PPDB 2019
Sistem Zonasi dalam PPDB Dikeluhkan, Ada yang Mengadu ke DPRD, yang Lain Mengeluh ke Bupati
Khawatir tergeser oleh yang jauh. Kalau kebijakan pemerintah kota kita mendukung. Cuma ini harus lebih akurat lagi penentuan jaraknya
Siswa ekstrakurikuler Cinematography semula mewawancarai Achmad terkait pelaksanaan ujian nasional.
Usai wawancara, Achmad gantian mewawancarai para siswa dan mendokumentasikan dengan kamera ponselnya.
• Ingin Mudik ke Solo? Hanya di Rest Area Tol Ngawi-Solo Ini Pemudik Bisa Lakukan Penukaran Uang Baru
"Menurutmu zonasi pada penerimaan siswa baru seperti apa?" tanya Achmad.
El Clara Fadillah Purnama Julianisa yang mendapat kesempatan menjawab pertama mengaku tidak setuju dengan sistem zonasi.
Menurutnya sistem zonasi menutup kesempatan anak berprestasi yang jauh dari sekolah.
"Anak yang berprestasi terkalahkan dengan anak yang dekat dengan sekolah, meski mereka tidak berprestasi," kata Clara.
Siswa lainnya, Ahtaka Isyana Zahra Zen juga menyampaikan hal senada.
• Dishub Bekasi Petakan Potensi Kemacetan, Mulai Dari Jalan Rusak, Pasar Tumpah, Hingga Perlintasan KA
Bahkan Ahtaka dengan tegas menolak. Siswa lainnya, Rafael Putra Batara menilai, sistem zonasi menutup siswa memilih sekolah favorit.
"Kembalikan seperti dulu saja Pak, wilayah zonasi ada tambahan nilai," ujarnya.
Menanggapi komentar para siswa, Bupati Achmad berjanji akan mengubah sistem penerimaan siswa baru yang dinilai sebagian pihak tidak adil.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ditolak Masuk SMP Negeri, Siswa dan Orangtuanya Protes ke DPRD", Penulis : Kontributor Malang, Andi Hartik. Dan "Di Hadapan Bupati Banyumas, Sejumlah Siswa SMP Mengeluhkan Sistem Zonasi Penerimaan Siswa Baru yang Dinilai Tak Adil", Penulis : Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain