asmara, Ada 7 Tanda Gaslighting: Apa Itu Gaslighting?

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved