Pamor Pusat Perbelanjaan Semakin Meredup, Prima Tidak Lagi Terima Bonus Tahunan
Pamor pusat perbelanjaan seperti ITC Kuningan dan Mall Ambasador semakin meredup dan omzet penjualan terus menurun.
"Kalau pengunjung ya paling 5-6 pengunjung, tapi kalau yang beli handphone paling satu sampai tiga ya, kalau pas ada borongan ya mungkin bisa besar," ujar dia kepada Kompas.com, Selasa (2/7/2019).
• Agen Pemegang Merek Akan Perlihatkan Varian Baru di GIIAS 2019
Menurutnya, penjualan di akhir pekan ataupun hari biasa tak jauh berbeda.
Roni yang sudah bekerja dua tahun di Mall Ambassador membandingkan dengan pusat perbelanjaan yang berada tepat di sebelahnya, yaitu ITC Kuningan.
Menurut dia, ITC Kuningan lebih ramai pembeli.
"Selain karena mungkin orang kenalnya di sana jualan baju, juga mungkin karena gangnya lebih sempit-sempit dianding di sini," ujar dia.
Hal tersebut juga dirasakan oleh Fatia, yang merupakan karyawan di salah satu toko di lantai 3.
Dia mengatakan sudah terbiasa dengan suasana sepi di kawasan Mall Ambassador.
Bahkan dalam satu hari tokonya bisa tak menjual handphone sama sekali saking sepinya pusat perbelanjaan tersebut.
"Kalau pas nggak ada yang beli handphone ya kami nggak jual, paling jual aksesori, jadi pembeli paling belinya ya itu," ujar dia.
Dia mengatakan, dalam sehari paling banyak dia bisa mendapatkan Rp 3 juta ketika penjualan sedang ramai.
Sedangkan ketika sepi, setidaknya tokonya bisa mengantongi Rp 500.000.
Tentunya, dengan pendapatan yang tak begitu besar cukup memberatkan lantaran biaya sewa toko yang cukup mahal.
"Kata bos saya di sini Rp 150 juta per tahun, makin ke depan ya makin mahal, ini saja sudah banyak yang tutup kan," ujar dia sembari menunjuk dua toko di samping dan di depan tokonya.
• Kejayaan Mal Berlabel ITC dan Square Semakin Meredup?
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Penjualan Sepi, Karyawan di Toko ITC Kuningan Mengeluh Tak Dapat Bonus dan Mall Ambassador Kian Sepi, Satu Toko Hanya Bisa Jual 1-3 Ponsel Sehari