Pilpres 2019
Pernah Ditanya Jusuf Kalla Apa Tujuannya Ikut Pilpres 2019, Prabowo Jawab Begini
WAKIL Presiden Jusuf Kalla mengaku sempat mengajukan pertanyaan kepada Prabowo Subianto, setelah KPU mengumumkan hasil rekapitulasi Pilpres 2019.
WAKIL Presiden Jusuf Kalla mengaku sempat mengajukan pertanyaan kepada Prabowo Subianto, setelah KPU mengumumkan hasil rekapitulasi Pilpres 2019.
Pertanyaan itu diajukan sebelum kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memutuskan maju ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Pertemuan Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto berlangsung tertutup pada 23 Mei lalu.
• Jusuf Kalla Harap Pimpinan KPK Jilid Lima Tak Asal Tangkap Orang dan Harus Lihat Efeknya
Waktu itu, JK bertanya kepada Prabowo Subianto soal apa tujuan dirinya maju di kontestasi Pilpres 2019.
"Waktu saya ketemu Pak Prabowo bulan lalu, pertama kali saya tanya ke beliau. Saya tanya dulu tujuan bapak apa?" Ungkap JK di Hotel Westin, Jakarta Pusat, Jumat (5/7/2019).
Saat itu, kata JK, Prabowo Subianto mengaku maju sebagai calon presiden bersama Sandiaga Uno, karena mau memajukan Bangsa Indonesia, mulai dari perekonomian hingga keadilan sosial.
• Daftar Jadi Calon Pimpinan KPK, Bekas Anggota Komnas HAM Ini Ingin Jadikan Korupsi Momok Menakutkan
"Tujuannya adalah memajukan bangsa ini, ekonominya, sosialnya secara adil," beber JK.
Mendengar jawaban tersebut, JK sontak menjabat tangan Prabowo Subianto, karena apa yang jadi tujuannya juga merupakan tujuan para tokoh pendiri bangsa.
"Kalau begitu kita jabat tangan, karena itu tujuan kita semua," ucap JK mengulangi ucapannya kepada Prabowo Subianto.
• Jokowi: Negara Lain Sudah Jauh Bangun Infrastruktur, Kita Masih Saling Benci
Hal yang ingin disampaikan JK lewat cerita tersebut adalah, bila seorang pemimipin memiliki kesamaan tujuan dan kemudian harapan tersebut bisa tercapai, maka dipastikan Bangsa Indonesia tetap bersatu.
Yang jadi masalah, bila yang terjadi adalah sebaliknya, maka persatuan bangsa ini bisa saja menjadi renggang.
"Karena itulah salah satu inti pokok adalah mencari tujuan kebangsaan, baru kita akan mencapai persatuan."
• Juru Bicara Jusuf Kalla Bilang Wakil Presiden Tak Dilarang Pakai Sarung
"Kalau kita mulai bersatu tanpa tujuan jelas, akan menimbulkan perbedaan, sehingga menimbulkan masalah," beber JK.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla akhirnya buka suara terkait pertemuannya dengan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, pada Kamis (23/5/2019) lalu.
Ia mengatakan, pertemuan tersebut dimanfaatkan JK untuk mengetahui langkah Prabowo-Sandi pasca- pengumuman hasil Pemilu 2019 oleh KPU.
JK menuturkan, Prabowo Subianto saat itu berkeinginan untuk menempuh proses konsitusional dengan membawa perkara ke jalur Mahkamah Konstitusi (MK).
• Bule Ini Juga Rela Antre dan Berpanas-panasan Demi Bisa Bertemu Jokowi
Selain itu, di hadapan dirinya, ketua umum Partai Gerindra tersebut sempat menelpon sejumlah orang untuk meminta agar semua aksi massa terkait perkara Pemilu 2019, dihentikan.
"Waktu saya ketemu, dia (Prabowo Subianto) di depan saya menelepon semua orang-orangnya untuk menghentikan semua aksi massa," ungkap JK di rumah dinasnya, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (4/6/2019) siang.
"Dia perintahkan untuk menghentikan semua aksi massa, dan akan menjalani proses konstitusi yang baik," sambungnya.
• Polisi yang Amankan Arus Mudik dan Balik Lebaran Dijaga Anggota Brimob dan TNI Bersenjata
Saat disinggung terkait pertemuan Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto, JK mengatakan pertemuan dimungkinkan akan berlangsung pasca-Lebaran.
"Itu belum kita atur lagi, tapi dalam pertemuan itu, pasti mungkin (setelah Lebaran). Nanti lagi diusahakan. Karena kemarin kan beliau (Prabowo Subianto) ke luar negeri," paparnya.
Pertemuan antara dua calon presiden tersebut belum terlaksana juga.
• Warga Cibubur Rela Berangkat Pukul 04.00 Pagi Demi Bisa Halalbihalal dengan Jokowi
Padahal, sejumlah pihak telah meminta pertemuan dapat segera dilakukan agar kondisi politik di tengah masyarakat, dapat kembali dingin.
Bahkan, aksi massa yang menggugat Bawaslu pada 21-22 Mei lalu, pecah menjadi kerusuhan serta menimbulkan sejumlah kerugian dan korban jiwa.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta jangan mencampuradukan masalah dugaan ketidakadilan dan kecurangan Pemilu 2019, dengan silaturahmi Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto.
• Terik Matahari di Lapangan Monas Tak Surutkan Antusiasme Warga Bertemu Jokowi untuk Halalbihalal
Katanya, jangan berpandangan dengan adanya silaturahmi antara kedua calon presiden tersebut, maka lalu masalah Pemilu 2019 dianggap selesai.
"Jadi jangan kita mau dikompromikan antara yang hitam dengan yang putih, air dengan minyak, tapi kalau silaturahmi, silaturahmi," kata Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/5/2019).
• Polisi Benarkan Isi Rekaman CCTV Ambulans Bagikan Amplop kepada Perusuh Aksi 22 Mei
Penyataan Fadli Zon tersebut merespons munculnya desakan permintaan pertemuan antara Jokowi dan Prabowo Subianto, untuk mengendorkan tensi politik yang tinggi sekarang ini.
Sehingga, seolah-olah permasalahan selesai dengan adanya pertemuan tersebut.
"Persoalan silaturahmi itu satu soal, persoalan kecurangan itu soal yang lain, jadi silaturahmi ya silaturahmi. Tapi kalau persoalan kecurangan, ketidakadilan, ketidakjujuran itu persoalan yang lain," tuturnya.
• Pimpinan Lembaga Survei Jadi Target Pertama Pembunuhan Pemilik Senjata Api ilegal, Ini Motifnya
Fadli Zon mengaku belum tahu kapan rencananya pertemuan dua kontestan Pilpres 2019 tersebut akan digelar.
Saat ini, pihaknya masih berjuang di Mahkamah Konstitusi, untuk menggugat hasil Pemilu 2019.
"Sekarang ini kan berada di proses MK, biarlah, dalam rangka mendewasakan politik kita, MK ini harus dihargai, karena di sini akan disampaikan tentang bukti-bukti kecurangan dari salah satu paslon," paparnya.
• Tiga Alasan Anak-anak Terlibat Kerusuhan Aksi 22 Mei, Salah Satunya Diduga Diajak Guru Ngaji
Sementara, Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Bara Hasibuan mendorong rekonsiliasi antara Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto, seusai gelaran Pilpres 2019.
Menurut Bara Hasibuan, pihak yang kalah harus bisa berbesar hati.
"Rekonsiliasi bisa terwujud jika ada kebesaran hati dari pihak yang kalah. Mengakui hasil. Seberapa pun mengecewakan harus diakui. Itu adalah kuncinya," ucapnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/5/2019).
• BREAKING NEWS: Ini Empat Pejabat Nasional yang Jadi Target Pembunuhan
Legislator PAN itu pun menyayangkan ajakan Jokowi bertemu Prabowo Subianto, belum direspons mantan Danjen Kopassus itu.
Padahal, Jokowi telah memberikan sinyal untuk bertemu seusai pencoblosan pada 17 April lalu.
"Presiden Jokowi sudah memberikan sinyal ya. Memberikan gestur juga memberikan pesan pada Pak Prabowo, tapi sampai sekarang belum ada tanggapannya ya, saya sesalkan," beber Bara Hasibuan.
• Polisi Larang Doa Bersama di Depan Gedung Bawaslu, Fadli Zon Bilang Bakal Digelar di Masjid
Sebelumnya, Jokowi beberapa kali menegaskan bahwa ia telah berinisiatif sejak awal untuk bertemu Prabowo Subianto.
Jokowi menyebut inisiatif dirinya untuk bertemu Prabowo muncul setelah pemungutan suara Pilpres 2019 pada 17 April.
"Sudah saya sampaikan, saya sudah berinisiatif sejak awal setelah coblosan," kata Jokowi dalam jumpa pers di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (22/5/2019).
• Dipanggil Polda Sumut Sebagai Saksi Kasus Dugaan Makar, Jubir BPN Bilang Ongkos ke Medan Mahal
Jokowi mengatakan, seusai pencoblosan ia sudah mengutus orang kepercayaan untuk berkomunikasi dengan Prabowo Subianto.
Orang tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil hingga saat ini.
"Sudah mengutus, tapi memang kelihatannya belum ketemu," ucapnya.
• Jadi Target Pembunuhan, Wiranto: Nyawa Ada di Tangan Allah
Dorongan pertemuan Jokowi dan Prabowo Subianto kembali menguat setelah terjadi kerusuhan di sejumlah lokasi di Jakarta.
Namun, Prabowo Subianto hingga saat ini belum juga memberi respons positif ajakan pertemuan dari Jokowi.
Bahkan, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno menyebut Jokowi hanya akan diterima anggota direktorat komunikasi dan media serta juru bicara, jika ingin bertemu Prabowo Subianto.
• Termasuk Pejabat Nasional yang Diancam Dibunuh, Moeldoko Kini Selalu Dikawal Dua Prajurit Kopassus
Sebelumnya, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berharap Joko Widodo segera bertemu Prabowo Subianto, untuk menurunkan ketegangan politik di Tanah Air.
Hal itu diungkapkan SBY dalam acara buka bersama para petinggi Partai Demokrat di rumah dinas SBY di Mega Kuningan, Jakarta Selatan.
Seperti dikutip Wartakotalive.com dari Kompas TV, SBY menyampaikan pesannya yang dikirim lewat video streaming dari Singapura.
• Kesal Jokowi Dituding Curang, Moeldoko Ungkap Segini Jumlah Pegawai BUMN dan ASN yang Coblos 02
SBY tidak bisa hadir dalam acara tersebut, karena masih menemani Ani Yudhoyono yang dirawat di Singapura.
SBY berharap pertemuan Prabowo dan Jokowi bisa turunkan suhu politik yang memanas.
Berikut ini pesannya:
• Prabowo Berangkat ke Dubai Bareng Warga Rusia, Jerman, dan AS Naik Jet Pribadi
"Jika pertemuan-pertemuan seperti itu dibuka di hadapan publik, tak perlu bersembunyi dan lewat pintu belakang, karena bisa menimbulkan fitnah padahal pertemuannya barangkali baik sifatnya.
Pesan dan harapan saya melalui mimbar ini akan sangat baik dan mulia jika pada saatnya nanti Bapak Prabowo bisa bertemu dengan Bapak Jokowi secara langsung.
Pertemuan antara dua tokoh nasional yang keduanya memiliki pendukung dan konstituen yang besar," ujar SBY dalam video live streaming saat buka puasa, Selasa (28/6/2019).
• Ratna Sarumpaet Stres Dituntut Enam Tahun Penjara dan Kasusnya Dikembangkan Polisi
Dalam acara buka bersama itu tampak hadir Agus Harimurti Yudhoyono, Ferdinand Hutahean, dan beberapa petinggi Partai Demokrat lainnya. (Danang Triatmojo)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/prabowo-jk-sandi.jpg)