Lebaran
Terik Matahari di Lapangan Monas Tak Surutkan Antusiasme Warga Bertemu Jokowi untuk Halalbihalal
ANTUSIAS warga untuk halalbihalal dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, tampak begitu besar.
Penulis: Junianto Hamonangan |
ANTUSIAS warga untuk halalbihalal dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, tampak begitu besar.
Mereka bahkan rela berpanas-panasan hingga berangkat dari rumah sejak pagi hari.
Antrean warga di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, sudah mengular sejak pagi.
• Disebut Dapat Rp 70 Juta dari Kakanwil Kemenag Jatim, Menteri Agama: Saya Sungguh Sangat Terkejut
Bahkan, saat hari menjelang siang, warga yang datang ke lokasi kumpul semakin bertambah banyak.
Mereka yang datang tidak hanya orang dewasa, tapi juga anak-anak dan lansia.
Mereka datang dan rela antre berdiri di bawah terik matahari yang begitu panas, demi bisa bertemu Jokowi.
• Enam Fakta Aksi Usaha Bom Bunuh Diri di Pospam Kartasura, Kaki Pelaku Masih Bergerak Setelah Ledakan
Beberapa di antara mereka telah menyiapkan diri dengan membawa payung agar terhindar dari terik matahari.
Sedangkan yang lainnya mengakali dengan kardus untuk menangkis sinar matahari.
Adapun warga lainnya memilih pasrah bertahan mengikuti antrean yang panjangnya sudah sekitar seratusan meter.
• Bomber Pospam Kartasura Sehari-hari Bekerja Jualan Gorengan, Beraksi Pakai Bom Pinggang
Keringat pun mulai bercucuran dari warga yang datang dengan pakaian rapi demi bertemu Jokowi.
Sesekali warga berteriak memaki warga lainnya yang terlihat ingin menerobos antrean.
Sebab, garis pembatas yang memisahkan antrean tidak terlihat sama sekali, sehingga sesekali suasana antrean memanas.
• Bomber Pospam Kartasura Sempat Masuk Daftar Orang Hilang
“Woii... antre dong. Ibu... antre dong. Jangan nyelak, jangan jadi penyusup,” teriak seorang warga.
Sementara, warga lainnya meminta agar petugas mempercepat proses antrean demi menghindar dari terik matahari yang begitu panas.
“Pak buruan dong, panas nih. Udah dari pagi, baru sampe sini. Jangan lama-lama dong pak,” keluh warga lainnya.
• Tak Ingin Ada Lagi Perbedaan Awal Ramadan dan Syawal, Pemerintah Dorong Penyatuan Kalender Hijriah