Lulusan SMK Mengeluh Sulit Cari Kerja Terkuak Saat Pelamar Job Fair Universitas Al Azhar Membludak

Mereka mengajukan lamaran ke beberapa perusahaan yang menerima pekerja dari lulusan SMK.

Penulis: Feryanto Hadi |
Warta Kota/Feryanto Hadi
mempertanyakan kampanye yang didengungkan pemerintah, yang akan memfasilitasi lulusan SMK dalam bidang pekerjaan. Sebab, faktanya, lulusan SMK masih dipandang sebelah mata dan selalu kalah bersaing dengan sarjana dalam hal perekrutan kerja. 

Ratusan pelamar kerja memadati kegiatan job fair yang digelar Pemerintah Kota Jakarta Selatan bersama Universitas al Azhar, Jakarta Selatan, Rabu (10/7/2019).

Mayoritas pencari kerja adalah lulusan SMK dan SMA yang berharap bisa menemukan pekerjaan pada job fair kali ini.

Riri Aulia dan Ergi Bintang adalah dua pelamar kerja, yang rela datang dari Cibinong, Bogor.

Mereka mengajukan lamaran ke beberapa perusahaan yang menerima pekerja dari lulusan SMK.

"Kami lulusan SMK dari jurusan TekniK Gambar Bangunan."

"Tadi, sudah masukin lamaran."

"Kalau yang sesuai jurusan, ada satu."

"Yang lain asal masukin saja, siapa tahu ada panggilan," ujar Riri kepada Warta Kota di lokasi Job Fair, Rabu (10/7/2019).

Riri dan Ergi menyebut, mendapatkan pekerjaan sangat sulit di saat ini.

Mereka sudah melamar ke banyak perusahaan, namun tidak ada panggilan.

Sebagian perusahaan menyebutkan kualifikasi mereka tidak sesuai syarat yang dibutuhkan.

"Kebanyakan nyarinya yang sudah pengalaman atau sarjana. Sementara lulusan SMK seperti kami sulit mendapatkan tempat di perusahaan," ujar Ergi.

Ia pun mempertanyakan kampanye yang didengungkan pemerintah, yang akan memfasilitasi lulusan SMK dalam bidang pekerjaan.

Sebab, faktanya, lulusan SMK masih dipandang sebelah mata dan selalu kalah bersaing dengan sarjana dalam hal perekrutan kerja.

"Setiap wawancara kerja, perusahaan selalu tanya pengalaman kerja, sedangkan kami baru lulus. Kasih kesempatan dulu kami bekerja. Atau minimal beri kami kesempatan buat magang beberapa bulan," ungkap harapan Riri.

Sejumlah lulusan SMK lainnya juga mengeluhkan hal yang sama, yakni kurangnya kesempatan untuk mendapat tempat di perusahaan. Ujungnya, kata lulusan SMK bernama Ricky (22), mereka bekerja di bidang-bidang umum, sama dengan lulusan SMA.

"Pada akhirnya tidak ada perbedaan antara sekolah di SMA dan SMK. Saya sudah dua setengah tahun ini melamar kerja dan belum ada yang nerima. Buat ngisi waktu saya narik ojek online," ungkapnya.

Job fair yang digelar selama dua hari yakni 10-11 Juli 2019 itu, menyediakan sebanyak 3.243 lowongan pekerjaan dari 40 perusahaan yang ada.

Para pencari kerja memadati setiap stand perusahaan, pantauan Warta Kota pada Rabu (10/7/2019).

Kegiatan juga diisi dengan pemberian motivasi dan strategi mendapatkan pekerjaan oleh konsultan karir.

Dinas Pendidikan Kota Tangerang Terkait Nasib Tragis SMPN 21 Dinilai Mengecewakan Publik

Pihak Kesbangpol DKI Jakarta Nilai Pemindahan Pencari Suaka di Kebon Sirih Itu Tak Gampang

Terungkap Hasil Riset Manfaat Kulit Telur untuk Kesehatan di Antaranya Menumbuhkan Tulang dan Gigi

Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali yang membuka kegiatan itu berharap, job fair bisa menjadi solusi pencari kerja untuk menemukan pekerjaan.

"Mudah-mudahan kesempatan atau lowongan ini dapat terisi dengan baik dan dengan orang-orang baik," ujar Marullah.

Marullah mengungkapkan, Job Fair merupakan kegiatan yang rutin diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Job fair di hari ini, sambung Marullah, menjadi kegiatan yang sudah digelar untuk kali kedua di tahun 2019.

"Kegiatan job fair ini kita laksanakan tiga kali setiap tahun, job fair pertama sudah kita laksanakan di Plaza Semanggi, sekarang di sini (Al Azhar) dan nanti yang terakhir di tempat yang lain," katanya.

Suami Tewas Saat Melakukan Pemanasan Bersama Istri Sebelum Berhubungan yang Diinspirasi Film Kungfu

Marullah berharap, kegiatan ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh para pencari kerja di wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan maupun di luar wilayah DKI Jakarta.

"Ini merupakan fasilitas dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menyambungkan antara yang butuh tenaga kerja dan yang butuh pekerjaan, semoga dengan kegiatan ini dapat menekan angka pengangguran," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Selatan Sudrajat menambahkan, kegiatan ini bermaksud untuk mempertemukan antara pencari kerja dan pemberi kerja.

"Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah mengurangi tingkat pengangguran khususnya yang berada di wilayah Jakarta Selatan," katanya.

Rektor UAI Asep Saefudin menyambut baik dengan adanya job fair ini.

Asep mengatakan, kegiatan job fair yang diselenggarakan di UAI ini tentu untuk menjalin serta mempererat kerjasama pemerintah dengan pihak universitas.

"Tentunya, kegiatan kerja sama ini bukan saja dalam rangka job fair, tetapi tentunya dengan kegiatan lainnya ke depan nanti," katanya.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved