Lebaran
Lebaran, Menteri Pertahanan Minta Pendukung Capres-Cawapres Bersatu, Tak Ada Lagi 01 dan 02
MENTERI Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengajak pendukung masing-masing calon presiden dan calon wakil presiden, agar bersatu kembali.
Penulis: |
Dua orang di antaranya adalah purnawirawan TNI, Kivlan Zen dan Soenarko.
Dia meminta agar proses hukum dilakukan sesuai ketentuan perundang-undangan.
Apabila ditemukan dua alat bukti, katanya, maka dapat diproses. Tetapi jika tidak ditemukan minimal dua alat bukti, maka proses hukum dapat dihentikan.
• Bomber Pospam Kartasura Amatiran, Jejak Aksi Terorismenya Nihil
"Apa yang ditangani polisi saya mendukung. Polisi akan melihat, mengkaji ini benar atau salah," cetusnya.
Ryamizard Ryacudu merasa prihatin melihat dua rekannya tersebut. Namun, dia menegaskan, proses hukum harus tetap dilakukan 'tanpa pandang bulu'.
"Saya prihatin. Jadi dua-duanya prihatin. Pertama, karena purnawirawan Kivlan, kakak angkatan saya. (Soenarko) adik angkatan saya. Harusnya tak boleh terjadi. Hukum adalah panglima, siapa pun anak bangsa, anak kecil sampai orang tua," bebernya.
• Bomber Pospam Kartasura Sehari-hari Bekerja Jualan Gorengan, Beraksi Pakai Bom Pinggang
Sebelumnya, Ryamizard Ryacudu meyakini senjata api yang dimiliki mantan Danjen Kopassus Mayjen (Purn) Soenarko, tidak digunakan untuk membunuh.
Ia pun memperkirakan senjata api milik Soenarko bukan hasil penyelundupan dari luar negeri, tetapi hasil rampasan perang yang dahulu pernah ia jalani.
"Soenarko itu di bawah saya dua, tiga tahun. Berati lama dia sudah pengalaman di Papua, tim-tim Aceh segala macam. Dia punya senjata merampas ya, senjatanya rampasan," ucap Ryamizard Ryacudu di Jakarta, Kamis (30/5/2019).
• Prabowo Bakal Rayakan Lebaran di Indonesia, Sandiaga Uno di Amerika Serikat
"Jadi kalau katanya mau membunuh pejabat, saya rasa jauhlah," sambung mantan KSAD itu.
Ia meminta kepada semua pihak agar tidak khwatir, karena ancaman tersebut hanya sebatas gertakan sesaat.
"Kalau dongkol saya begini, entar saya gampar lu. Sampai berapa puluh tahun enggak saya gampar kok," ucapnya.
• BREAKING NEWS: Kivlan Zen dan Sopirnya Jadi Tersangka Kasus Dugaan Kepemilikan Senjata Api Ilegal
"Saya tembak kepala dia. Udah berapa puluh tahun enggak ada saya tembak. Jangan terlalu khawatir," sambungnya.
Ia berharap sesama anak bangsa tidak ada lagi keributan dalam menjalani pesta demokrasi ini.
"Kalau kita ribut ada yang ikut dompleng, siapa lagi, ya yang radikal-radikal itu, yang merasa anti-Pancasila pasti di sana. Ini yang perlu kita waspadai dan bangkit," tuturnya.
• Manifes Penumpang Pesawat Prabowo Bocor ke Publik, Sandiaga Uno: Please Hormati Privasi Dia